Lintasan Sejarah 5 November 2021
Hari ini Jumat, 5 November 2021 bertepatan dengan 29 Rabiul Awal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 14 Aban 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Pembentukan Dar At-Taqrib Baina Al-Madzahib Al-Islamiyah di Kairo
107 tahun yang lalu, tanggal 29 Rabiul Awal 1336 HQ, dibentuk Dar at-Taqrib Baina al-Madzahib al-Islamiyah di Kairo, Mesir.
Lembaga ini dibentuk dengan tujuan mendekatkan mazhab-mazhab Islam. Pembentukan lembaga ini diprakarsai oleh Syeikh Mahmoud Syaltut, Syeikh al-Azhar dan Ayatullah al-Udzma Boroujerdi, marji terbesar Syiah.
Sebelumnya, tokoh-tokoh seperti Jamaluddin al-Afghani, Syeikh Muhammad Abduh, Syeikh Muhammad Husein Kasyif al-Ghita, Syeikh Abdulmajid Salim dan Sheikh Mohammad Taqi Qommi telah melakukan pembicaraan di bidang ini.
Pasca terbentuknya Dar at-Taqrib Baina al-Madzahib al-Islamiyah, lembaga ini mempublikasikan majalah Risalah al-Islam. Majalah ini memuat artikel-artikel ilmiah tentang mazhab-mazhab Islam. Lembaga ini juga aktif menerbitkan buku dan melakukan penelitian mendalam tentang pendapat mazhab-mazhab Islam dalam pelbagai masalah fiqih serta penyusunan kaidah-kaidah fiqih baru.
Jerman Duduki Kawasan Selatan Iran
107 tahun yang lalu, tanggal 14 Aban 1293 HS, pasukan Jerman menduduki kawasan selatan Iran.
Dengan dimulainya Perang Dunia I dan pengaruhnya terhadap negara-negara di dunia, khususnya, Iran yang secara geografis berdekatan dengan Rusia dan Dinasti Ottoman sebagai dua negara yang bertikai membuat morat-marit kondisi dalam negeri Iran.
Pada waktu itu Iran menyatakan sikapnya tidak mendukung satu pihak manapun dalam Perang Dunia I. Tapi kawasan utara Iran diserang oleh pasukan Rusia, sementara Dinasti Ottoman mengagresi daerah Barat Daya Iran. Dua negara ini berperang di daerah Iran untuk memperebutkan Azerbaijan.
Sementara negara Inggris dengan mengerahkan sejumlah kapal perangnya berhasil menduduki kawasan selatan Iran. Negara Jerman sendiri tidak mau ketinggalan. Dengan alasan ingin melindungi warganya di Iran, mereka membentuk pasukan dan memobilisasi masyarakat yang condong membela Jerman. Beberapa waktu setelah itu, pada 14 Aban 1293 Hs, pasukan Jerman memasuki Iran dari daerah selatan dan menyerang warga sipil.
Penyerangan berkali-kali ke daerah-daerah Iran hanya menghasilkan pembantaian, kelaparan dan penjarahan harta milik rakyat.
Eijkman Meninggal Dunia
71 tahun yang lalu, tanggal 5 November 1950, Christiaan Eijkman ialah ilmuwan Belanda yang memelopori penemuan vitamin B1 yang pada saat itu belum diketahui namanya.
Istimewanya, penemuan yang berbuah Nobel tersebut berawal dari penelitian yang dilakukannya di Indonesia, yang pada saat itu masih bernama Hindia Belanda.
Eijkman lahir pada 11 Agustus 1858 di Kota Nijkerk, Belanda. Ketika dia beranjak dewasa, kebetulan sedang dibuka pendidikan dokter gratis dari tentara kolonial Belanda untuk penempatan di daerah koloni. Pada saat itu dia ditempatkan di daerah Semarang, Cilacap, dan Padang Sidempuan.
Pada 1880-an penyakit beri-beri mencapai tingkat endemis di daerah koloni Belanda. Pemerintah Belanda memutuskan untuk membuat sebuah lembaga penelitian di Batavia pada 1886. Dari hasil penelitian di lembaga tersebut, Eijkman berkesimpulan pada nasi putih terdapat zat yang bisa bersifat racun atau menyebabkan mikroorganisme penyebab penyakit berkembang biak dan pada kulit beras terdapat zat penangkalnya. Dia menyebut zat tersebut sebagai faktor antiberi-beri.
Berkat penemuannya itu, Eijkman diangkat menjadi anggota Royal Academy of Sciences (Belanda). Pemerintah Belanda juga memberinya gelar kebangsawanan. Penghargaan paling tinggi ialah penganugerahan hadiah Nobel untuk Bidang Fisiologi dan Kedokteran pada 1920.