Apr 18, 2022 09:32 Asia/Jakarta
  • 18 April 2022
    18 April 2022

Hari ini Senin, 18 April 2022 bertepatan dengan 16 Ramadhan 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Farvardin 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Dimulainya Perang Qadisiyah antara Pasukan Islam dan Persia

1429 tahun yang lalu, tanggal 16 Ramadan 14 HQ, dimulai perang Qadisiyah antara pasukan Islam dan Persia.

Sejarah

Sebagai kelanjutan dari perang-perang yang terjadi di permulaan Islam, Khalifah Kedua menugaskan Saad bin Abi Waqqas untuk menguasai imperium Persia. Sementara dari Yazgerd III, Raja Sasanian menunjuk Farrokhzad sebagai komandan perangnya.

Setelah melakukan perundingan pertama, Saad bin Abi Waqqas mengusulkan agar Persia menerima Islam atau membayar jizyah, tapi pasukan Persia memilih untuk berperang. Akhirnya perang terjadi antara kedua pihak di daerah Qadisiyah, Irak.

Berperang selama beberapa hari membuat pasukan Persia mulai terlihat lemah dan akhirnya mengakui kekelahan. Kemenangan ini berujung pada pembukaan kota Qadisiyah dan sampainya pasukan Islam ke tepi pantai barat Sungai Dajlah menghadap Eyvan Madain, jatuhnya ibukota dan punahnya pemerintahan Sasanian.

Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran

42 tahun yang lalu, tanggal 29 Farvardin 1358 HS, diperingati sebagai Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.

Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran

Bersamaan dengan kemenangan Revolusi Islam Iran, militer rezim Shah Pahlevi yang terdiri dari para pemuda Iran menyambut seruan Imam Khomeini ra untuk bergabung dengan rakyat. Setelah menumbangkan rezim Shah Pahlevi, mereka bangkit untuk melindungi Revolusi Islam dari musuh dalam dan luar negeri. Militer sebagai kekuatan militer pertama Revolusi Islam Iran memulai aktivitasnya dengan usaha tidak kenal lelah dan berkelanjutan diserta pengorbanan di segala bidang demi merealisasikan tujuan Republik Islam Iran.

Imam Khomeini ra menyebut saat-saat bergabungnya militer dengan rakyat "saat gembira hamba Allah dan putus asanya musuh". Sekalipun ada sebagian orang yang menginginkan dibubarkannya militer, Imam Khomeini ra sebagai pendukung utama militer mengeluarkan pesan pada 27 Farvardin 1358 dan mengumumkan keharusan mempertahankan militer. Demi tercipta konsolidasi yang lebih kokoh di tubuh militer, Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah bersejarah dan tanggal 29 Farvardin dijadikan sebagai Hari Militer.

Dalam pesannya Imam Khomeini ra menyebutkan, "Kini angkatan bersenjata melayani Islam dan militer yang ada islami. Oleh karenanya, penting bagi rakyat untuk menyatakan dukungannya terhadap militer. Kini, tidak boleh menentang militer Islam yang menjadi pelindung kemerdekaan. Kami, kalian dan militer adalah saudara dan harus berusaha bersama-sama untuk mempertahankan keamanan negara dan mengakhiri aksi-aksi merusak para perusak."

Pasca dikeluarkannya perintah bersejarah itu, para militer membuktikan kelayakannya melindungi Imam Khomeini ra.

Zionis Menyerang Qana
 
26 tahun yang lalu, tanggal 18 April tahun 1996, angkatan udara rezim Zionis menyerang markas tentara penjaga perdamaian PBB di desa Qana di selatan Lebanon.

Tragedi Qana

Saat itu, di markas tentara PBB tersebut terdapat ratusan rakyat sipil Lebanon yang tengah berlindung akibat penyerbuan tentara Zionis ke desa-desa mereka. Dalam serangan ini, 110 warga sipil tewas dan sejumlah lainnya terluka.
 
Pembunuhan massal terhadap warga sipil, yang 35 di antaranya adalah anak kecil di bawah usia 10 tahun itu, menimbulkan kemarahan internasional sehingga tentara Zionis terpaksa menghentikan aksi bombardirnya terhadap Lebanon. Namun demikian, AS tetap menolak dikeluarkannya resolusi oleh Dewan Keamanan PBB untuk mengecam pembunuhan massal oleh Zionis itu.

Kemudian, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang isinya memerintahkan rezim Zionis untuk membayar ganti rugi sebesar 2,4 milyar dolar terhadap para korban, namun hingga kini tidak dibayarkan oleh Rezim Zionis.