Lintasan Sejarah 17 Juni 2022
Hari ini Jumat, 17 Juni 2022 bertepatan dengan 17 Dzulqadah 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 27 Khordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Harun Al-Rashid Asingkan Imam Musa Kazhim as dari Madinah ke Irak
1264 tahun yang lalu, tanggal 17 Dzulqadah 179 HQ, Imam Musa al-Kazhim as, Imam ketujuh Syiah diasingkan dari Madinah ke Basrah atas perintah Harun al-Rasyid, Khalifah Abbasiah.
Disebutkan Imam Kazhim as tiba di Basrah pada tanggal 7 Dzulhijjah dan langsung dijebloskan ke dalam penjara. Untuk beberapa lama Imam Khazhim as di tahan di penjara Isa bin Jakfar, penguasa Basrah, namun Isa bin Ja'far menulis surat kepada Harun al-Rashid yang isinya meminta agar Imam dipindahkan ke penjara yang dikelola gubernur lain. Isa bin Jakfar beralasan bahwa setelah memerika Imam Kazhim as, ia tidak menemukan bukti yang memberatkannya agar dipenjara.
Membaca surat Isa bin Jakfar, Harun al-Rashid kemudian memerintahkan agar Imam Kazhim as dipindahkan ke Baghdad dan meminta kepada menterinya, Fadhl bin Rabi' agar membunuh Imam Musa Kazhim as, namun permintaan ini ditolak oleh Fadhl bin Rabi'.
Akhirnya Sindi bin Syahik membunuh Imam Musa Kazhim as atas perintah Yahya bin Khalid Barmaki, seorang menteri yang diperintah oleh Harun al-Rashid.
Abdoel Moeis, Sastrawan Wafat
63 tahun yang lalu, tanggal 17 Juni 1959, Abdoel Moeis, sastrawan Indonesia wafat dan dikebumikan di Bandung, Jawa Barat.
Abdoel Moeis juga kondang sebagai seorang sastrawan. Salah Asuhan yang melegenda itu adalah salah satu karyanya. Selain itu, Moeis berperan di balik berdirinya Technische Hoge School di Bandung yang merupakan cikal bakal dari Institute Teknologi Bandung (ITB).
Ia juga menggeluti dunia pers dan aktif menulis di pelbagai media seperti surat kabar seperti Neratja, Kaoem Moeda, Oetoesan Hindia, De Expres dan lain-lain. Pada tanggal 8 Februari 1922, Moeis ditangkap dan diasingkan ke Garut karena keterlibatannya dalam aksi mogok kaum buruh 11 Januari 1922.
Imam Khomeini Bentuk Lembaga Jihad Pembangunan
43 tahun yang lalu, tanggal 27 Khordad 1358 HS, Imam Khomeini ra memerintahkan dibentuknya Lembaga Jihad Pembangunan.
Jahad Sazandegi (Jihad Pembangunan) dibentuk pada 27 Khordad 1358 HS atas perintah Imam Khomeini ra dan sejak awal kerjanya, lembaga ini mampu merekrut sumber daya manusia yang peduli, muda dan profesional di pelbagai bidang guna menghidupkan dan meremajakan desa-desa di bidang sosial, ekonomi dan budaya.
Ketika dibentuknya lembaga Jihad Pembangunan ini Imam Khomeini berkata, "Sekarang kita memasuki periode pembangunan. Kita menjulukan tangan kita kepada bangsa dan meminta mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan ini."
Menyusul dikeluarkan perintah Imam Khomeini ra ini, muncul upaya memobilisasi pelbagai kalangan masyarakat untuk memberantas kemiskinan. Pelayanan yang diberikan oleh lembaga Jihad Pembangunan tidak hanya membangun dan menyejahterakan kawasan terpencil dan miskin selama delapan tahun perang, tapi juga berperan dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Iran.
Lembaga ini juga berperan besar dalam mengembangkan industri pedesaan, pertanian, peternakan, pembangunan bendungan, sumber-sumber alam dan puluhan layanan lainnya. Aktivitas lembaga ini juga tidak terbatas hanya di Iran, tapi juga merambah sejumlah negara di Afrika. Jihad Sazandegi pada tahun 1362 HS berubah menjadi sebuah kementerian dan setelah itu pada tahun 1379 HS digabungkan dengan kementerian pertanian lalu kemudian menjadi kementerian Jahad Keshavarzi (Jihad Pertanian).