Sep 22, 2023 11:17 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 22 September 2023
    Lintasan Sejarah 22 September 2023

Hari ini, Jumat, 22 September 2023 bertepatan dengan 6 Rabiul Awal 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 31 Shahrivar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Kelahiran Maulawi Jalaluddin Ar-Rumi

Tanggal 6 Rabiul Awal 604 HQ, Jalaluddin Mohammad bin Baha ad-Din yang dikenal dengan Jalaluddin Rumi lahir di kota Balkh.

Rumi pergi ke Turki bertepatan dengan serangan tentara Mongol dan tinggal di kota Konya. Rumi belajar kepada ayahnya dan untuk beberapa waktu ia sempat belajar di Syam.

Jalaluddin Rumi

Ketika kembali ke Konya, Jalaluddin Rumi menyibukkan dirinya mengajar ilmu-ilmu agama, sehingga suatu hari ia bertemu dengan seorang arif besar bernama Syamsuddin Mohammad bin Ali Tabrizi di kota itu juga. Pertemuan itu membuat hati Rumi membara hingga akhir hayatnya. Jalaluddin Rumi tidak pernah berhenti mencari hakikat ilahi.

Jalaluddin Rumi menghabiskan 30 tahun dari usianya untuk mencari hakikat di akhir umurnya. Di masa itu pula Rumi meninggal banyakkarya. Matsnawi Maulawi adalah karya monumentalnya yang ditulis dalam 26 ribu bait syair. Ia juga menulis Diwan Ghazal Syams, Rubaiyat yang terkenal, Majalis Sab'ah dan Fihi Ma Fihi.

Mali Merdeka

Tanggal 22 September 1960, Mali, sebuah negara yang terletak di barat laut Afrika, meraih kemerdekaannya.

Negara ini memiliki peradaban tinggi sejak 2000 tahun yang lalu. Namun, dari abad ke-8 hingga ke-16, Mali dikuasai oleh Sudan. Kemudian, Maroko menguasai negara ini.

Pada tahun 1898, Mali dijajah oleh Prancis. Akhirnya, 62 tahun kemudian, barulah Mali berhasil meraih kemerdekaannya.

Presiden Ayatullah Ali Khamenei Berpidato di PBB

Tanggal 31 Shahrivar 1366 HS, Presiden Ayatullah Ali Khamenei menyampaikan pidato di markas PBB.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Presiden Republik Islam Iran waktu itu ikut dalam Sidang Umum PBB Ke-42. Dalam sidang ke-42 itu, Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyampaikan pidato bersejarahnya pada 31 Shahrivar 1366 HS. Dalam pidatonya beliau menyampaikan pandangan Republik Islam Iran terkait pelbagai masalah dan mengritik keras kinerja pemerintah Amerika yang berkhianat terhadap bangsa Iran selama setengah abad lalu, khususnya pasca kemenangan Revolusi Islam Iran.

Dalam pidatonya beliau juga menjelaskan sebab dan tujuan rezim Baath, Irak untuk memulai perang dan melakukan kejahatan yang tak terbilang. Rezim Baath disebut melakukan perilaku anti kemanusiaan dan membantai rakyat tidak berdosa Iran.

Rahbar saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB

Beliau menyampaikan pidatonya ketika beberapa waktu sebelumnya Dewan Keamanan PBB meratifikasi resolusi bernomor 598. Sementara rezim Irak sendiri dalam keadaan lemah dan kebingungan, sehingga mereka terpaksa menerima resolusi tersebut.

Pidato bersejarah Ayatullah Sayid Ali Khamenei di PBB itu sangat berperan penting dalam menggagalkan propaganda busuk musuh terhadap Republik Islam Iran, sekaligus mencerahkan opini dunia akan masalah yang sebenarnya terjadi.