Lintasan Sejarah 9 Februari 2022
Hari ini Rabu, 9 Februari 2022 bertepatan dengan 7 Rajab 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 20 Bahman 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Tarara Lahir
1138 tahun yang lalu, tanggal 7 Rajab 305 HQ, Ibnu Tarara, seorang ahli hadis dan sastrawan muslim asal Irak, terlahir ke dunia.
Ilmuwan muslim ini menulis banyak karya di bidang fiqih, namun tidak satupun yang bisa ditemukan. Karya Ibnu Tarara lainnya adalah di bidang sastra, yaitu berjudul "Al-Jaliis As-Shaalih Al-Kaafi wal Aniis An-Naasih Asy-Syaafi".
Buku sebanyak seratus jilid ini sebagiannya dimulai dengan hadis Nabi, lalu dilanjutkan dengan penjelasan atas hadis tersebut, dan kemudian diisi dengan hikayat dan syair-syair yang sesuai dengan hadis tersebut. Ibnu Tarara meninggal dunia pada tahun 390 Hijriah.
Pangkalan Angkatan Udara Iran Diserang
43 tahun yang lalu, tanggal 20 Bahman 1357 HS, salah satu pangkalan Angkatan Udara Iran di kota Tehran, diserang oleh para pendukung rezim Shah.
Serangan ini terjadi menyusul pernyataan baiat dan dukungan dari Angkatan Udara Iran kepada Imam Khomeini dan Revolusi Islam yang disampaikan sehari sebelumnya.
Begitu masyarakat mendengar berita tentang serangan ini, mereka langsung turun ke jalan-jalan dan mendatangi pangkalan milter tersebut. Massa yang hanya membawa senjata ringan non-militer membantu Tentara AU Iran yang tengah bertahan melawan serangan dari pendukung Shah. Akhirnya, para penyerang tersebut berhasil diusir dan dengan demikian, dimulailah tahap terakhir dari perjuangan rakyat Iran untuk menggulingkan rezim Shah.
Thaksin Resmi Jadi PM Thailand
21 tahun yang lalu, tarlemen Thailand pada 9 Februari 2001 memilih secara resmi Ketua Partai Thai Rak Thai, Thaksin Shinawatra, sebagai perdana menteri baru negeri itu.
Thaksin mendapat jumlah dukungan yang belum pernah ada sebelumnya untuk menjalankan pemerintahan. Konglomerat telekomunikasi yang beralih profesi menjadi politikus itu mendapat 340 dari 500 suara di parlemen.
Sebanyak empat partai mendukungnya, termasuk Thai Rak Thai (Orang Thailand Cinta Thailand) yang memperoleh kemenangan mutlak dalam pemilihan umum 6 Januari dan berhasil menendang keluar pemerintahan PM Chuan Leekpai dari kekuasaan.
Dalam pemungutan suara di parlemen itu, sebanyak 127 anggota menolak Thaksin dan 30 abstain. Sebanyak tiga anggota parlemen tidak hadir dalam sidang tersebut. Pemungutan suara itu merupakan suatu formalitas karena aliansi koalisi Thaksin telah memiliki kursi yang cukup untuk menjamin dia menjadi perdana menteri.