Nov 24, 2018 10:25 Asia/Jakarta
  • perkembangan teknlogi Iran
    perkembangan teknlogi Iran

Baru-baru ini obat-obatan bioteknologi Iran yang diekspor ke Rusia, hampir menguasai seluruh pasar farmasi negara ini dan menjadi pengganti jenis produk obat yang sama dari Amerika Serikat. Dalam beberapa tahun terakhir kondisi Iran di sektor ekonomi berbasis sains dan inovasi, mengalami kemajuan yang cukup signifikan.

Lebih dari 3.119 perusahaan berbasis sains aktif di Iran dan kondisi Iran di sektor ekonomi berbasis sains serta inovasi menurut indeks dunia di tahun 2016 naik 42 tingkat yang pada tahun 2014, berada di posisi 120 di tahun 2016 bertengger di posisi ke-78.  

Untuk pertama kalinya dua jenis obat Iran terdaftar di Eropa. Pendaftaran masing-masing obat itu dilakukan setelah melewati beberapa proses uji klinis dan tiga tahun pasca uji klinis, obat-obat tersebut baru mendapat konfirmasi dari pemerintah Rusia.

Selain itu, lima jenis obat Iran juga terdaftar di Rusia dan obat-obatan bioteknologi yang dieskpor ke Rusia berhasil menguasai hampir seluruh pangsa pasar obat negara itu.

Obat MS (Multiple Sclerosis) termasuk jenis obat Iran yang dieskpor ke Rusia dan konfirmasi serta ekspor obat anti-kanker juga sudah dimulai. Ekspor obat-obatan Iran ke Irak dan Turki juga dimulai dengan melalui tahapan yang sama.

Para peneliti di Pusat Riset Royan, Iran melakukan dua proyek penelitian baru. Proyek penelitian tersebut adalah "Penemuan dan pembuktian hubungan Alzheimer dengan gangguan bipolar" dan "Produksi ikan transgenik untuk mendiagnosa penyakit".

Setelah melakukan penelitian selama beberapa tahun dan melakukan berbagai uji coba terhadap penyakit Alzheimer dan hubungannya dengan penyakit-penyakit lain, para peneliti di Institut Riset Royan berkesimpulan bahwa penyebab rusaknya sel-sel otak karena diabetes juga ditemukan pada para penderita Alzheimer yang mematikan sel-sel otaknya.

Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive.

Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.

Gangguan mental ini biasanya muncul di akhir masa remaja atau awal masa muda. Gangguan bipolar memiliki banyak jenis dan yang telah diidentifikasi adalah Gangguan Bipolar 1 dan 2.

Menurut salah seorang peneliti, hingga kini belum ketahui secara pasti apa penyebab rusaknya sel-sel otak akibat penyakit diabetes, dan dalam penelitian ini para peneliti berhasil menemukan penyebabnya.

Pada kenyataannya dapat dikatakan bahwa orang-orang yang terkena penyakit diabetes lebih rentan terkena Alzheimer sehingga Alzheimer disebut sebagai diabetes tipe 3.

obat Alzheimer

Pada proyek penelitian di Institut Riset Royan ini sel-sel otak penderita gangguan bipolar diteliti dan terbukti bahwa sel-sel penyebab penyakit Alzheimer identik dengan sel-sel penyebab gangguan bipolar. Menurut para peneliti, proyek penelitian ini dilakukan untuk vaksinasi para penderita Alzheimer.

Faktor-faktor penyebab matinya sel-sel saraf juga berpengaruh pada Alzheimer. Realitasnya, metode pengobatan atau vaksinasi penderita Alzheimer juga bisa digunakan untuk para penderita gangguan bipolar. Proyek penelitian ini terbukti di lingkungan sel dan harus diuji coba di lingkungan binatang dan manusia.

Di sisi lain, untuk pertama kalinya di Iran, para peneliti Institut Riset Royan dengan bantuan rekayasa genetik, berhasil merancang ikan-ikan uji coba yang memiliki tanda-tanda sampel penyakit yang diinginkan.

