Imam Khamenei: Peristiwa di Gaza Buktikan Kegelapan Barat dan Kebenaran Perlawanan
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran pada hari pertama Tahun Baru Persia, Nowruz hari Rabu (20/3/2024) menyampaikan pidato di hadapan masyarakat Iran, yang menyinggung berbagai masalah nasional dan internasional.
Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei mengungkapkan bahwa rezim Zionis terjebak di rawa Gaza dan meningkatnya kebencian bangsa-bangsa di dunia terhadap Amerika Serikat sebagai mitra utama dalam kejahatan Zionis.
“Dalam peristiwa yang baru-baru ini terjadi, kegelapan penguasa Barat, dan kebenaran front perlawanan telah terbukti," kata Rahbar kemarin.
Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa front perlawanan mengacaukan semua kalkulasi Amerika.
"Front rakyat anti-penindasan ini telah mengungkapkan kemampuan dan kekuatan yang sebenarnya dan dengan kekuatan ilahi, jalan untuk mengakhiri penindasan besar yang dilakukan rezim Zionis akan terus berlanjut," papar Ayatulllah Khamenei.
Rahbar menyebut kasus-kasus di Gaza dan pembantaian lebih dari 30.000 perempuan, anak-anak, tua dan muda di depan mata dunia yang katanya beradab dan mengusung hak asasi manusia, sebagai indikasi penindasan dan kegelapan yang menguasai dunia barat.
"Amerika dan Eropa bukan hanya tidak menyadari kejahatan rezim Zionis. Mereka tidak menghentikan penjajah. Bahkan, sejak hari pertama, mereka mengumumkan dukungannya dengan melakukan perjalanan ke wilayah pendudukan dan mengirimkan segala jenis senjata dan bantuan untuk melanjutkan kejahatan Zionis," tambahnya.
Ayatullah Khamenei memandang bukti keabsahan pembentukan front perlawanan di kawasan Asia Barat adalah akibat dari insiden lain di Gaza dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Rahbar, insiden tersebut menunjukkan bahwa kehadiran front perlawanan di kawasan adalah salah satu isu paling vital dan hari demi hari front yang muncul dari hati nurani tetap terjaga dan harus diperkuat untuk menghadapi 70 tahun penindasan dan pendudukan yang dilakukan para penjahat Zionis.
Beliau menyebut pengungkapan kemampuan perlawanan yang dilakukannya merupakan buah dari perang yang terjadi saat ini di Gaza
"Baik pihak Barat maupun pemerintah di wilayah tersebut tidak mengetahui kekuatan dan kemampuan front perlawanan," paparnya.
Pemimpin Revolusi menganggap manifestasi kekuatan perlawanan untuk mengacaukan semua kalkulasi Amerika dan rencana mereka untuk mendominasi negara-negara di kawasan.
"Kekuatan perlawanan mengacaukan perhitungan mereka dan menunjukkan bahwa Amerika bukan hanya tidak dapat mendominasi kawasan tersebut, bahkan mereka tidak dapat tinggal di kawasan tersebut, dan mereka harus meninggalkannya," jelas Ayatullah Khamenei.
Rahbar menilai terbongkarnya situasi kacau dan kritis yang dialami rezim Zionis di mata semua orang sebagai realitas insiden lain di Gaza, dan menekankan, "Insiden-insiden ini menunjukkan bahwa rezim Zionis tidak hanya berada dalam krisis dalam melindungi dirinya sendiri, tetapi juga menghadapi krisis dalam perlindungan diri keluar dari krisis,".
Ayatullah Khamenei menambahkan bahwa kontradiksi dan perbedaan yang mendalam di antara para pejabat rezim agresor membawa rezim ini semakin dekat ke arah kehancurannya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran percaya bahwa pendirian dan kesalahan perhitungan Amerika dalam insiden Gaza menyebabkan Amerika dibenci di dunia, dan kebencian terhadap Amerika meningkat sepuluh kali lipat di kawasan.
"Di mana pun di kawasan ini, dari Yaman maupun Irak, hingga Suriah dan Lebanon, di mana pasukan perlawanan yang berani mengambil tindakan terhadap Amerika, mereka menghubungkan tindakan ini dengan Iran. Namun sebenarnya kelompok perlawananlah yang membuat keputusan dan mengambil tindakan, dan mereka benar," ungkap Rahbar.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan bahwa penindasan besar di kawasan, yaitu keberadaan rezim Zionis, harus dihentikan, dan berkata, "Kami adalah pendukung siapa pun yang melakukan perjuangan dan Jihad di jalan agama Islam, jalan kemanusiaan dan hati nurani. Dengan Taufiq ilahi, tujuan ini akan tercapai.".
Selain masalah Gaza, Rahbar dalam pidatonya menyoroti berbagai isu nasional dan mencanangkan tahun 1403 H sebagai "Tahun Lonjakan Produksi dengan Partisipasi Masyarakat,".(PH)