Senat AS Memulai Pemakzulan kontroversial Trump
(last modified Thu, 11 Feb 2021 03:31:20 GMT )
Feb 11, 2021 10:31 Asia/Jakarta

Serangan para pendukung Donald Trump di Kongres AS pada 6 Januari memicu reaksi luas di tingkat pemerintah dan masyarakat AS, dan ada tuntutan agar menindaknya secara serius. Menyusul persetujuan ini di Dewan Perwakilan Rakyat, pemakzulan Trump di Senat kini telah dimulai.

Senat AS memulai persidangan mantan Presiden Donald Trump pada hari Selasa (09/02/2021). Senat memberikan suara setuju 56 berbanding 44 suara menentang legalitas sidang pemakzulan Trump saat kepresidenannya berakhir. Ternyata selain semua senator Demokrat, sejumlah senator Republik juga setuju dengan pemakzulan Trump.

Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat

Tim hukum Trump dengan keras membantah semua tuduhan terhadapnya, dan mengklaim dia telah meminta orang-orang untuk tetap tenang selama protes 6 Januari.

Menurut pengacara Trump, David Schoen, Pemakzulan Trump pada kenyataannya akan menghancurkan pengadilan Amerika, mungkin seperti yang hanya kita lihat sekali dalam sejarah kita - selama Perang Saudara Amerika.

Sebaliknya, jaksa penuntut AS mengatakan dia harus dihukum dengan hukuman paling keras sesuai dengan UUD karena kerusuhan, bahkan jika dia bukan lagi presiden.

"Presiden Trump adalah pendukung pemberontakan. Dia memuji motivasi mereka dan mempercayai serangan mereka," kata David Cecilline, seorang Demokrat dan anggota tim pengadilan Trump.

Mengkritik kasus pemakzulan di Dewan Perwakilan Rakyat AS, pengacara Trump kemudian menolak sidang Senat sebagai "teater politik" dan berusaha untuk menantang pemakzulannya melalui UUD. Menurut mereka, Senat tidak berhak mengadili Trump dia sudah bukan lagi Presiden Amerika Serikat, berbeda dengan pandangan jaksa penuntut Trump. Mereka mengatakan Trump telah mengkhianati rakyat negaranya dan tindakannya tidak menyisakan ruang untuk dilindungi.

Partai Demokrat berhasil meloloskan pemakzulan Trump di DPR dengan tuduhan Tump memprovokasi dilakukannya pemberontakan dan perannya dalam serangan pendukungnya di gedung Capitol AS, yang menewaskan tujuh orang. Dalam pandangan mereka, menghasut pemberontakan dan menghalangi peralihan kekuasaan secara damai adalah kejahatan terburuk yang membawa hukuman terburuk di bawah UUD AS.

"Trump bertanggung jawab atas serangan paling berbahaya terhadap demokrasi kita dalam sejarah Amerika," kata Adam Schiff, ketua Komite Intelijen DPR.

Trump saat ini adalah presiden pertama dalam sejarah AS yang diadili untuk kedua kalinya, dan alasan persidangan ini sekali lagi adalah suara mayoritas Senat bahwa persidangannya atas tuduhan "menghasut kerusuhan" adalah sah.

Perbedaan antara persidangan kedua adalah bahwa Trump bukan lagi presiden Amerika Serikat, sementara persidangan pertama ia masih menjabat sebagai presiden AS. Tentu saja, 67 senator AS harus memberikan suara mendukung pemakzulan dan hukuman Trump, dan ini akan terjadi jika semua Senat Demokrat dan 17 Republikan memberikan suara mendukung.

Pemakzulan Trump di Senat AS

Namun, mengingat hasil pemungutan suara awal tentang legalitas pemakzulan Trump, yang ditolak oleh sebagian besar Partai Republik, sangat tidak mungkin Senat pada akhirnya akan memilih Trump bersalah. Namun, banyak analis menyebut persidangan Trump sebagai akhir dari Trumpisme di Amerika Serikat. Karena Trump telah melakukan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada struktur politik dan demokrasi Amerika, dan pada saat yang sama menyebabkan penurunan posisi Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia dan isolasi politiknya.