Des 01, 2021 19:50 Asia/Jakarta
  • Kuliner Iran
    Kuliner Iran

Kota kreatif memiliki arti yang luas dan dengan terbentuknya UNESCO Creative Cities Network/Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN), kini berubah menjadi sebuah gerakan global.

Di arti kota kreatif, selain harus ada keadilan sosial, juga harus disertai dengan kreativitas dalam arti harus ada komitmen untuk memperkuat kreativitas di antara warganya dan menyediakan tempat serta pengalaman yang memuaskan bagi mereka.

Kota Kreatif atau Creative City kini menjadi konsep pengembangan kota yang dianggap dapat mendorong dan merangsang kualitas sumber daya manusia. Dikarenakan kota kreatif telah menjadi konsensus global untuk memastikan keberlanjutan sebuah kota di masa depan. Dimana pada tahun 2050, diperkirakan sekitar 70% penduduk dunia akan hidup di dearah perkotaan.

Yang dimaksud dengan kota kreatif yaitu kota yang membuat seluruh warganya dapat mengekspresikan bakat dan potensinya di bidang apapun, khususnya seni,  budaya, teknologi, arsitektur, desain, musik, dan film. Saat ini, penerapan konsep Kota Kreatif mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan semakin mengglobal. Pasalnya, konsep Kota Kreatif telah banyak diaplikasikan pada kota di negara-negara seperti Inggris Raya, Kanada, Amerika, Australia, dan Jepang.

Sementara di Republik Islam Iran, Kota Rasht, di Provinsi Gilan diakui sebagai "Kota Kreatif Kuliner" pada tahun 2015 oleh Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN). UNESCO Creative Cities Network/Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN) diusulkan pada tahun 2004 untuk meningkatkan kerjasama dengan kota-kota yang telah diidentifikasi sebagai kota yang memiliki kreativitas sebagai faktor strategis untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

116 kota yang saat ini membuat jaringan kerja sama yang memiliki tujuan umum yaitu menempatkan kreativitas dan industri budaya sebagai rencana pembangunan di tingkat lokal dan bekerja sama secara aktif di tingkat internasional. Jejaring Kota Kreatif UNESCO bertujuan untuk mendorong kerjasama internasional dengan dan antar kota berkomitmen untuk berinvestasi dalam kreativitas sebagai sopir untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, inklusi sosial dan semangat budaya.

Dengan bergabungnya kota-kota di berbagai negara sebagai Kota Kreatif diharapkan Kota tersebut dapat menjadi panutan bagi kota-kota lainnya dan dapat mengembangkan kemitraan yang melibatkan sektor publik dan swasta serta masyarakat sipil untuk:

  1. Memperkuat penciptaan, produksi, distribusi dan penyebaran kegiatan budaya, barang dan jasa;
  2. Mengembangkan hubungan kreativitas dan inovasi dan memperluas kesempatan bagi pencipta dan profesional di sektor budaya;
  3. Meningkatkan akses dan partisipasi dalam kehidupan budaya, khususnya untuk kelompok dan individu yang terpinggirkan atau rentan;
  4. Mengintegrasikan budaya dan kreativitas sepenuhnya ke dalam rencana pembangunan yang berkelanjutan.

Kota Rasht di Iran ditetapkan sebagai kota kreatif kuliner mengingat keragaman makanan dan kuliner di Gilan. Kota Rasht sendiri memiliki 220 ragam kuliner lokal serta olahan makanan lokal. Kota ini di dalam negeri juga dikenal sebagai pusat produksi makanan sehat mulai dari ladang hingga meja jamuan.

Baru-baru ini, kantor UNESCO di Paris memilih 49 kota di dunia sebagai Kota Kreatif Kuliner, di mana kota Kermanshah di Iran juga termasuk yang dipilih. Provinsi Kermanshah memiliki sekitar 80 ragam kuliner, 11 ragam roti, 20 ragam kue dan manisan serta makanan penutup. Dengan demikian kota ini memiliki kapasitas besar di bidang kuliner dan selama bertahun-tahun menjadi tuan rumah pecinta kuliner dari Iran dan dunia.

