Okt 04, 2018 13:53 Asia/Jakarta
  • Pencangkokan ginjal
    Pencangkokan ginjal

Peneliti Republik Islam Iran di Royan Institute berusaha mencegah perkembangan gagal ginjal kronsi ke gagal ginjal tahap akhir dengan menggunakan hasil riset Sel Punca (Stem Cell) dan terapi sel. Gagal Ginjal Kronis (Chronic Kidney Disease) adalah proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari tiga bulan. Penyakit ginjal kronis yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah Gagal Ginjal Kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap.

Gagal ginjak kronsi didefinisikan sebagai kerusakan ginjal yang dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan. Status GGK berubah menjadi gagal ginjal tahap akhir (End-Stage Renal Disease) ketika ginjal tidak lagi berfungsi. Pada stadium ini biasanya telah terjadi penumpukan limbah tubuh, cairan dan elektrolit yang bisa membahayakan tubuh jika tanpa dilakukan penyaringan buatan (cuci darah) atau transplantasi ginjal.

GGK biasanya tidak menimbulkan gejala sehingga membuat pengidap penyakit ini biasanya tidak menyadari gejalanya hingga mencapai stadium lanjut. GGK biasanya terdeteksi pada stadium dini ketika dilakukan pemeriksaan darah atau urine. GGK stadium lanjutan umumnya mengalami gejala: sesak napas, mual, kelelahan, mengalami pembengkakan pergelangan kaki atau tangan karena terjadi penumpukan cairan pada sirkulasi tubuh, sesak napat dan munculnya darah dalam urin. Pada akhirnya, GGK memerlukan pengobatan alternatif.

Ginjal

Dokter Reza Moqaddas-Ali, Ketua Pusat Riset Kelompok Sel Punca di Royan Institute mengatakan, para peneliti Royan Institute sedang melakukan uji klinis untuk mengobati penyakit ginjal kronis dan akut dengan menggunakan Sel Punca Mesenchymal (Mesenchymal Stem Cell). Sel Punca Mesenchymal adalah sel multipoten stromal yang dapat dibedakan menjadi berbagai jenis sel, termasuk osteoblas (sel tulang), kondrosit (sel tulang rawan) dan adiposit (sel lemak).

Moqaddas-Ali menambahkan, para peneliti telah melakukan uji coba terhadap hewan dan berhasil. Menurutnya, hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa pengobatan Sel Punca Mesenchymal telah terbukti menjadi pengobatan yang baik untuk cedera ginjal akut. Ia menjelaskan, pengobatan ini tidak efektif dalam mengobati penyakit GGK, tetapi membantu mencegah perkembangan cedera ginjal akut ke penyakit ginjal kronis lanjutan.

Saat ini, tahap pertama dalam penelitian tersebut telah selesai dan para peneliti telah melakukan hasil riset mereka pada tujuh pasien. Pada tahap berikutnya, jumlah pasien yang akan dilibatkan dalam penelitian ini akan meningkat hingga dievaluasi pembahasan tentang efektivitas sel-sel ini. Tujuan riset ini adalah mengobati atau setidaknya mencegah perkembangan penyakit para pasien yang menderita GGK, namun fungsi ginjal mereka belum sepenuhnya hilang dan statusnya juga belum berubah menjadi gagal ginjal tahap akhir.

Penelitian menunjukkan bahwa Sel Punca Mesenchymal mampu berperan meningkatkan fungsi ginjal, namun mekanisme efek yang menguntungkan ini masih belum sepenuhnya dipahami. Oleh karena itu, para peneliti Iran sedang berusaha mengidentifikasi mekanisme yang belum diketahui tersebut. Mereka terus berusaha untuk mengobati para pasien GGK dengan mengevaluasi keamanan dan efektivitas Sel Punca Mesenchymal.

Kemajuan lainnya yang diraih oleh para peneliti Iran adalah pembuatan Power Hand Orthosis (Kekuatan Tangan Orthosis) untuk mengobati penderita paresis (kelumpuhan) atau stroke. Orthosis yang juga disebut dengan Orthose atau Ortesa adalah segala alat yang ditambahkan ke tubuh atau alat bantu penyangga tubuh atau anggota gerak tubuh yang layu, lumpuh atau cacat untuk menstabilkan bagian tubuh, mencegah kecacatan, melindungi dari luka dan membantu fungsi dari anggota tubuh.

Peneliti-peneliti Iran di Universitas Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Rehabilitasi telah merancang dan mengembangkan Power Hand Orthosis sebagai upaya untuk mengobati penderita paresis. Proyek berteknologi tinggi ini sejalan dengan upaya untuk mengoptimalkan desain yang sudah ada dan mempribumikan rancangan dan pengembangan Power Hand Orthosis. Produk baru yang dikembangkan ini ringan dan dapat dengan mudah digunakan. Alat ini dapat diadopsi dengan sifat otot dan antropometri manusia dan bisa digunakan dalam klinik dan rumah.

