Resmi, 147 Pengungsi Rohingya Lainnya Mendarat di Indonesia
Setidaknya 147 pengungsi Rohingya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, mendarat di provinsi paling barat Indonesia pada hari Rabu, kata seorang pejabat setempat, sehari setelah hampir 200 lainnya mendarat di daerah yang sama.
Ribuan warga Rohingya yang sebagian besar beragama Islam mempertaruhkan nyawa mereka setiap tahun dalam perjalanan laut yang panjang dan mahal, seringkali dengan perahu kecil, untuk mencoba mencapai Malaysia atau Indonesia.
Sebuah perahu kayu mendarat di pantai di Kecamatan Batee di wilayah Pidie Provinsi Aceh sekitar pukul 17:10 waktu setempat (1030 GMT), kata pejabat pemerintah daerah Ihsan, yang seperti kebanyakan orang Indonesia hanya menggunakan satu nama, dalam sebuah pernyataan.
“Perahu tersebut membawa pengungsi Rohingya yang terdiri dari 46 laki-laki dewasa, 57 perempuan dewasa, dan 44 anak-anak, sehingga totalnya 147 orang,” ujarnya.
Belum jelas berapa lama kapal mereka berada di laut atau dari mana asalnya, namun banyak warga Rohingya yang sering melakukan perjalanan sulit dari kamp pengungsi di Bangladesh.
Marfian, juru bicara komunitas nelayan setempat, mengatakan bahwa beberapa nelayan mencoba memaksa perahu Rohingya menjauh dari pantai.
“Nelayan kami mencoba menghalangi mereka dan mengembalikan mereka ke laut tetapi perahu mereka terlalu kecil untuk mengejar perahu pengungsi Rohingya,” katanya.
“Sepertinya masyarakat kita sudah mulai bosan dengan Rohingya. Mereka mendarat tidak jauh dari kedatangan kemarin.”
Dia mengatakan beberapa dari mereka yang datang dalam keadaan lemah dan sakit, termasuk anak-anak yang kelaparan.
Juru bicara UNHCR Indonesia Mitra Salima Suryono mengatakan bahwa lembaganya tidak dapat mengkonfirmasi jumlah kedatangan terakhir tersebut tetapi bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk memastikan keselamatan mereka.
“Kami berharap para pengungsi dapat direlokasi ke tempat penampungan yang lebih baik,” ujarnya.
Pendaratan baru ini menjadikan total pendaratan warga Rohingya di Aceh selama 48 jam terakhir menjadi 343 orang setelah 196 orang tiba di wilayah Pidie pada hari Selasa.
Lebih dari 2.000 warga Rohingya diyakini telah melakukan perjalanan berisiko ke negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2022, menurut badan pengungsi PBB.
Hampir 200 orang Rohingya tewas atau hilang tahun lalu ketika mencoba melakukan penyeberangan laut yang berbahaya, menurut perkiraan badan tersebut.