Menciptakan sampel sebuah penyakit untuk keperluan penelitian dan diagnosa penyakit tersebut merupakan hal penting, pada saat yang sama kesempatan untuk menguji coba metode-metode pengobatan baru dan memantau level efektif metode tersebut, sudah terbuka.

Hewan-hewan yang menjadi objek uji coba biasanya dari jenis hewan kecil yang berusia pendek sehingga selain memakan biaya yang lebih sedikit, terbuka kemungkinan untuk meneliti karakteristik penyakit di seluruh fase kehidupannya secara lengkap.

Ikan-ikan yang diuji coba ini berasal dari jenis yang tidak bisa dimakan dan sepenuhnya bisa diuji coba di laboratorium serta banyak digunakan di dunia saat ini. Model ikan Zebra yang digunakan sebagai sampel penyakit MS, penyakti diabetes, dan penyakit otot adalah model ikan yang banyak digunakan dalam penelitian termasuk di Royan.

Ikan Zebra hijau merupakan model ikan yang digunakan sebagai indikator sehatnya perairan, karena jenis ikan ini akan kehilangan warna hijaunya yang menyala secara bertahap jika hidup di air yang tercemar.

Para peneliti di Universitas Teknologi Isfahan Iran berhasil menciptakan sampel uji coba biosensor yang dapat menentukan level insulin darah tanpa membutuhkan penyiapan sampel dengan sensitivitas dan akurasi tinggi. Insulin adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat.

Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein, hormon ini bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein.

Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya. Oleh karena itu pengukuran dan kontrol tingkat insulin pada orang sehat dan sakit memainkan peran penting dalam upaya mengontrol penyakit diabetes.

Pada biosensor yang diciptakan oleh para peneliti Iran ini, digunakan partikel nano emas yang memiliki kemampuan mengukur kadar insulin dalam rentang 1-1000 nanomole per liter dengan akurasi tinggi. Sensitivitas dan selektivitas tinggi merupakan manfaat lain yang dimiliki biosensor ini. Oleh karena itu, manfaatnya sangat penting dalam uji coba diagnosa medis.

Para peneliti Universitas Tehran dalam sebuah proyek penelitian bersama dengan para peneliti Universitas Lund, Swedia serta Museum Nasional Ilmu Alam Madrid Spanyol menemukan, meneliti, menamai dan mencatat spesies baru ikan Capoeta razii yang berasal dari cekungan Laut Kaspia.

Para peneliti menamai spesies baru ikan ini Capoeta Razii untuk menghormati kerja keras Zakaria Razi yang merupakan nama dokter, filsuf dan ahli kimia Iran penemu alkohol.

Spesies Capoeta di cekungan selatan Laut Kaspia beberapa kali diteliti oleh peneliti dalam dan luar Iran, namun penemuan spesies baru lebih sulit dilakukan karena membutuhkan penelitian menyeluruh dan ini adalah kali pertama spesies baru ikan ini diteliti di cekungan selatan Laut Kaspia. Spesies pertama yang diteliti dan dicatat adalah Capoeta Alborzensis dari cekungan Danau Namak.

Para peneliti Universitas MIT, Amerika berhasil merancang sebuah robot kecil seukuran sebuah kapsul yang setelah dimakan dan masuk ke tubuh, terbuka dan menyelamatkan nyawa manusia.

Robot ini dari sisi struktur didesain berdasarkan prinsip origami dan kegunaan terpentingnya adalah mendiagnosa benda-benda berbahaya yang tertelan oleh manusia seperti koin atau baterai jam tangan, dan mengangkatnya dari tubuh. Robot kapsul ini langsung terbuka saat masuk ke tubuh dan mulai bekerja.

Gerakan robot ini di lingkungan sekitarnya menggunakan tenaga penggerak cair di dalam perut manusia, begitu juga punya kemampuan meniru gerakan cacing-cacing dalam perut.

Setiap tahun di Amerika saja sekitar 3.500 baterai jam tertelan oleh manusia dan robot kapsul ini dapat menyelamatkan orang-orang yang melakukan kesalahan ini dari kematian. []