Lintasan Sejarah 1 Maret 2023
Hari ini Rabu, 1 Maret 2023 bertepatan dengan 8 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 10 Isfand 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Rumiyah Lahir
883 tahun yang lalu, tanggal 8 Sya'ban 561 HQ, Ibnu Rumiyah, seorang ahli hadis, ahli tanaman obat, dan ahli obat-obatan muslim abad ke 6 Hijriah, terlahir ke dunia.
Bersamaan dengan menuntut ilmu-ilmu agama dari ulama-ulama besar pada zamannya, Ibnu Rumiyah juga melakukan penelitian di bidang tanaman obat.
Pada awalnya, Ibnu Rumiyah melakukan penelitian tanaman obat di Andalusia, kemudian pergi ke berbagai negara, seperti Mesir, Irak, dan Hijaz, untuk meneruskan penelitiannya itu. Ibnu Rumiyah meninggalkan banyak karya penulisan di bidang hadis, fiqih, dan ilmu flora.
Amerika Tes Bom Hidrogen
69 tahun yang lalu, tanggal 1 Maret 1954, Amerika berhasil melakukan uji coba bom hidrogen yang menghasilkan ledakan paling eksplosif sepanjang sejarah pada saat itu di Kepulauan Bikini, wilayah Kepulauan Marshall.
Ledakan itu dipercaya mencapai 1.000 kali lebih besar daripada yang dihasilkan di Hiroshima dan tidak pernah diperhitungkan para ilmuwan pembuatnya.
Bom berkekuatan 15 megaton itu langsung menghancurkan atol, yang hilang ditelan jamur raksasa, dan efek ledakannya terasa hingga 1.000 mil. Kapal asal Jepang yang sedang melaut sekitar 80 mil dari kawasan uji coba, 3 minggu berikutnya langsung merasakan sakit akibat efek radiasi. Para kru kapal termasuk di antara 264 orang yang terkena efek radiasi.
Penduduk asli di sekitar atol sebelumnya dievakuasi terlebih dahulu dengan diberi uang pengganti dan kembali pada 1974. Namun empat tahun kemudian, mereka kembali dievakuasi karena efek radiasi masih terdeteksi. Total sebanyak 23 tes nuklir dilakukan di Kepulauan Bikini dari 1946 hingga 1958.
Imam Khomeini ra Tiba di Qom Setelah 15 Tahun di Pengasingan
44 tahun yang lalu, tanggal 10 Isfand 1357 HS, Imam Khomeini ra tiba di Qom setelah 15 tahun pengasingan.
Imam Khomeini ra setelah kembali ke Iran setelah menjalani pengasingan selama 15 tahun di luar negeri memilih tinggal selama beberapa waktu di Tehran, hingga fondasi pemerintahan Islam semakin menguat.
Setelah terbentuknya pemerintahan sementara dan mengontrol kondisi negara, sesuai dengan janjinya, beliau kembali ke pusat pergerakan revolusi di Qom pada tanggal 10 Isfand 1357 HS (1 Maret 1979).
Namun 11 bulan kemudian akibat penyakit jantung, beliau kembali ke Tehran pada 2 Bahman 1358 HS (22 Januari 1980). Dengan demikian, setelah melihat pentingnya memimpin Republik Islam Iran dari dekat dan kehadiran beliau di ibukota, akhirnya Imam Khomeini ra hingga akhir hayatnya tinggal di Tehran.