Lintasan Sejarah 5 Mei 2017
Hari ini, Jumat tanggal 5 Mei 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 8 Sya'ban 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 15 Ordibehesht 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Ibnu Rumiyah Lahir
877 tahun yang lalu, tanggal 8 Sya'ban 561 HQ, Ibnu Rumiyah, seorang ahli hadis, ahli tanaman obat, dan ahli obat-obatan muslim abad ke 6 Hijriah, terlahir ke dunia.
Bersamaan dengan menuntut ilmu-ilmu agama dari ulama-ulama besar pada zamannya, Ibnu Rumiyah juga melakukan penelitian di bidang tanaman obat.
Pada awalnya, Ibnu Rumiyah melakukan penelitian tanaman obat di Andalusia, kemudian pergi ke berbagai negara, seperti Mesir, Irak, dan Hijaz, untuk meneruskan penelitiannya itu. Ibnu Rumiyah meninggalkan banyak karya penulisan di bidang hadis, fiqih, dan ilmu flora.
Napoleon Bonaparte Meninggal Dunia
196 tahun yang lalu, tanggal 5 Mei 1821, Napoleon Bonaparte, mantan kaisar Perancis, meninggal dunia di tanah pengasingan.
Napoleon dilahirkan pada tahun 1769 dan pada usia muda, ia masuk Akademi Militer Perancis. Karir militer Napoleon semakin meningkat pasca Revolusi Perancis tahun 1789 dan pada tahun 1802, rakyat perancis memilihnya sebagai Konsul seumur hidup.
Pada tahun 1804, Napoleon dinobatkan sebagai Kaisar Perancis. Napoleon sangat berambisi untuk memperluas wilayah kekuasaannya sehingga periode kekuasaannya dipenuhi dengan berbagai peperangan. Namun pada tahun 1812 setelah mengalami kekalahan besar dari Rusia, kekuatan Perancis semakin melemah.
Setelah kalah dalam melawan pasukan gabungan Rusia, Inggris, dan Austria pada tahun 1814, Napoleon digulingkan dari kekuasaannya dan dibuang ke pulau Elba. Namun Napoleon berhasil melarikan diri dari Pulau Elba dan kembali ke Perancis untuk merebut kekuasaan. Setelah 100 hari berkuasa, Napoleon kembali digulingkan setelah kalah dalam Perang Waterloo melawan Inggris. Ia pun ditawan Inggris dan dibuang ke pulau St. Helen dan enam tahun kemudian ia meninggal dunia.
Pernyataan Politik Pertama Imam Khomeini
73 tahun yang lalu, tanggal 15 Ordibehesht 1323 HS, Imam Khomeini ra mengeluarkan pernyataan politik pertama.
Ketika semakin gencar upaya propaganda anti Islam, ulama dan hauzah ilmiah, rezim Shah Pahlevi juga berusaha agar rakyat semakin jauh dari ajaran Islam. Menyaksikan kondisi yang demikian, Imam Khomeini ra pada 15 Ordibehesht 1323 HS mengeluarkan pernyataan politiknya yang pertama. Pada waktu itu Imam Khomeini ra baru berusia 42 tahun.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Imam, selain menjelaskan kondisi sebelum, saat itu dan masa depan rakyat, beliau menyebut kebangkitan untuk Allah sebagai satu-satunya jalan untuk mengubah dunia. Kebangkitan itu adalah falsafah pengutusan seluruh nabi ilahi.
Imam Khomeini ra juga menjelaskan mengapa umat Islam berada dalam kondisi terkebelakang, tanpa lupa menjelaskan kondisi rakyat Iran yang juga muslim. Di bagian lain dari pernyataannya, Imam secara transparan menyeru ulama Islam dan masyarakat Islam untuk bangkit bersama-sama dan memperingatkan siapa saja yang diam menyaksikan konspirasi anti Islam.
Tujuan dari pernyataan yang dikeluarkan Imam Khomeini ra itu adalah membunyikan lonceng tanda bahaya dan pelajar agama harus senantiasa sadar. Langkah Imam Khomeini ra itu membuat masyarakat dan rezim Shah semakin mengenal pribadi dan sikap politik beliau dan secara perlahan-lahan beliau berhasil mengumpulkan para pemikir menjadi murid-muridnya. Mereka inilah yang menjadi inti dari langkah-langkah revolusioner yang dilakukan Imam Khomeini ra di tahun-tahun berikutnya.
Bobby Sands Meninggal
72 tahun yang lalu, tanggal 5 Mei tahun 1945, Bobby Sands, seorang pejuang kemerdekaan Irlandia, meninggal dunia setelah melakukan aksi mogok makan.
Bobby Sands dilahirkan tahun 1954 dan hidup bersama orangtuanya di tempat penampungan. Sepanjang hidupnya Bobby dan keluarganya banyak mendapat tekanan dan intimidasi dari kelompok pro Inggris dan kondisi hidup yang berat ini membuat semangat nasionalismenya bangkit untuk memperjuangan kemerdekaan Irlandia.
Pada usia 18 tahun, Bobby Sands bergabung dengan Gerakan Republik. Pada tahun 1972, ia ditahan dan empat tahun kemudian kembali dibebaskan, namun ia tetap meneruskan perjuangannya. Enam bulan kemudian ia kembali ditahan.Selama dalam penjara, ia mulai menulis artikel-artikel perjuangan yang dimuat di Republican News.
Pada tanggal 27 Oktober 1980, menyusul macetnya perundingan antara penguasa Inggris dan pemimpin Katolik Irlandia, Bobby dan tujuh tawanan lainnya memulai aksi mogok makan. Selama 17 hari pertama masa mogok makannya, Bobby menulis buku harian secara rahasia yang berisi pemikiran dan pandangan perjuangannya. Setelah 65 hari mogok makan, Bobby Sands akhirnya meninggal.