Tahap pertama dari proyek tersebut telah dicapai selama satu tahun lalu. Orthosis dirancang oleh software mesin dan konstruksinya dimulai setelah pemodelan bagian yang berbeda dan mengasuransikan kinerjanya. Tahap kedua meliputi uji coba pada orang yang sakit dan yang sehat, dan efisiensinya juga diuji pada beberapa orang sehat dan para penderita stroke. Prototip orthosis menunjukkan hasil yang memuaskan dan sangat mungkin untuk digunakan dalam protokol pengobatan.

Tangan robot

Banyak penelitian telah dilakukan untuk merancang dan membuat Power Orthosis guna membantu memulihkan para pasien yang mengalami kerusakan sistem saraf pusat. Namun kebanyakan dari riset ini meskipun memperoleh keuntungan dalam desain, pembuatan dan penerapan, namun juga menghadapi persoalan dimana efektivitas peralatan seperti ini menghadapi keterbatasan dalam memenuhi kebutuan masyarakat yang menjadi target.

Di antara fitur unik Power Hand Orthosis yan gdibuat oleh para peneliti di Universitas Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Rehabilitasi adalah ringan, mudah digunakan, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan karakteristik otot dan bisa digunakan di klinik dan di rumah.

Peneliti-peneliti Iran juga berhasil merancang dan membuat pabrik pengolahan biji-bijian raksasa yang mampu memproduksi pemanis alami dan membuat suplemen makanan dan gizi untuk hewan dan manusia. Aktivitas pabrik pengolahan biji-bijian terbesar di Timur Tengah ini telah dimulai sejak setahun lalu. Produk utama pabrik pengolahan ini adalah memproduksi gula cair berdasarkan glukosa dan fruktosa (gula buah) yang diambil dari pati/tepung/kanji jagung.

Tepung jagung yang telah dipisahkan melalui proses dalam penggilingan basah diubah menjadi sirup glukosa dan fruktosa dengan metode enzimatik dan digunakan sebagai pemanis sukrosa dalam industri farmasi dan makanan. Sirup glukosa yang diproduksi di pabrik pengolahan ini adalah larutan gula pekat sebagai salah satu pengganti terbaik gula, sebab, tingkat kemanisannya setara dengan 7 persen gula.

Dalam proses penggilingan basah yang bertujuan untuk mengekstrak tepung, tepung yang telah diekstrak bisa digunakan untuk produksi drilling mud, industri karet, tekstil, pembuatan karton, deterjen dan industri perekat (adesif). Selain dibuat tepung, komponen lain dari jagung bisa dipisahkan sedekimianrupa sehingga kulit jagung bisa untuk pakan ternak dan dikonsumsi manusia.

Protein gluten hewani (zein) adalah bahan yang dibuat dari jagung di pabrik pengolahan biji-bijian tersebut. Setelah pemisahan tepung/pati dan bahan-bahan lainnya dari jagung akan diperoleh protein, pengeringan air, bernama gluten dalam bentuk bubuk. Bubuk ini mengandung 60 persen protein dan bisa digunakan sebagai pakan utama untuk sapi perah.

Di antara metode yang digunakan dalam pemisahan minyak biji jagung adalah metode penggilingan basah, yaitu suatu proses dimana biji jagung direndam dengan air sulfur, digiling dan dipisah-pisahkan unsur-unsurnya menjadi empat produk utama yaitu tepung pati, gluten (protein), fiber dan germ (lembaga/minyak).

Susunan kimiawi

Pemilihan sistem penggilingan basah didasarkan beberapa pertimbangan; di antaranya; produk yang dihasilkan dari sistem ini lebih beragam dengan nilai jual yang tinggi, seperti tepung pati (mayzena), minyak jagung, gula jagung, pati pragelatinasi dan pakan ternak, dibandingkan dengan metode penggilingan kering yang terbatas pada tepung jagung dan pakan ternak.

Pemisahan minyak biji jagung sistem basah (corn wet milling) banyak digunakan pada industri besar. Corn Germ adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan biji-bijian. Jagung mengandung 4-5 persen minyak, dimana 90 persen ada tunasnya. Dedak jagung juga menjadi hasil dari pabrik pengolahan biji-bijian dan merupakan hasil sisa ikutan dari penggilingan jagung.

Dedak jagung sangat baik diberikan pada ternak, namun cara penyimpanannya yang agak sukar karena bersifat higroskopis sehingga mudah menjadi lembab sehingga cepat rusak. Dedak jagung mengandung 9,9 persen air, 9,8 persen protein, 61,8 persen bahan ekstrak tanpa N, 9,8 serat kasar, 6,4 persen lemak dan 2,3 persen abu serta nilai Martabat Pati (MP) nya adalah 68.

Dedak jagung juga mengancung 20-22 persen pati, 4-5 persen minyak dan 10-12 persen protein. Selain bermanfaat untuk pakan ternak, dedak ini melalui penggilingan juga bisa untuk meningkatkan serat pada sejumlah produk makanan seperti sereal, makanan ringan dan makanan diet.

Pabrik pengolahan biji-bijian yang dibuat oleh para peneliti Iran memproduksi gula cair sebanyak 400 ton perhari. Menyusul keberhasilan ini, hingga sekarang kebutuhan dalam negeri di bidang ini dapat terpenuhi dan rencananya, tujuan dari proyek tersebut adalah menarget pasar internasional.