Resonansi Epik Pemilu Rakyat Iran di Media Barat
https://parstoday.ir/id/radio/iran-i38198-resonansi_epik_pemilu_rakyat_iran_di_media_barat
Partisipasi luas rakyat Iran dalam pemilu presiden ke-12 dan pemilu Dewan kota dan desa kelima, mendapat reaksi luas dari media-media dunia. Partisipasi lebih dari 41 juta orang dalam pilpres Iran mencengangkan media-media dunia dan mereka memberitakan kehadiran jutaan rakyat Iran di tempat-tempat pemungutan suara kepada para pemirsanya.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
May 25, 2017 11:13 Asia/Jakarta

Partisipasi luas rakyat Iran dalam pemilu presiden ke-12 dan pemilu Dewan kota dan desa kelima, mendapat reaksi luas dari media-media dunia. Partisipasi lebih dari 41 juta orang dalam pilpres Iran mencengangkan media-media dunia dan mereka memberitakan kehadiran jutaan rakyat Iran di tempat-tempat pemungutan suara kepada para pemirsanya.

Antrian panjang rakyat Iran di TPS-TPS dalam pilpres ke-12 begitu menyedot perhatian media-media internasional dan dianganggap sebagai sebuah fenomena yang membawa pesan penting.

Epik politik rakyat Iran dalam pilpres ke-12 memang menyampaikan pesan penting bagi masyarakat internasional, bahwa Republik Islam Iran tetap kokoh berdiri. Epik ini menunjukkan hubungan tak terpisahkan antara rakyat dan pemerintahan Republik Islam Iran. Epik tersebut tercipta dalam kerangka demokrasi religius yang didalamnya masyarakat Iran terlibat langsung memilih presiden mereka. Prinsip asasi ini, ditambah kehadiran luas rakyat Iran dalam pemilu presiden menjadi perhatian serius media-media dunia.

Enayatollah Yazdani, seorang pakar politik Iran terkait hal ini menuturkan, tingkat partisipasi rakyat pada pemilu kali ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya sangat signifikan. Hal ini karena perhatian rakyat Iran terhadap masa depan negara, yang pada kenyataannya adalah perhatian pada partisipasi untuk menentukan nasibnya sendiri.

Menurut Yazdani, tingkat partisipasi rakyat Iran dalam pemilu bahkan jauh melampui negara-negara demokrasi lain. Media-media asing karena memiliki motif tertentu, selalu berusaha mempengaruhi partisipasi luas rakyat Iran tersebut dengan berbagai cara.

Ia menambahkan, masyarakat Iran sendiri menjadi saksi fenomena besar ini di setiap tempat pemungutan suara hari Jumat (19/5/2017) lalu. Akan tetapi media-media Barat mungkin saja di kemudian hari mencoba mempengaruhi partisipasi rakyat Iran yang sadar ini karena tendensi politiknya. Oleh karena itu, masyarakat Iran harus waspada dan sadar atas setiap analisa, data dan informasi yang disampaikan.

Reporter stasiun televisi ORF, Austria yang meliput pilpres Iran langsung dari Tehran pada hari Jumat (19/5) terkait partisipasi politik rakyat Iran melaporkan, partisipasi dalam pemilu presiden Iran periode ke-12 sangat menentukan dan pilpres memainkan peran sangat determinan dan nyata bagi mayoritas rakyat Iran.

Stasiun televisi France 24 mengatakan bahwa tingkat partisipasi rakyat Iran yang terlihat dari banyaknya antrian panjang di tempat-tempat pemungutan suara, merupakan salah satu poin yang paling menonjol dalam pilpres Iran kali ini.

Situs Radio France Inter, Perancis, Jumat (19/5) dalam salah satu artikelnya yang ditulis Clemence Fulleda dengan tema "Apakah pilpres Iran mampu memberikan momentum gerakan kepada Timur Tengah ?" menuturkan, pengaruh pilpres Iran kali ini jauh melampaui masalah-masalah dalam negeri dan berdampak pada dunia internasional.

Kantor berita Perancis, AFP dalam liputan pilpres Iran ke-12 di Tehran menulis, Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran beberapa menit setelah tempat pemungutan suara dibuka, memberikan suaranya dan mengatakan, nasib Iran berada di tangan rakyat.

Begitu juga stasiun televisi CNN, Amerika Serikat yang ikut meliput jalannya pilpres ke-12 Iran mengumumkan, batas waktu pemungutan suara di pilpres ke-12 Iran beberapa kali diperpanjang sehingga jutaan warga yang berdiri di antrian-antrian panjang bisa memberikan suaranya dalam pilpres kali ini.

Dikarenakan kehadiran luas rakyat Iran di tempat-tempat pemungutan suara, batas waktu pemungutan suara diperpanjang sebanyak empat kali. Batas waktu terakhir untuk memberikan suara dalam pilpres ke-12 Iran dan pemilu Dewan kota dan desa adalah pukul 24:00 waktu setempat.

