Lintasan Sejarah 5 Januari 2022
Hari ini Rabu, 5 Januari 2022 bertepatan dengan 2 Jumadil Tsani 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 15 Dey 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Harun Al-Rasyid Meninggal
1250 tahun yang lalu, tanggal 2 Jumadil Tsani 193 HQ, Harun al-Rasyid, salah seorang khalifah dari Bani Abbasiah, meninggal dunia.
Harun al-Rasyid meraih kekuasaan pada tahun 170 Hijriah. Pada awalnya, al-Rasyid banyak dipengaruhi oleh ibunya, dan sepeninggal ibunya, al-Rasydi mengangkat Yahya Barmaki sebagai perdana menteri. Sejak saat itu, kekuasaan secara de facto berada di bawah pengaruh perdana menterinya tersebut.
Sepanjang masa kekuasaannya, Harun al-Rasyid banyak membunuh atau memenjarakan Ahlul Bait atau keturunan Rasulullah serta para pendukung mereka. Di antara korban kekejaman Harun al-Rasyid adalah Imam Musa Kazhim as yang dipenjara selama bertahun-tahun sampai akhirnya gugur syahid di dalam penjara.
Harun al-Rasyid tewas terbunuh di saat ia berada di Khorasan, Iran, untuk membasmi gerakan pemberontakan kaum Muslimin.
Ayatullah Mir Sayid Mohammad Modarres Najafabadi Wafat
82 tahun yang lalu, tanggal 15 Dey 1318 HS, Mir Sayid Mohammad Modarres Najafabadi meninggal dunia dan dimakamkan di pekuburan umum Takht-e Foulad Esfahan.
Ayatullah Mir Sayid Mohammad bin Sayid Mohammad Hossein Modarres Najafabadi lahir di kota Najafabad sekitar tahun 1257 HS.
Beliau mempelajari pendahuluan ilmu-ilmu agama di tempat kelahirannya. Setelah itu, untuk melanjutkan pendidikan agamanya, Ayatullah Najafabadi pergi ke kota Najaf, Irak. Selama di Najaf, beliau belajar kepada guru-guru besar hauzah seperti Allamah Sayid Mohammad Kazem Yazdi, Akhond Mulla Mohammad Kazem Khorasani, Syeikh as-Syariah Isfahani, Sayid Ismail Sadr dan Agha Reza Hamedani.
Setelah beberapa tahun menuntut ilmu di Najaf dan meraih derajat keilmuan yang tinggi, beliau kembali ke kota kelahirannya, Isfahan dan hingga akhir usianya beliau membaktikan diri untuk mengajar dan membimbing masyarakat. Ruang kuliahnya menjadi tempat belajar para ulama dan ilmuan. Sebagian besar ulama kontemporer Isfahan merupakan muridnya.
Ayatullah Modarres Najafabadi meninggalkan banyak karya seperti catatan pinggi atas Kifayah al-Ushul dalam dua jilid.
Sanksi AS Atas Kuba Dikurangi
23 tahun yang lalu, tanggal 5 Januari 1999, Presiden AS, Bill Clinton mengumumkan bahwa AS akan mengambil langkah-langkah perluasan bantuan kemanusiaan terhadap Kuba.
Di antara langkah-langkah pemerintah AS tersebut adalah pemeberian izin kontak langsung antara ilmuwan dan akademisi kedua negara.
Selain itu warga Kuba juga diperbolehkan menerima transfer uang dari AS dan pelayanan surat-menyurat secara langsung antara kedua negara. Tujuan AS dalam hal ini adalah untuk menginfiltrasi rakyat Kuba agar melakukan perlawanan terhadap rezim Castro yang berkuasa di negara itu, yang diistilahkan oleh Madeleine Albright, Menlu AS waktu itu, sebagai "bantuan kepada gerakan kemerdekaan yang dilakukan rakyat Kuba."
AS dan Kuba memutuskan hubungan diplomatik mereka sejak tahun 1978 karena sistem komunis yang dianut rezim Castro dan perlawanan Castro terhadap tekanan-tekanan AS.