Des 01, 2023 10:18 Asia/Jakarta
  • 1 Desember 2023
    1 Desember 2023

Hari ini, Jumat, 1 Desember 2023 bertepatan dengan 17 Jumadil Awal 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 10 Azar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Imam Muhammad Ghazali Lahir
 
Tanggal 17 Jumadil Awal 450 HQ, Imam Muhammad Ghazali, seorang filsuf muslim terkemuka, terlahir ke dunia di Iran.

Sejak masa mudanya, Imam Ghazali telah menuntut ilmu dari Abu Nashr Ismaily dan dalam waktu singkat ia berhasil menguasai berbagai ilmu yang berkembang di zamannya.
 
Pada usia 28 tahun, Imam Ghazali telah dianggap sebagai ahli fiqih terbesar pada zamannya. Beliau kemudian diundang untuk mengajar di sekolah Nizhamiyah, Baghdad. Pada tahun 488, Imam Ghazali meninggalkan pekerjaannya tersebut dan pergi menunaikan haji. Kemudian, beliau tinggal beberapa waktu di Baitul Maqdis dan di sana menyusun kitabnya yang terkenal, Ihyaa' Ulumuddin.
 
Setelah itu, Imam Ghazali kembali ke tanah airnya, Iran, dan mengabdikan hidupnya untuk mengajar dan menulis berbagai kitab agama, di antaranya berjudul "Nasihatul Muluk" dan "Kimiyatus-Saadah".

Ayatullah Modarres Gugur Syahid

Tanggal 10 Azar 1311 HS, Ayatullah Sayid Hassan Modarres, seorang ulama pejuang Iran gugur syahid di tangan para antek rezim despotik Reza Khan.

Sejarah

Ayatullah Modarres dilahirkan di kota Kahsmer, barat laut Iran pada tahun 1860. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau melanjutkan belajar ke Hauzah Ilmiah di kota Najaf, Irak. Di kota itu, beliau menuntut ilmu dari ulama-ulama besar seperti Ayatullah Mirza Shirazi. Sekembalinya ke Iran, Ayatullah Modarres memulai perjuangannya dalam menentang rezim Shah.

Perjuangan beliau semakin meningkat setelah terpilih sebagai anggota parlemen Iran periode ketiga. Beliau dengan gigih memperjuangkan agar hukum Islam ditegakkan dan agar Iran terlepas dari cengkeraman imperialisme. Hal inilah yang membuat Shah Reza Pahlevi amat membencinya dan berkali-kali berupaya melakukan pembunuhan terhadap beliau.

Banyak orang yang meminta agar Ayatullah Modares meninggalkan dunia politik karena urusana agama dan politik tidak ada kaitannya. Menjawab kritikan ini, Ayatullah Modarres menjawab, "Politik itu agama dan agama itu politik."

Antartika, Benua Bebas Militer
 
Tanggal 1 Desember 1959, sebanyak 12 negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, menyetujui Perjanjian Antartika.

Perjanjian tersebut melarang segala aktivitas militer dan pengujian senjata di Benua Antartika. Perjanjian Antartika menjadi perjanjian pengendalian senjata pertama yang ditandatangani dalam periode Perang Dingin. Sejak 1800-an, sejumlah negara termasuk Inggris, Australia, Cile, dan Norwegia mengklaim sebagai pemilik Benua Antartika.

Klaim-klaim itu menyebabkan perselisihan diplomatik dan bentrokan senjata. Pada 1948 angkatan perang militer Argentina menembaki tentara Inggris di wilayah yang sama-sama mereka klaim. Insiden tersebut membuat Uni Soviet tertarik kepada benua ini.

Hal tersebut diketahui AS sehingga memacu AS untuk mengusulkan agar benua tersebut berada dalam pengawasan PBB. Tetapi, gagasan itu ditolak.

Pada 1950-an beberapa pejabat AS mulai memberikan tekanan agar Amerika bertindak lebih aktif mengenai Antartika, sebab mereka percaya bahwa benua tersebut memiliki potensi untuk digunakan sebagai lahan pengujian nuklir. Tetapi, Presiden Dwight D Eisenhower mengambil pendekatan yang berbeda.

Ia malah bekerja sama dengan Uni Soviet untuk mengeluarkan perjanjian yang menjadikan Antartika sebagai zona bebas militer. Perjanjian itu mulai berlaku pada Juni 1961.