Kuliner di setiap masyarakat muncul dari esensi budaya, iklim dan sistem kehidupan warganya. Keahlian ini menyimpan kapasitas seni dan kreativitas mereka, di mana bahan mentah makanan yang mereka akses disiapkan untuk dimasak dan memproduksi makanan.

Kuliner dan memasak merupakan hal yang membedakan antara manusia cerdas dan makhluk lainnya. Claude Levi Strauss, antropolog terkenal Prancis di bukunya "The Raw and The Cooked" meyakini bahwa memasak atau kuliner juga menunjukkan proses yang dilalui dari alam ke sisi budaya dan juga mengenalkan kondisi manusia dengan seluruh karakteristiknya.

Di masa lalu, sebuah masyarakat yang memiliki sisi ekonomi pertanian yang baik dan memiliki akses ke bahan makanan dari olahan bumi dan hewan, memiliki keunggulan di budaya kuliner dan keragaman seni kuliner. Misalnya salah satu masyarakat yang memiliki selera makanan unggul, dan seni memasak di dunia adalah Iran.

Resep masakan dan metedo pembuatan beragam bahan mentah dan cara memasak beragam makanan Iran di dua buku "Karnameh" dan ماده الحیوه peninggalan era Dinasti Safawiyah menunjukkan pengalaman panjang di seni kuliner di Iran.

Provinsi Kermanshah selain memiliki warga pribumi yang terhormat dan ramah serta wilayahnya yang luas dengan beragam bahasa dan etnis, juga termasuk pusat pariwisata di Iran. Keberadaan 2600 desa yang indah dengan iklim empat musimnya serta daya tarik alam seperti gunung, hutan dan danau membuat daerah ini dikenal sebagai surga bagi para wisatawan alam dari seluruh dunia.

Sejarah, budaya dan seni Kermanshah serta posisi kota ini di bidang budaya dan peradaban Iran sangat penting dan tidak dapat dipungkiri oleh para wisatawan yang memilih Iran sebagai destinasi wisatanya. Provinsi Kermanshah dengan 2200 peninggalan nasional yang tercatat dan juga di tingkat dunia, merupakan permata bersinar di barat Iran, ditambah dengan keragaman iklimnya.

Mengingat keragaman iklim dan peradaban lamanya di daerah ini, budaya makanan dan kuliner kota Kermanshah memiliki banyak ragam, dan makanan serta kue dan manisan di daerah ini sangat banyak. Bazhi, roti minyak Kermanshah, roti manis, kue beras, roti kurma, kaak dan minyak Kermanshah adalah sebagian dari produk kuliner daerah ini yang terkenal di tingkat dunia.

Selain itu, makanan seperti Ash Tarkhineh (sejenis sup), Ash Abbasali (Sup, Ash Badimjan (sejenis sup terong), Khuresh Khalal Badam (kuah kacang), kangar (sejenis sayur), Rivas (sejenis sayur), Bamiya, iga bakar, kuah daging Kermanshah dan puluhan lain makanan lezat dan kreatif yang dimasak warga daerah ini termasuk daya tarik budaya kuliner warga Kermanshah yang menjadi perhatian para pakar dan wisatawan.

Untuk lebih mengenal sejumlah makanan ini, kami akan menyebutkan secara global bahan makanan dan cara mempersiapkan makanan ini.

Kaak

Kaak; manisan dan kue lezat dengan rasa kayu manis yang memiliki usia seratus tahun. Kue ini terbuat dari lapisan kulit dari tepung gandum dan ditambah bahan lain seperti gula, telur, bubuk kayu manis, minyak, kapulaga dan air. Bagi mereka yang pertama kali mencicipi hidangan ini, mungkin saja akan kesulitan menelan atau mengunyahnya karena kue ini berlapis-lapis serta rasanya yang renyah dan mudah hancur.

