Lintasan Sejarah 18 Februari 2016
Hari ini, Kamis tanggal 18 Februari 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 9 Jumadil Awal 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 29 Bahman 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.
Muhammad bin Jamaluddin Makky Amily Gugur Syahid
651 tahun yang lalu, tanggal 9 Jumadil Awal tahun 786 Hijriah, Muhammad bin Jamaluddin Makky Amily, seorang ulama pejuang asal Libanon gugur syahid dan beliau pun dijuluki dengan nama “Syahid Awal”.
Syahid Awal dilahirkan di desa Kamal Amil, Lebanon dan kemudian menuntut ilmu-ilmu agama dari ulama-ulama terkemuka zaman itu, di antaranya Allamah Hilli.
Sepanjang hidupnya, Syahid Awal menulis banyak buku-buku agama, yang paling terkenal adalah buku fiqih berjudul "Al-lum'ah Dimasyqiah" yang hingga sekarang masih menjadi salah satu buku pelajaran di hauzah-hauzah ilmiah.
Tentara Perancis Kalah di Aljazair
182 tahun yang lalu, tanggal 18 Februari 1834, tentara Perancis yang sejak tahun 1830 menjajah Aljazair, mengalami kekalahan telak melawan pasukan Amir Abdul Qadir Aljazairy.
Sepertiga tentara Perancis tewas dalam pertempuran itu dan setengah dari tentara yang masih hidup menjadi tawanan perang. Perancis yang baru pertama kalinya mengalami kekalahan besar di Afrika, menawarkan perdamaian. Namun, pemimpin perjuangan rakyat Aljazair, Amir Abdul Qadir Aljazairy itu menolak tawaran damai itu dan meneruskan perjuangannya sehingga hampir seluruh kawasan Aljazair berhasil dibebaskan.
Namun pada tahun 1836, tentara Perancis kembali mengalahkan pasukan Abdul Qadir dan setahun kemudian ditandatangani perjanjian di antara kedua pihak. Perjanjian itu di antaranya berisi kesediaan Perancis untuk mengakui pemerintahan Abdul Qadir, tetapi tahun 1839, Perancis melanggar perjanjian dan perang kembali meletus.
Dalam perang ini, Perancis menambah pasukannya dalam jumlah besar dan menggunakan staregi penghancuran terhadap basis-basis militer Abdul Qadir. Selain itu, tentara Perancis juga membuat rakyat kelaparan dengan cara menghancurkan ladang, kebun buah, and hewan ternak. Akhirnya, Amir Abdul Qadir terpaksa menyerah pada tahun 1847 dan dipenjarakan di Perancis. Penjajahan Perancis di Aljazair terus berlangsung hingga tahun 1962.
Ayatullah Al-Udzma, Sayid Abu Torab Khonsari Wafat
91 tahun yang lalu, tanggal 9 Jumadil Awal 1346, Ulama besar Iran, Ayatollah al-Udzma, Sayid Abu Torab Khonsari, meninggal dunia. Beliau dilahirkan di Khonsar, sebuah kota di pusat Iran, pada tahun 1271 H. setelah menyelesaikan pendidikan dasar, beliau melanjutkan studinya di Hauzah Ilmiyah Isfahan, kemudian ia pindah ke Hauzah Ilmiah Najaf. Di kedua Hauzah tersebut beliau juga sempat berguru pada ulama-ulama besar yang terkenal di zamannya.
Beliau dikenal menguasai fiqih, ushul-fiqih, filsafat dan tafsir. Ayatollah Khonsari juga dikenal sebagai pengajar fiqih dan ushul-fiqih. Beliau banyak meninggalkan karya tulis diantaranya Misbahus-Shalihin, dan Qasdus-sabil.
Kerusuhan Kota Tabriz Meletus
38 tahun yang lalu, tanggal 29 Bahman 1356 Hs, kerusuhan di kota Tabriz yang terletak di barat laut Iran meletus.
Kerusuhan ini berawal dari berkumpulnya rakyat kota Tabriz di Masjid Agung Tabriz untuk memperingati gugurnya para syuhada yang dibunuh oleh tentara rezim Shah pada tanggal 9 Januari 1978 di kota Qum. Namun, para tentara memperlakukan warga yang berkumpul di mesjid itu dengan kasar hingga timbullah bentrokan yang akhirnya meluas menjadi kerusuhan besar di seluruh kota.
Rezim Shah dalam usahanya untuk menutup-nutupi gerakan revolusi Islam rakyat Iran, melemparkan tuduhan bahwa pelaku kerusuhan itu adalah orang-orang yang datang dari luar perbatasan Iran.
Pembentukan Partai Jomhouri-e Eslami
37 tahun yang lalu, tanggal 29 Bahman 1357, sepekan pasca kemenangan Revolusi Islam Iran dibentuklah partai Jomhouri-e Eslami.
Ide pembentukan partai ini berasal dari sejumlah tokoh politik, agama dan akademi Iran yang punya peran penting dalam kemenangan revolusi dan dekat dengan Imam Khomeini ra. Pasca pengumuman pembentukan partai, disebarkan formulir pendaftaran anggota yang disertai dengan AD/ART organisasi.
Menurut para petinggi partai, pada dua hari pertama pendaftaran lebih dari 80 ribu orang menyambangi kantor-kantor partai di seluruh negeri. Seratus hari pasca pendirian partai Jomhouri-e Eslami, Doktor Bahonar menjelaskan sikap partai terkait masalah politik, ideologi, ekonomi dan budaya. Pada waktu anggota partai telah mencapai dua juta orang.
Tujuan pembentukan partai Jomhouri-e Eslami adalah menciptakan kekompakan dan kerjasama lebih baik di antara masyarakat yang loyal dengan Revolusi Islam, melindungi pemerintahan Islam sesuai dengan UUD. Para penggagas dibentuknya partai ini pada awalnya adalah Syahid Beheshti, Sayid Ali Khamenei, Akbar Ali Rafsanjani, Sayid Abdolkareem Mousavi Ardebili dan Mohammad Javad Bahonar.
Mereka bersama warga Iran yang sepikiran mampu melakukan sejumlah pekerjaan besar seperti penyusunan UUD, pembentukan pilar-pilar pemerintahan Islam, mempertahankan prinsip Republik Islam dan menjelaskan pokok-pokok pemikiran Islam bagi pertumbuhan masyarakat Islam menghadapi pemikiran sosialis, liberal dan nasionalis.
Sejak saat itu pula, para tokoh dan kelompok yang bergantung pada pihak asing menentang partai Jomhouri-e Eslami dan pemimpinnnya, sehingga terjadi aksi-aksi teror yang menggugursyahidkan tokoh-tokohnya.