Apr 26, 2018 06:10 Asia/Jakarta

Hari ini, Kamis tanggal 26 April 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 9 Sya'ban 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 6 Ordibehest 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Ibnu Barraj Tharablusi Meninggal Dunia

 

958 tahun yang lalu, tanggal 9 Sya'ban 481 HQ, Ibnu Barraj Tharablusi, seorang ulama besar Mesir meninggal dunia.

 

Ibnu Barraj sebenarnya dilahirkan di Mesir. Akan tetapi, dikarenakan selama beberapa tahun menjadi hakim di Kota Tharablus (Tripoli), sebuah kawasan di utara Lebanon, ia lantas dikenal dengan nama Tharablusi.

 

Semasa hidupnya, ia belajar kepada ulama-ulama besar zaman itu, di antaranya Syaikh Thusi. Dia kemudian banyak menulis buku-buku agama, yang paling terpenting adalah kitab "al-Jawamiul Fiqih " yang berisi sekitar 820 tanya-jawab di bidang fiqih. Kitab ini dianggap sebagai salah satu rujukan utama dalam ilmu agama Islam.

 

Sultan Thaha Syaifuddin Wafat

 

114 tahun yang lalu, tanggal 26 April 1904, Sultan Thaha Syaifuddin wafat.

 

Sultan Thaha Syaifuddin seorang sultan terakhir dari Kesultanan Jambi. Dilahirkan di Keraton Tanah pilih Jambi pada pertengahan tahun 1816. Ketika kecil ia biasa dipanggil Raden Thaha Ningrat dan bersikap sebagai seorang bangsawan yang rendah hati dan suka bergaul dengan rakyat biasa.

 

Pada pertempuran di Sungai Aro itu jejak Sultan Thaha tidak diketahui lagi oleh rakyat umum, kecuali oleh pembantunya yang sangat dekat. Sultan Thaha Syaifuddin meninggal pada tanggal 26 April 1904 dan dimakamkan di Muara Tebo, Jambi.

 

PBB Tetapkan Irak Menggunakan Senjata Kimia Terhadap Iran

 

33 tahun yang lalu, tanggal 6 Ordibehesht 1364 HS, PBB tetapkan Irak menggunakan senjata kimia terhadap Iran.

 

Ketidakpedulian lembaga-lembaga internasional terkait pelanggaran undang-undang penggunaan senjata kimia oleh rezim Irak terhadap Iran semakin hari tidak dapat diterima oleh negara-negara di dunia. Semua ini diakibatkan dari sikap lembaga-lembaga ini yang ingin menyaksikan rezim Baath, Irak dapat mengalahkan Iran dalam Perang 8 Tahun.

 

Namun prediksi tersebut tidak benar. Karena korban yang berjatuhan akibat penggunaan senjata kimia dan dampak psikologinya tidak begitu memperngaruhi kekuatan pertahanan Iran. Irak mengetahui benar kenyataan ini, sehingga pada operasi Badr, pasukan negara ini menggunakan senjata kimia lebih banyak dari yang sudah-sudah. Hanya dalam 5 hari, dari tanggal 22 hingga 27 Isfand 1363 HS, lebih dari 30 jenis senjata kimia yang dipakai.

 

Dampak luas penggunaan senjata kimia oleh Irak perlahan-lahan mulai menjadi perhatian masyarakat internasional. Akhirnya, sekjen PBB waktu itu setelah melakukan pertemuan dengan wakil-wakil dari Iran dan Irak mengutuk penggunaan senjata kimia.

 

Tapi sayangnya, Dewan Keamanan PBB tidak bersedia mengeluarkan resolusi mengutuk penggunaan senjata kimia dan merasa cukup dengan mengeluarkan pernyataan pada 6 Ordibehesht 1364 HS yang isinya mengutuk penggunaan senjata kimia oleh rezim Saddam.