Lintasan Sejarah 1 Februari 2024
Hari ini, Kamis, 1 Februari 2024 bertepatan dengan 20 Rajab 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 12 Bahman 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini:
Perang Yarmuk Antara Muslimin dan Romawi
Tanggal 20 Rajab 13 HQ, terjadi perang besar di Yarmuk antara pasukan Muslim dengan pasukan imperium Romawi Timur.
Yarmuk adalah nama sebuah lembah di negeri Syam, Kaisar Heraklitus, Raja Romawi menyusun satu pasukan besar untuk mengalahkan pasukan Islam.
Namun kaum muslimin dengan jumlah pasukan yang lebih kescil dan perlengkapan perang yang lebih sederhana berhasil mengalahkan pasukan Romawi. Kemenangan ini sekaligus membawa pasukan Muslim kian mendekati pintu gerbang kerajaan Romawi. Setahun setelah itu, pasukan Muslim menduduki Baitul Maqdis tanpa pertumpahan darah.
Republik Arab Bersatu
Tanggal 1 Februari 1958, dibentuk Republik Arab Bersatu sebagai sebuah negara.
Republik ini merupakan gabungan antara Mesir dan Suriah, yang merupakan langkah pertama mewujudkan sebuah negara Pan-Arab. Pembentukannya berawal dari gagasan Gamal Abdul Nasir. Ia menjadi seorang pahlawan Arab setelah kemenangan politiknya dalam Krisis Suez 1956.
Presiden Nasir dan Presiden Syukri al-Quwatli menandatangani Perjanjian Kesatuan pada 22 Februari 1958. Nasir dilantik sebagai Presiden Republik Arab Bersatu. Kairo ditunjuk sebagai ibu kota republik ini.
Akibat perebutan kekuasaan di Suriah pada 1961 oleh kuasa militer, Suriah dikeluarkan dari Republik Arab Bersatu. Keluarnya Suriah menandai berakhirnya gabungan ini. Nama Republik Arab Bersatu masih ada hingga 1971. Setelah itu, nama tersebut dikembalikan menjadi Mesir.
Imam Khomeini Kembali ke Iran
Tanggal 12 Bahman 1357 HS atau 1 Februari tahun 1979, setelah lima belas tahun berada di pengasingan, akhirnya Imam Khomeini, pemimpin revolusi Islam Iran, kembali ke Iran.
Jutaan rakyat Iran turun ke jalan-jalan untuk menyambut Imam Khomeini dengan sangat antusias dan penuh kegembiraan. Setelah pesawat yang membawa Imam Khomeini dari Paris mendarat di bandara Mehrabad, Imam Khomeini memberikan pidato singkat dan kemudian langsung menuju taman makam pahlawan, Behesht Zahra.
Di sana, di hadapan rakyat Iran, beliau menyampaikan pidato bersejarah, yang antara lain berisi keputusan beliau untuk mendirikan pemerintahan baru di Iran dengan dukungan rakyat.
Sepuluh hari kemudian, Imam Khomeini berhasil meraih kontrol atas pemerintahan di Iran secara penuh dan dengan demikian, Revolusi Islam di Iran berhasil mencapai kemenangannya. Sepuluh hari bersejarah itu, yaitu sejak tanggal 1 Februari hingga 11 Februari atau menurut kalender nasional Iran, sejak tanggal 10 hingga 22 Bahman, hingga kini diperingati rakyat Iran dengan nama "Sepuluh Hari Fajar".