Mengapa Rencana Rezim Zionis terhadap Palestina Gagal Meskipun Gaza Dikepung?
(last modified Tue, 08 Jul 2025 09:42:22 GMT )
Jul 08, 2025 16:42 Asia/Jakarta
  • Kesedihan tentara Zionis
    Kesedihan tentara Zionis

Pars Today - Meskipun pengepungan Gaza sedang berlangsung dan rezim Zionis menyerang rakyat Palestina, kelompok perlawanan Palestina terus berdiri teguh.

Sumber-sumber yang berafiliasi dengan PBB memperingatkan tentang situasi di Gaza, dengan mengutip tindakan tentara pendudukan Zionis Israel yang menghalangi pengiriman bantuan dan menargetkan orang-orang yang kelaparan. Sumber-sumber ini mengatakan bahwa rezim Israel terus menghalangi rencana pengiriman bantuan untuk Gaza dan menentang rencana pengiriman bantuan oleh organisasi-organisasi internasional.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa satu dari tiga orang di Gaza tidak makan selama beberapa hari.

Philippe Lazzarini, Kepala Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan bahwa lebih dari 1.500 staf medis dan lebih dari 600 orang yang kelaparan telah meninggal saat berusaha keras untuk menerima bantuan makanan.

Lazzarini menyerukan gencatan senjata segera dan pencabutan blokade Gaza, yang mencegah bantuan mencapai Gaza.

Meskipun genosida sedang berlangsung di Gaza dan serangan Zionis terhadap orang-orang di wilayah itu, kelompok-kelompok perlawanan Palestina melanjutkan operasi mereka dan telah membuat tentara Zionis berkalang tanah. Tentara Zionis secara resmi mengakui lima tentara Zionis tewas dan 14 lainnya terluka dalam penyergapan perlawanan di Beit Hanoun di Gaza utara.

Serangan rezim Zionis di Gaza

Media-media Zionis menggambarkan penyergapan Beit Hanoun terhadap pasukan pendudukan sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan rumit. Penyergapan yang dianggap sebagai salah satu pukulan paling serius yang ditimpakan kepada tentara Israel sejak dimulainya perang di Gaza.

Sejak dimulainya Perang Gaza pada 7 Oktober 2023 dan operasi "Badai Al-Aqsa" yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh pasukan perlawanan Palestina dengan cara yang mengejutkan, tentara Israel telah menghadapi serangkaian pukulan berat dan mahal. Pukulan yang telah meninggalkan dampak yang mendalam pada tentara Israel serta wilayah yang diduduki, baik di tingkat lapangan maupun di tingkat psikologis dan strategis.

Perlawanan Palestina di Gaza memiliki kepentingan strategis, kemanusiaan, agama, dan internasional dalam berbagai dimensi.

Gaza dikenal sebagai simbol perlawanan terhadap rezim Zionis.

Meskipun pengepungan yang parah, pemboman yang meluas, dan tekanan politik, rakyat Gaza bukan hanya tidak menyerah, tetapi terus berjuang dengan semangat yang kuat.

Perlawanan ini telah mengilhami gerakan pembebasan di seluruh dunia.

Perlawanan di Gaza telah menyebabkan rezim Zionis semakin terisolasi di kancah internasional.

Opini publik dunia, khususnya di Barat, semakin menyadari kejahatan rezim ini, dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pemimpin rezim Zionis atas tuduhan genosida.

Perlawanan di Gaza telah membuktikan bahwa rezim Zionis tidak mampu menghancurkan kelompok perlawanan Palestina.

Perlawanan ini telah mencegah terlaksananya rencana pendudukan Zionis, seperti aneksasi penuh Tepi Barat dan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza.

Kelompok perlawanan Palestina juga telah menolak tindakan Zionis yang melampaui batas terkait gencatan senjata.

Perlawanan Palestina bukan hanya tidak mau menerima persyaratan yang dipaksakan di medan perang, tetapi juga di bidang diplomasi.

Gaza selalu menjadi simbol identitas dan kedaulatan Palestina.

Perlawanan di wilayah ini tidak hanya membantu melestarikan identitas ini, tetapi justru membuatnya tetap hidup di benak dunia.

Perlawanan Palestina telah memperkenalkan dunia pada realitas pendudukan, pemindahan paksa, dan genosida.

Kejahatan rezim Zionis di Gaza (pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit dan sekolah) telah menyebabkan organisasi hak asasi manusia menuduh rezim Israel melakukan kejahatan perang dan genosida.

Perlawanan Gaza bukan hanya perjuangan militer, tetapi juga gerakan yang memiliki dimensi politik, budaya, dan kemanusiaan.

Perlawanan ini bukan hanya memengaruhi masa depan Palestina, tetapi juga keseimbangan kekuatan di Asia Barat.

Keberhasilan operasi pasukan perlawanan Palestina melawan tentara rezim Zionis di Beit Hanoun menunjukkan bahwa terlepas dari konspirasi gabungan Amerika-Zionis dan dukungan penuh Barat terhadap Tel Aviv, yang juga disertai dengan kebungkaman dan kelambanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kelompok perlawanan terus melakukan perlawanan.

Kelanjutan perjuangan ini telah menyebabkan keputusasaan para pemimpin rezim palsu Zionis.(sl)