Apakah Transisi Kekuasaan di AS akan Berjalan Mulus?
Hampir dua minggu telah berlalu sejak pemilu presiden Amerika Serikat yang digelar pada 3 November 2020. Kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden telah mengklaim kemenangan dalam pemilu tersebut, namun kandidat petahana Presiden Donald Trump menolak untuk mengakui kekalahannya.
Penolakan Trump telah menimbulkan kekhawatiran akan keresahan sosial lebih lanjut di AS dan juga kemungkinan terjadinya kerusuhan di negara ini.
Berdasarkan hasil penghitungan suara yang dilakukan The Associated Press, hingga Senin (9/11/2020) malam, Biden menang dengan suara elektoral 290, sedangkan Trump 214. Total suara yang diraih Biden sebanyak 75.404.182, sementara Trump 70.903.094.
Tak jauh berbeda, Peta Hasil Pemilu AS 2020 yang dilansir VOA, juga menunjukkan kemenangan Biden atas Trump. Biden mengantongi 279 suara elektoral, dan Trump 214.
Namun, melalui akun twitternya, Trump mengklaim dirinyalah pemenang Pemilu Amerika 2020. "Saya memenangkan pemilihan ini, dengan suara yang banyak."
Jauh sebelum pemungutan suara Pilpres AS digelar, Trump juga telah menyatakan menentang hasil pemilu yang ia klaim penuh kecurangan, bila kalah.
Trump juga menyatakan siap membawa sengketa hasil pemilu ke Mahkamah Agung, dan tim kampanyenya meminta donor Republik untuk mendanai upaya hukum itu.
Ketua Komite Nasional Republik, Ronna McDaniel berkata, "Pertarungan belum berakhir. Kami ada di dalamnya." (RA)