Lintasan Sejarah 7 Oktober 2021
-
Lintasan Sejarah 7 Oktober 2021
Hari ini Kamis, 7 Oktober 2021 bertepatan dengan 30 Shafar 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 15 Mehr 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Hari Syahadah Imam Ridha as
1240 tahun yang lalu, tanggal 30 Shafar 203 HQ, Imam Ali bin Musa as atau lebih dikenal dengan Ridha merupakan keturunan dari Rasulullah Saw gugur syahid.
Imam Ridha lahir pada tahun 148 Hijriah di kota Madinah. Beliau menjadi imam setelah ayahnya Imam Musa Kazhim as gugur syahid. Beliau dipanggil Ridha karena sikap rela dan gembira menerima apa yang dikaruniakan kepadanya.

Makmun, Khalifah Bani Abbas pada tahun 200 Hijriah memerintahkan Imam Ridha as untuk pergi ke Marv, yang terletak di tenggara Turkmenistan sekarang yang dulunya merupakan bagian dari Khorasan besar. Meskipun pada lahirnya Makmun melantik Imam Ridha menjadi penggantinya, tetapi sebenarnya dia berniat untuk memperkokohkan pemerintahannya sendiri. Dalam kondisi ini, Imam terpaksa menerimanya.
Kedudukan tinggi ilmu dan spiritual Imam Ridha dan pengaruhnya yang semakin berkembang dalam opini umum secara berangsur-angsur menyebabkan Makmun menjadi takut. Akhirnya Makmun meracuni Imam Reza.
Antara kata-kata hikmah yang dapat dipetik dari kata-kata beliau, "Hamba Allah terbaik adalah mereka yang merasa senang setiap kali berbuat baik dan segera meminta ampunan setiap kali berbuat salah. Mereka akan menyukuri setiap nikmat yang dianugerahkan kepadanya dan saat dililit masalah mereka tetap bersabar dan tidak murka."
Penetapan Warna Bendera Iran
114 tahun yang lalu, tanggal 15 Mehr 1286 HS, tiga warga bendera Iran ditetapkan di masa Revolusi Konstitusi.
Sejak lama Iran menggunakan sejumlah kata seperti Derafsh, Biragh, Alam, Leva atau Rayat untuk menunjukkan arti bendera dan dipakai sebagai tanda tertentu shah, penguasa atau komandan militer. Ukuran dan warna bendera yang dipakai berbeda-beda sejak dahulu, tapi pilihan tiga warga; hijau, putih dan merah dimulai sejak masa pemerintahan Naseruddin Shah Qajar. Pada akhirnya tiga warna dipatenkan di masa Revolusi Konstitusi pada 15 Mehr 1286 HS dan bendera ini dipakai di setiap bangunan pemerintah, istana, pelabuhan dan yang berhubungan dengan kerajaan dan pemerintah.

Penyusunan UUD di masa Revolusi Konstitusi akhirnya menetapkan bendera Iran dalam Pasal Kelima pada UUD yang telah disempurnakan. Warna hijau pada bendera Iran itu menunjukkan agama Islam dan mazhab Syiah sekaligus kemakmuran negara serta ketenangan jiwa dan batin. Warna putih berarti perdamaian, persahabatan dan ketenangan bangsa Iran. Sementara warga merah petanda ketundukan rakyat Iran pada konstitusi dan kesiapan bangsa untuk membela kemerdekaan dan kebebasan sekalipun dengan darah anak bangsa.
Ukuran dan bentuk bendera Iran secara detil kembali ditetapkan pada 1336 HS dengan bentuk singa dan matahari atau terkadang mahkota Pahlevi. Tapi pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, bentuk bendera Iran berubah dengan disain seperti kata Allah dalam bahasa Arab yang berarti darah para syuhada dan empat bagiannya yang menyerupai bentuk hilal bulan dan satu bagian yang tegak di tengah mengingatkan pedang yang menjadi petunjuk kekuatan dan perlawanan bangsa Iran. Bentuk itu secara keseluruhan menunjukkan kalimat tauhid "Laa Ilaaha Illallaah. Begitu juga tulisan Allahu Akbar sebanyak 22 kali di bagian bawah bendera berwarna hijau dan atas bendera berwarna merah menunjukkan 22 Bahman 1357 HS, hari kemenangan Revolusi Islam Iran.
Amerika Memulai Invasi Militernya ke Afghanistan
20 tahun yang lalu, tanggal 7 Oktober 2001, Amerika memulai invasi militernya ke Afghanistan. Serangan ini dilakukan dengan alasan untuk menumpas kelompok teroris al-Qaeda.
Washington sebelumnya telah menuduh al-Qaeda berperan dalam peristiwa teror 11 September 2001 di AS. Selama beberapa hari, tentara AS menyerang berbagai wilayah yang dikuasai oleh al-Qaeda, sehingga sangat banyak rakyat sipil yang tewas, terluka, dan menjadi pengungsi. Meskipun pemerintahan Taliban di Afghanistan berhasil ditumbangkan, namun AS tetap tidak berhasil menangkap Osama bin Laden, pemimpin al-Qaeda.
Pengerahan kekuatan dilakukan demi memburu keberadaannya. Semua pun terbayar sudah saat bin Laden diklaim tewas dalam sebuah penyerbuan, Mei 2011, di Pakistan. Namun, hingga kini, pertanyaan demi pertanyaan masih menggelayuti pikiran sebagian besar orang. Apakah benar Bin Laden tewas? Apa yang sesungguhnya terjadi saat penyerbuan dilakukan? Bagaimana proses yang harus dilalui sebelum penyerbuan terjadi?