Keshavarz, Legenda Dunia Perfilman Iran
(last modified Sun, 21 Jun 2020 11:10:19 GMT )
Jun 21, 2020 18:10 Asia/Jakarta
  • Mohammad Ali Keshavarz (kiri) dalam film Kamalolmolk.
    Mohammad Ali Keshavarz (kiri) dalam film Kamalolmolk.

Mohammad Ali Keshavarz lahir pada 15 April 1930 di Isfahan, sebuah kota dengan sejarah seni yang panjang dan masyarakat yang akrab dengan lagu-lagu lokal dan puisi para pujangga besar Persia.

Keshavarz mengenai masa kecilnya berkisah, "Kami menghabiskan malam musim dingin yang panjang dengan membaca Shahnameh dan diskusi tentang "narasi" selalu panas. Aku selalu pergi menonton teater yang memberikan pengaruh bagiku sejak masa itu."

"Aku sangat terkesan dengan suasana kota Isfahan yang sangat indah dan memesona, khususnya ubin mosaik masjid-masjid yang masih tertata utuh setelah ratusan tahun dan tidak ada yang bisa berbuat seperti mereka. Pada waktu itu tidak ada televisi atau radio, saya berusia hampir 12 tahun ketika sinema muncul yang menjadi sebuah fenomena baru pada masa itu," kenangnya.

Ayahnya berprofesi sebagai penyair dan pemain musik dan setiap pekan, acara pembacaan syair-syair Maulana Jalaluddin Rumi berlangsung di rumah mereka. Keshavarz mulai berkecimpung di dunia teater dan musik sejak sekolah SMA dan ia sangat tertarik pada seni meskipun diterima di jurusan kedokteran. Ia percaya dunia kedokteran tidak sesuai dengan jiwanya.

Keshavarz meninggalkan jurusan kedokteran dan memilih menekuni seni. Keluarganya juga tidak menentang keputusan Keshavarz terjun ke dunia seni. Ia kemudian hijran ke Tehran dan menimba ilmu di Honaristan Honarpishegi Tehran (The Tehran Acting School) selama tiga tahun.

Sejak 1948, Keshavarz mulai tampil sebagai aktor lewat pertunjukan "Much Ado About Nothing" yang mendapat sambutan luas dari masyarakat. Tiket pertunjukan sudah dijual sejak satu bulan sebelumnya dan semua masyarakat datang untuk menyaksikan penampilan Keshavarz.

Dia terjun ke dunia perfilman lewat film Night of the Hunchback yang disutradarai oleh Farrokh Ghaffari pada 1964. Dia telah berperan dalam banyak film terkenal termasuk Mother, Hezardastan, Kamalolmolk, dan Delshodegan yang digarap oleh Ali Hatami, serta Under the Olive Trees garapan sutradara terkenal Iran, Abbas Kiarostami, dan film Brick and Mirror.

Mohammad Ali Keshavarz saat masih anak-anak dan remaja.

Babak baru sinema Iran dimulai pada tahun 1964 dan Keshavarz – sebagai aktor kawakan dan figur terkenal – terjun untuk berakting di film-film sinema. Namun, puncak karirnya di ranah seni dan sinema terjadi pada tahun-tahun setelah Revolusi Islam.

Keshavarz sudah berakting di hampir 50 film, lebih dari 30 serial televisi, dan puluhan teater. Serial-serial terkenal yang ikut melambungkan namanya adalah Pedar Salar, Sarbedaran, Hezar Dastan, My Uncle Napoleon, dan Mr. Naive.

Seniman besar ini telah menjadi legendaris dalam sejarah perfilman Iran lewat aktingnya dalam film, Brick and Mirror, Mr. Hallo, Kamalolmolk, Mirza Norooz's Shoes, Mother, Foreign Currency, The Fateful Day, Nassereddin Shah, Khosoof, Del Shodegan, Through the Olive Trees, dan The Gazelle.

Dia menjadi aktor terkenal setelah memerankan film-film garapan sutradara terkenal Iran, almarhum Ali Hatami, di mana semua orang memuji perannya dalam karya tersebut. Film-film seperti, Del Shodegan, Mother, Kamalolmolk, dan serial televisi Hezar Dastan. Keshavarz sendiri mengakui bahwa ia lebih tertarik bekerja sama dengan Ali Hatami.

Monolog terkenal dan penuh istilah dalam film Mother yang diperankan oleh Mohammad Ali Keshavarz, menjadikan film ini sebagai salah satu yang paling populer di Iran. Dalam karya spektakuler ini, ia memerankan anak pertama dari sebuah keluarga besar yang memiliki hubungan atas dasar kebencian dan cinta dengan orang lain. Tata rias dan alur cerita menjadikan perannya lebih istimewa daripada karakternya di film-film lain.

