Lintasan Sejarah 4 Juli 2021
Hari ini Ahad, 4 Juli 2021 bertepatan dengan 23 Zulkaidah 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 13 Tir 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Nabi Memerintahkan Umat Islam Perangi Yahudi Bani Quraidhah
1437 tahun yang lalu, tanggal 23 Dzulqadah 5 HQ, Nabi Muhammad Saw memerintahkan umat Islam perangi Yahudi Bani Quraidhah.
Orang Yahudi dari Bani Quraidhah memiliki perjanjian damai dan pertahanan bersama dengan umat Islam Madinah. Tapi saat terjadi perang Khandaq atau yang dikenal dengan nama Ahzab, karena pihak musuh terdiri dari kelompok-kelompok seperti Yahudi, Musyrik dan kabilah-kabilah Arab lainnya, orang-orang Yahudi Bani Quraidhah bergabung dengan musuh. Sikap mereka bergabung dengan musuh berarti telah melanggar perjanjian yang telah dilakukan dengan umat Islam di Madinah.
Bergabungnya orang-orang Yahudi Madinah dengan sendirinya memperkuat pasukan musuh dan sebaliknya, melemahkan semangat umat Islam. Oleh karenanya, pasca kemenangan umat Islam dalam perang Khandaq ini lewat Imam Ali as, Rasulullah Saw pada 23 Dzulqadah 5 HQ memerintahkan umat Islam segera bersiap-siap menuju daerah Bani Quraidhah.
Daerah tempat tinggal Yahudi Bani Quraidhah dikelilingi oleh benteng yang kokoh dan mampu bertahan dari blokade umat Islam selama 15 hari (menurut riwayat lain 25 hari). Akhirnya, Yahudi Bani Quraidhah menyerah setelah melihat tidak ada jalan lain. Mereka rela diperlakukan seperti apapun, tapi dengan syarat Saad bin Mu'adz, seorang sahabat Nabi yang memutuskan. Permintaan mereka itu dipenuhi oleh Nabi Muhammad Saw.
Saad bin Mu'adz ternyata memutuskan agar mereka dijatuhi hukuman yang berat bagi mereka. Setiap pria yang berperang harus dibunuh yang kemudian diterima oleh Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian, fitnah dan pengkhianatan yang dilakukan Yahudi Bani Quraidhah tercerabut dari akarnya.
Pengusiran Ulama Syiah dari Irak ke Iran
98 tahun yang lalu, tanggal 13 Tir 1302 HS, pemerintah Irak mengusir ulama Irak ke Iran.
Pasca berakhirnya Perang Dunia I dan Inggris telah menguasai seluruh Irak, ulama Najaf mengeluarkan fatwa yang mengutuk kehadiran Inggris di Irak. Mereka juga mengeluarkan hukum dan memrotes pemilu formalitas yang diawasi oleh Inggris. Aksi ini membuat geram para pejabat Inggris. Sebagai reaksinya, pada 13 Tir 1302 Hs, mereka menekan penguasa Irak untuk mengeluarkan perintah pengusiran ulama Irak ke Iran.
Pemerintah Iran waktu itu ketika mendapat informasi mengenai keputusan ini, dengan segera memerintahkan para pejabat pemerintah untuk menyambut dan menerima para ulama yang diasingkan itu dengan baik dan menghormati mereka.
Perintah pengasingan ini direaksi keras oleh ulama Iran dan mereka mulai melakukan aksi-aksi protes di Tehran dan di kota-kota lainnya. Setelah beberapa waktu ulama yang diasingkan itu memasuki kota Qom dan disambut dengan hangat oleh warga dan ulama di sana. Akibatnya, pemerintah Irak mengirimkan utusan khusus ke Tehran dan merundingkan soal kembalinya para ulama ke Iran. Dalam perundingan itu diputuskan bahwa siapa saja yang ingin kembali ke Irak dapat mewujudkan niatnya tanpa ada syarat. Akhirnya para ulama kembali ke Irak secara terhormat.
Marie Curie Meninggal Dunia
87 tahun yang lalu, tanggal 4 Juli 1934, Maria Sklodowska yang lebih dikenal dengan nama Marie Curie meninggal dunia karena kanker akibat penyinaran radiasi di usia 66 tahun.
Ibunya meninggal ketika ia berusia 11 tahun dan pada 1883 ia memenangkan medali emas dari Russian Lyce (Warsawa) pada saat wisudanya. Selama setahun ia hidup bersama pamannya dan pada 1886 ia menjadi pengasuh rumah tangga untuk keluarga Zorawski untuk membantu kakak perempuannya, Bronia di Paris. Beberapa tahun setelahnya Marie Curie melanjutkan pendidikannya di Paris.
Pada 1894 ia bertemu dengan Piere Curie dan menikahinya tahun berikutnya. Bersama suaminya, Marie Curie mulai melakukan riset radioaktif dan akhirnya keduanya menemukan Polonium dan radium. Di tahun 1903 Marie Curie memaparkan tesis doktoral tentang radioaktif dan memenangkan Hadiah Nobel untuk fisika bersama Piere dan Becquerel untuk karya tentang radioaktif. Pada tahun 1911 untuk kedua kalinya Marie Curie memenangkan Hadiah Nobel bidang kimia atas penemuan polonium dan radium.