Sehubungan dengan hal ini, Hassan Hosseinnejad, salah seorang pakar politik Iran menuturkan, kita memahami tidak ada sesuatupun yang datang dari musuh kecuali permusuhan. Sebagaimana ditegaskan Imam Khomeini dan Ayatullah Khamenei, jika sehari saja musuh memuji kita atau tidak menunjukkan permusuhan kepada kita, maka kita harus mempertanyakan apa yang telah kita lakukan.

Ia menambahkan, selalunya setiap akan digelar pemilu yang merupakan ujian besar bagi bangsa Iran, raksasa media dunia dan imperialis global mulai melancarkan serangan, akan tetapi rakyat Iran selalu mengatasinya dengan partisipasi dan kesadaran nasional serta internasionalnya. Namun jika kita perhatikan dengan seksama, seperti sebelumnya, kita dituntut selalu kokoh dan rasional, dan mengulang ucapan kita, karena ucapan yang kokoh ketika diulang-ulang sebagaimana diistilahkan Al Quran dalam surat Ibrahim ayat 27, akan diteguhkan oleh Allah Swt.

"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."

Menurut Hosseininejad, ucapan rakyat Iran adalah ucapan kebenaran. Menggaungkan kalimat kebenaran dan untuk mencapainya, pemerintah dan rakyat harus bekerja keras. Media-media asing yang selalu menunjukkan permusuhan terhadap rakyat Iran dalam setiap pemberitaannya, terpaksa menunjukkan sebagian dari realitas yang terjadi, tapi tidak semua, karena tetap memegang prinsip permusuhan.

Mau tidak mau, katanya, kubu hak dan batil tetap akan bertarung di sepanjang sejarah. Sekarang pun demikian kubu hak dalam bentuk Revolusi Islam Iran memiliki banyak musuh di dunia ini baik yang memusuhi karena ketidaktahuan, kezaliman atau penjajahannya. Mereka menggunakan perangkat lunak dan kerasnya termasuk media untuk melancarkan permusuhan, oleh karena itu resonansi media Barat atas partisipasi luas rakyat Iran dalam pilpres, sangat minim dan tidak sesuai realitas.

Sebagaimana media-media Barat, media Arab juga turut meliput kemeriahan pilpres Iran ke-12. Surat kabar Lebanon, Al Akhbar termasuk salah satu media Arab yang memuat liputan khusus terkait partisipasi luas rakyat Iran dalam pilpres.

Omar Nashabe, Editor surat kabar Al Akhbar menyinggung kehadiran luas rakyat Iran dalam pilpres ke-12 dan menyebutnya sebagai salah satu prestasi besar Republik Islam Iran. Nashabe mengatakan, salah satu prasyarat demokrasi di setiap negara adalah partisipasi aktif rakyat dalam memilih pejabat dan pemimpin negara itu. Masalah ini tampak jelas di Iran.

Al Akhbar juga menyoroti beragam etnis dan aliran politik di Iran dan menulis, dengan keragaman yang ada di Iran, semua ikut serta dalam pemilu untuk membantu proses pengambilan keputusan negara, dan hal ini dapat menjadi model bagi negara-negara lain.

Surat kabar berbahasa Arab Al Alam Al Youm terbitan London juga mengangkat berita pilpres Iran ke-12 dan menyebut Republik Islam Iran sebagai kekuatan regional terbesar di Asia Barat.

Ali Hashem, reporter stasiun televisi Al Mayadeen, Lebanon terkait partisipasi luas rakyat Iran dalam pilpres ke-12 mengatakan, kehadiran luas rakyat Iran di tempat-tempat pemungutan suara membawa arti dan pesan politik tertentu. TV Al Mayadeen juga menyoroti kehadiran perempuan dalam pilpres Iran ke-12 dan menuturkan, kaum perempuan Iran juga menunjukkan kehadiran luasnya di pilpres kali ini.

Tak ketinggalan Noam Chomsky, intelektual Amerika terkait pilpres Iran mengatakan, pemenang asli dalam pemilu ini adalah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran. Menurut Chomsky, ketika tingkat partisipasi rakyat Iran dalam pemilu tinggi, maka pemenang asli di dunia ini adalah Ayatullah Khamenei bukan Barat. "Hari ini, para politisi dunia dengan mengakui demokrasi nyata di Iran, telah menunjukkan kehinaannya di hadapan Pemimpin Tertinggi Iran" kata Chomsky.

Dengan selesainya penghitungan suara pilpres ke-12 Iran, Hassan Rouhani dengan perolehan suara lebih dari 57 persen dari seluruh suara yang dihitung, untuk kedua kalinya menduduki kursi presiden Iran untuk empat tahun kedepan.