Keshavarz adalah aktor profesional pertama yang bekerja dengan Abbas Kiarostami. Dia menyajikan pengalaman yang tak terlupakan dan akting profesional lewat film Through the Olive Trees. Dalam film ini, Keshavarz berperan sebagai sutradara yang pergi ke daerah gempa untuk membuat film setelah gempa bumi Rudbar, Provinsi Gilan, Iran.

Keshavarz mengenai perannya dalam film ini berkata, "Sayangnya di dunia sinema kita, banyak sutradara tidak tahu ritme. Aktor sinema tidak mengetahui ritme akting, setiap aktor memiliki ritmenya sendiri. Aktor harus memahami ritme sebuah film secara menyeluruh dan menyesuaikan ritme aktingnya dengan itu."

"Ritme akting dalam film Through the Olive Trees benar-benar berbeda dengan ritme film Mother. Dalam film Through the Olive Trees, saya berkata kepada Kiarostami bahwa saya sangat mudah memerankan aktingnya. Dia salah satu sutradara yang sangat berbakat dan mengetahui apa yang diinginkan. Ia adalah pemimpin yang luar biasa dalam pekerjaan," kisahnya.

Kiarostami juga sangat puas berkolaborasi dengan Keshavarz dan berkata, "Kenangan terbaik saya tentang dia adalah disiplin sebagai seorang profesional dan mampu beradaptasi dengan film. Dia tidak tertarik perannya digantikan oleh pemeran pengganti dan saya pikir dia sangat sukses."

Keshavarz tidak aktif di dunia seni selama beberapa tahun terakhir karena sakit dan faktor usia, tetapi dia menuturkan dalam sebuah wawancara, "Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk belajar dan kadang mengunjungi pameran lukisan. Jika ada konser musik yang bagus, saya akan hadir. Saya seorang penikmat lukisan dan pendengar musik yang baik. Saya juga menonton film-film tertentu di bioskop."

Mohammad Ali Keshavarz dalam film Through the Olive Trees.

Dia percaya bahwa keahlian seni adalah sebuah karakteristik baik yang dianugerahkan Tuhan kepada sebagian hamba-Nya, ini harus disyukuri dan dikembangkan.

Aktor legendaris ini menyumbangkan memorabilia ke Museum Film Iran pada acara peringatan ulang tahun ke-90 pada 15 April 2020. "Hal yang menjadikan harapan dan senyum tetap hidup di hari-hari yang sulit ini adalah kebaikan dan simpati yang abadi,” tulisnya dalam sebuah pesan di hari ulang tahunnya.

"Pemandangan terlihat di setiap sudut negara ini dan membuat arwah-arwah itu terbang. Simpati, kebaikan, dan solidaritas ini akan membantu kita melewati jalan yang sulit ini. Hari-hari yang lebih baik akan datang," tambahnya.

"Orang-orang terkasih, ingat apa yang diajarkan pandemi ini kepada kita? Situasi sulit ini adalah titik balik bagi semua manusia, semua orang yang pelupa! Bagi kita yang memiliki saat-saat terindah dalam hidup kita dan tidak menghargainya," ungkap Keshavarz.

Akting Mohammad Ali Keshavarz disaksikan oleh beberapa generasi Iran di layar bioskop dan televisi dan mereka menikmati karya seninya. Aktor ini telah berkolaborasi dengan sebagian besar sutradara senior sinema Iran seperti Dariush Mehrjui, Nasser Taghvaei, Ali Hatami, dan bahkan Abbas Kia Rostami, yang biasanya enggan melibatkan aktor profesional dalam filmnya. Ia telah meninggalkan momen-momen yang indah dalam sejarah sinema Iran.

Dia adalah seorang seniman yang tidak lagi hadir di tengah kita, tetapi dia akan tetap dikenang di hati jutaan orang Iran, karena nama dan karyanya terekam dalam hati dan benak orang-orang di negeri ini. Kepergiannya bahkan tidak dapat menghapus kenangan abadi yang telah dia ciptakan untuk kita.

Mohammad Ali Keshavarz adalah salah satu aktor sinema Iran yang paling berpengalaman dan terkenal. Dia adalah salah satu aktor generasi emas Iran, seperti Ali Nasirian dan Jamshid Mashyekhi, yang memulai karirnya di dunia akting lewat pentas tradisional Iran. (RM)