Nov 17, 2021 08:39 Asia/Jakarta
  • 17 November 2021
    17 November 2021

Hari ini Rabu, 17 November 2021 bertepatan dengan 11 Rabiul Tsani 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 26 Aban 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ibnu Khallikan Lahir

835 tahun yang lalu, tanggal 11 Rabiul Tsani 608 HQ, Ibnu Khallikan, seorang hakim, sejarawan, dan sastrawan muslim terkenal, terlahir ke dunia di kota Mosul, Irak.

Ibnu Khallikan banyak mengadakan perjalanan ke berbagai negara muslim untuk menuntut ilmu. Selama beberapa waktu, Ibnu Khallikan diangkat sebagai hakim di kota Damaskus, Suriah. Selain menguasai bidang hukum dan agama, Ibnu Khallikan juga dikenal berilmu tinggi di bidang sastra Arab, terutama syair.

Karya terpenting Ibnu Khallikan berjudul Wafayatul A'yaan, yang berisi penjelasan tentang kehidupan para pembesar dan ilmuwan pada zamannya.

Meninggalnya Ebrahim Pourdavoud Periset Terkenal Iran

53 tahun yang lalu, tanggal 26 Aban 1347 HS, Profesor Ebrahim Pourdavoud meninggal dunia dalam usia 83 tahun.

Sejarah

Profesor Ebrahim Pourdavoud lahir ke dunia pada tahun 1264 HS di kota Rasht. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, ia pindah ke Tehran dan untuk kedua kalinya ia pergi ke Beirut untuk melanjutkan pendidikannya setelah menguasai filsafat dan kedokteran tradisional.

Profesor Pourdavoud kembali ke Iran tapi tidak untuk waktu yang lama dan setelah itu ia ke Jerman. Di negara ini ia memulai penelitiannya yang mendalam tentang tradisi, bahasa dan budaya kuno Iran. Buku Avesta dijadikan referensi utama dalam melakukan penelitiannya. Guna menyempurnakan studinya tentang Iran, kembali Pourdavoud menuju India dan mengajar di sana.

Peneliti besar Iran ini pada tahun 1315 HS diundang memberikan kuliah di Fakultas Literatur dan Hukum, Universitas Tehran dan sejak itu ia tinggal hingga akhir hayatnya di Iran. Pada tahun 1317 HS, Profesor Purdavoud menjadi anggota Akademi Internasional Seni dan Sains dan di tahun 1346 ia mendapat penghargaan sains dari Vatikan atas sumbangsihnya di bidang kemanusiaan.

SCIRI Didirikan untuk Melawan Rezim Saddam
 
39 tahun yang lalu, tanggal 17 November 1982, dibentuklah Dewan Tertinggi Revolusi Islam Irak (SCIRI) yang terdiri dari partai-partai dan kelompok-kelompok Islam yang menentang Rezim Saddam.

Tujuan pembentukan Dewan ini adalah untuk menyelamatkan rakyat Irak dari cengkeraman kezaliman rezim Saddam dan mendirikan pemerintahan yang berasaskan suara dari rakyat. Dengan memanfaatkan periode invasi Irak ke Iran, dewan ini berhasil memberikan pukulan telak terhadap rezim Saddam.
 
Pasca perang Irak-Iran, kelompok oposisi terbesar Irak ini terus melakukan aktivitas politik dan militernya. Menyusul invasi Amerikayang menggulingkan Saddam Husein pada bulan Maret 2003, dewan ini masuk ke Irak dan melakukan aktivitasnya di dalam negeri.

Pada bulan Agustus 2003, Ayatullah Baqir al-Hakim, pemimpin dewan, gugur syahid akibat  ledakan bom di depan kompleks Masjid Imam Ali, di kota Najaf. Namun, majelis ini tetap maju berjuang untuk mengusir pasukan agresor dari negeri mereka dan membentuk pemerintahan Irak yang independen.