May 30, 2023 09:14 Asia/Jakarta
  • 30 Mei 2023
    30 Mei 2023

Hari ini, Selasa, 30 Mei 2023 bertepatan dengan 10 Dzulqa'dah 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 9 Khordad 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Dinasti Samania Hancur
 
Tanggal 10 Dzulqadah 389  HQ,  Dinasti Samania yang telah berdiri selama 128 tahun di Khorasan, Asia Tengah, dan sebagian Iran tengah, akhirnya hancur di tangan Ilik Khan.

Ilik Khan adalah salah seorang di antara budak-budak Turki, yang karena infiltrasi mereka di dalam pemerintahan Samania, mereka berhasil melumpuhkan kerajaan itu.
 
Selama masa kekuasaannya, raja-raja dari Dinasti Samania banyak berupaya untuk memajukan kota-kota wilayah kekuasaan mereka. Mereka melakukan pengembangan ilmu dan sastra serta memberikan penghormatan yang tinggi kepada para ulama.

Pada saat itu, banyak pusat-pusat keilmuan dibangun di berbagai kota. Setelah hancurnya dinasti ini, kekuasaan di Iran dipegang oleh Dinasti Ali Buyeh dan Dinasti Turki bernama Ghaznavi.

Nazem Al-Atebba Wafat

Tanggal 9 Khordad 1303 HS, Nazem al-Atebba meninggal dunia pada di usia 77 tahun.

Mirza Ali Akbar Khan Nafisi yang lebih dikenal dengan sebutan Nazem al-Atebba Kermani lahir di kota Kerman sekitar tahun 1336 HS. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, ia kemudian mempelajari filsafat dan belajar kedokteran di madrasah Dar al-Funun di Tehran.

Sejarah

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Nazem al-Atebba mendirikan rumah sakit modern pertama di Iran dan didukung oleh para dokter terkenal. Ia pada 1261 HS kembali membangun rumah sakit modern di kota Mashad dan menjadi dokter pribadi Naser ad-Din Shah dan Mozaffaruddin Shah Qajar.

Ali Akbar Nafisi selain melakukan pengobatan, ia juga menulis buku. Karya kedokterannya mencakup kumpulan buku penting dan bermanfaat yang disusunya setelah menerjemahkannya dari bahasa asing. Nazem al-Atebba juga punya andil dalam mengumpulkan kosa kata bahasa Persia dan menuliskannya dalam Kamus Nafisi dalam 5 jilid yang disusunnya selama 25 tahun.

Pembunuhan Presiden Banglades
 
Tanggal 30 Mei 1981, rakyat Banglades berduka.

Presiden mereka, Ziaur Rahman, menjadi korban pembunuhan di kota Chittagong setelah sekelompok perwira militer yang memberontak menyerbu wisma pemerintah tempat dia menginap.

Rahman dibunuh oleh berondongan senjata mesin saat dia membuka pintu kamar untuk melihat kegaduhan di luar. Selain Rahman, tujuh orang juga tewas dalam insiden penembakan itu.

Mereka diantaranya, seorang petugas keamanan wisma, seorang staf pasukan keamanan presiden, dan salah seorang penyerang. Pembunuhan itu merupakan bagian dari pemberontakan di tubuh angkatan darat. Namun, pasukan pemerintah berhasil mengambil kendali keamanan di Chittagong setelah pemimpin pemberontak, Mayor Jenderal Manzur Ahmed, melarikan diri.
 
Manzur kabarnya berupaya melakukan kudeta karena karena setelah dimutasi ke posisi yang tak penting di kota Dhaka. Setelah mengetahui tewasnya presiden berusia 45 tahun itu, kelompok pemberontak menyatakan pembentukan komite revolusioner. Namun kalangan diplomat mengungkapkan bahwa mereka gagal mendapat dukungan dari para kolega di Angkatan Darat dari kota-kota lain di Bangladesh.
 
Sebanyak 13 perwira militer, setelah menjalani sidang pengadilan darurat, dieksekusi hukuman gantung karena terlibat pembunuhan Presiden Zia. Selain itu 19 perwira dikeluarkan dari kesatuan karena dinilai tidak mampu mengendalikan keamanan, terutama tidak mampu mencegah pembunuhan itu.

Tags