Sep 02, 2022 09:19 Asia/Jakarta
  • 2 September 2022
    2 September 2022

Hari ini Jumat, 2 September 2022 bertepatan dengan 5 Safar 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 11 Shahrivar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Syahadah Sayidah Ruqayah as

1383 tahun yang lalu, tanggal 5 Shafar 61 HQ, Sayidah Ruqayah as gugur syahid.

Makam Sayidah Ruqayah

Ruqayah Khatun atau Fathimah binti al-Husein yang lebih dikenal dengan Fathimah Shaghirah, anak perempuan paling kecil Imam Husein as dari ibu Ummu Ishaq binti Thalhah atau Shah Zanan. Sekaitan dengan usia beliau ketika gugur syahid ada yang menyebut 3, 4, 5 dan 7 tahun. Imam Husein as sangat menyayanginya dan Ruqayah juga sangat dekat dengan ayahnya.

Ruqayah as bersama ayah, saudara, paman dan keluarga Nabi Muhammad Saw pergi ke Karbala. Setelah syahadah Imam Husein as dan para sahabatnya, Ruqayah as bersama keluarga Imam Husein as dan rombongan ditawan oleh pasukan Yazid. Mereka digiring dari Kufah hingga Syam.

Selama di Syam, Ruqayah as setiap harinya menangis karena ditinggal ayahnya dan senantisa mencari ayahnya. Banyak yang menukil bahwa ketika berada di sebuah tempat  reruntuhan di Syam, Ruqayah as melihat kepala ayahnya dan berbicara dengannya. Setelah itu beliau mencium biri ayahnya dan pingsan akibat terlalu banyak menangis. Ketika orang di sekelilingnya berusaha menggerakkannya, mereka menemukannya telah meninggal pada 5 Shafar 61 HQ.

Kini, makam suci Ruqayah di Damaskus, Suriah menjadi tempat ziarah Syiah. Makam suci ini terletak 300 meter timur laut masjid Umawi.

Perang Dunia II Berakhir
 
77 tahun yang lalu, tanggal 2 September 1945, dengan menyerah tanpa syaratnya Jepang, Perang Dunia Kedua dinyatakan berakhir.

Setelah kekalahan susul-menyusul Jepang melawan pasukan Sekutu di perang dan dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki oleh AS, akhirnya pasukan Jepang terpaksa menyerah kalah. Kejadian ini terjadi  empat bulan setelah menyerahnya Jerman. Kemudian diadakan perjanjian Postdam yang berisi penyerahan Jepang kepada Sekutu.
 
Berdasarkan perjanjian ini, komandan umum militer Jepang diserahkan kepada Jenderal MacArthur dari AS. Pada tahun 1951, 49 negara dunia mengadakan perjanjian damai dengan Jepang dan setahun kemudian Jepang kembali memegang pemerintahannya sendiri.

Ayatullah Mahdavi Kani Menjadi Perdana Menteri

41 tahun yang lalu, tanggal 11 Shahrivar 1360 HS, Ayatullah Mahdavi Kani menjadi Perdana Menteri Republik Islam Iran.

Ayatullah Mahdavi Kani

Pasca ledakan di kantor perdana menteri Iran yang berakibat gugur syahidnya Rajai dan Bahonar, presiden dan perdana menteri Iran, untuk sementara Dewan Kepresidenan bertanggung jawab menjalankan urusan pemerintahan. Sekaitan dengan kondisi ini, Imam Khomeini ra menekankan agar segera dipilih pengganti dan diisinya pos yang ditinggal akibat kejadian tersebut.

Oleh karenanya, sejak tersebarnya berita ledakan itu langsung dimulai pembicaraan untuk menetapkan perdana menteri. Setelah berunding cukup alot dan lama, Dewan Kepresidenan mengusulkan kepada parlemen agar Ayatullah Mahdavi Kani yang waktu itu menjabat sebagai menteri dalam negeri di kabinet Syahid Rajai agar mengisi posisi perdana menteri.

Pada tanggal 11 Shahrivar 1360 HS, Ayatullah Mahdavi Kani terpilih sebagai perdana menteri dengan suara mayoritas 148 suara setuju dari 179 suara yang ada. Periode jabatan Ayatullah Mahdavi Kani sebagai perdana menteri berakhir pada bulan Mehr tahun itu juga dengan terpilihnya Ayatullah Khamenei sebagai Presiden Iran.

Ayatullah Mahdavi Kani meninggal dunia pada 29 Mehr 1393 HS dalam usia 83 tahun.

Tags