Ash Abbasali

Ash Abbasali; Makanan sup ini terdiri dari kacang Arab (nokhod), kacang lentil (adas), kacang (Lubiya), sayur-sayuran, bubur gandum, daging, bumbu dan minyak Kermanshah. Sekitar seratus tahun lalu, warga bernama Abbasali memasak ash (sup) ini di bulan Ramadhan untuk buka puasa dan membagikannya kepada warga di masjid. Sejak saat itu, makanan ini dikenal dengan namanya, Ash Abbasali.

Ash Tarkhineh

Ash Tarkhineh, bukan saja makanan yang lezat, tapi juga memiliki khasiat obat untuk mengobati penyakit seperti flu. Dua bahan utamanya adalah gandum dan yaqhut. Bahan lainnya adalah bayam, sejenis kacang polong (Split peas), kacang lentil (adas), bawang bombai dan air kaldu ayam.

Paghaze

Salah satu tanaman lokal di musim semi adalah Paghaze (Falcaria vulgaris) yang memiliki khasiat obat-obatan. Paghaze banyak ditemukan di hidangan warga Kermanshah, dan dari tanaman ini dibikin makanan seperti Kookoo Sabze yang sangat efektif menyembuhkan sakit pencernaan. Makanan kookoo sabze ini jarang ditemukan di restoran dan dibikin dari bahan-bahan seperti bawang putih, bawang merah atau bombai, bumbu dan telur.

Kuah Khoresh Khalal

Khoresh Khalal, makanan lezat dan menu utama Kermanshah yang dibikin dari bahan-bahan seperti minyak Kermanshah, Khalal kacang, pasta tomat, air mawar (Gholab), daging kambing, barberry (Zereshk) dan berbagai bumbu lainnya. Poin penting adalah daging Khoresh Khalal Badam harus diiris kecil-kecil dan dimasak bersama bawang bombai dan putih, karena bawang bombai memberi rasa manis pada makanan ini. Di berbagai jamuan, makanan ini disediakan bersama nasi.

Kue Beras

Kue beras, salah satu manisan lokal dan oleh-oleh terkenal kota Kermanshah yang dibikin dari tepung beras, tepung gandum, gula, telur, air mawar, dan minyak Kermanshah. Manisan ini memiliki usia panjang dan telah berumur lebih dari 150 tahun. Mengingat geografi Kermanshah berada di jalur sutra dan jalur ke Karbala, banyak musafir dan peziarah yang datang dan pergi ke kota ini, serta warga setempat berpikir untuk memasak makanan khusus yang selain tahan lama juga memiliki nilai makanan dan gizi tinggi. Dengan demikian lahirlah manisan ini dan bahkan dicatat sebagai peninggalan spiritual.

Iga Panggang

Iga panggang juga tak boleh dilupakan di Kermanshah. Bahan utama iga panggang adalah daging kambing. Setelah dipotong-potong, kemudian dipukul-pukul hingga lunak serta ditusuk dengan tusukan sate. Satu tusuk menembus iga. Kemudian ditambahkan bawang dan garam ke iga tersebut. Poin penting adalah daging kambing ini harus ditaruh di kulkas selama 24 setelah kambing disembelih dan kemudian dipanggang supaya tidak keras. Memanggang daging ini mengharuskan keahlian tinggi dan hanya menggunakan arang ketika memanggang.

Perlu diingat, setiap makanan di Kermanshah membutuhkan bahan utama yakni minyak Kermanshah. Minyak yang dibikin dari susu sapi dan kambing. Pertama-tama yaghut dituangkan ke tas dari kulit lembu atau sapi dan kemudian dikocok sehingga mentega terpisah dari yaghut. Kemudian mentega dituang ke dalam panci besar dan dipanaskan dengan api sedang. Akibat panas tersebut, air mentega akan menguap dan sisa-sisa kotorannya akan hilang, serta yang tersisa dari minyak tersebut adalah lemak hewan. Warna minyak yang dibuat dari mentega domba berwarna keputihan dan warna minyak yang dibuat dari mentega sapi berwarna kuning. Minyak yang dibikin di musim semi mengingat ternak mengkonsumsi rumput di lembah dan dataran yang hijau, memiliki rasa dan bau yang lebih baik.

 

Tags