Des 23, 2021 08:30 Asia/Jakarta
  • 23 Desember 2021
    23 Desember 2021

Hari ini Kamis, 23 Desember 2021 bertepatan dengan 18 Jumadil Awal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 2 Dey 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Najjasyi, Ulama Abad 5 Wafat

993 tahun yang lalu, tanggal 18 Jumadil Awal 450 HQ, Abu al-Abbas Ahamd bin Ali bin Ahmad yang lebih dikenal dengan Ibnu al-Kufi, Najjasyi dan Syaikh Najjasyi.

Najjasyi lahir pada 372 HQ di kota Kufah. Beliau termasuk murid terkenal Sayid Murtadha Alam al-Huda yang meriwayatkan hadis dari Syaikh Murid dan Tal’akbari. Penguasaan Najjasyi atas ilmu Hadis dan Rijal sangat luar biasa dan paling terkenal di masanya.

Kelebihannya dalam dua ilmu ini ditambah penguasaannya atas sejarah dan nasab membuatnya dipercaya oleh ulama besar lainnya. Rijal an-Najjasyi, Akhbar Bani Sunan dan Fadhl al-Kufah merupakan sebagian dari karya tulis ulama besar ini.

Pembentukan Dewan Tinggi Membahas Ultimatum Rusia

110 tahun yang lalu, tanggal 2 Dey 1290 HS, dibentuk Dewan Tinggi Iran membahas ultimatum Rusia.

Gedung Baru Parlemen Iran

Pasca ultimatum pemerintah Rusia yang menuntut dikeluarkannya penasehat ekonomi asing dari Iran dan penolakan parlemen, militer Rusia menyerang kota Azerbaijan dan melakukan pembantaian massal. Setelah itu Rusia mengancam akan menyerang Tehran, ibukota Iran.

Menyikapi kondisi ini pada 2 Dey 1290 HS dibentuklah Dewan Tinggi yang terdiri dari anggota parlemen, menteri, tokoh dan pejabat istana. Dewan ini kemudian membahas kondisi terbaru antara pemerintah Iran dan Rusia.

Dalam sidang yang dilakukan Dewan Tinggi, Wutsuq ad-Daulah, Menteri Luar Negeri mengritik sikap parlemen yang menolak ultimatum Rusia dan menuntut sikap yang lebih lunak menghadapi ancaman Rusia. Setelah pidato tersebut, diputuskan untuk membubarkan parlemen, tapi para anggota parlemen berusaha menentang sikap diktator Naser al-Molk, tapi tidak berhasil.

Sekalipun pemerintah Iran menerima ultimatum Rusia dan memberhentikan penasihat ekonomi Amerika dari Kementerian Keuangan Iran, tapi tetap saja Rusia tidak menghentikan serangannya. Setelah menduduki Tabriz pada 1 Dey, mereka menghukum mati Tsiqah al-Islam Tabrizi, ulama besar kota ini lalu menguasai pemerintahan Azerbaijan secara keseluruhan.

Tujuh Pejabat Jepang Dijatuhi Hukuman Mati
 
73 tahun yang lalu, tanggal 23 Desember 1948, berdasarkan keputusan pengadilan internasional di Tokyo, Jepang, tujuh orang pemimpin negara ini pada era Perang Dunia II, menjalani hukuman mati

Bendera Jepang

Pengadilan di Jepang ini merupakan lanjutan dari pengadilan Nurenberg Jerman yang dilakukan untuk mengadili para penjahat perang. Sebanyak 25 orang pejabat Jepang diadili dan 18 di antaranya dijatuhi hukuman penjara.
 
Hideki Toyo, Perdana Menteri Jepang pada era PD II adalah pejabat tertinggi yang diadili di pengadilan internasional Jepang itu dan dijatuhi hukuman mati.Tuduhan yang dinisbatkan kepada para pejabat dan perwira Jepang tersebut adalah, membunuh, menyiksa tawanan yang sakit dan tawanan sipil, menjalankan kerja paksa, merampok barang-barang milik umum dan pribadi, menghancurkan kota-kota dan pedesaan tanpa alasan militer, melakukan pembunuhan massal, pemerkosaan, dan kejahatan barbarisme lainnya terhadap warga sipil di negara-negara yang diduduki Jepang selama PD II.