Mengenal Potensi Pasar Iran (26)
Kurma tercatat produk ekspor non minyak Iran yang memiliki nilai gizi tinggi. Diprediksikan terdapat 400 jenis kurma di Iran yang mayoritasnya ditanam di wilayah selatan negara ini.
Kurma juga disebut buah surgawi yang juga disebutkan oleh kitab samawi. Hal ini karena khasiat besar yang dimiliki buah ini. Meski pohon kurma disebut mulai ditemukan di periode geologis kedua, namun sejumlah arkeolog meyakini bahwa manusia mulai memahami nilai gizi tinggi kurma sejak lima ribu tahun lalu.
Tablet kuno yang tersisa dari era Asiria dan Babilonia serta prasasti Mesir, Suriah, Libya dan Palestina menunjukkan bahwa di era tersebut penanaman dan jual beli kurma diatur undang-undang khusus.
Pohon kurma termasuk tumbuhan monokotil atau tumbuhan berkeping tunggal. Kurma hidup di daerah panas. Tidak ada kejelasan dari mana asal pohon kurma. Sebagian pakar menyebut asal pohon kurma dari wilayah barat daya Asia dan Bain al-Nahrain (Irak). Kelompok lain meyakini asal pohon kurma dari Afrika utara.
Karakteristik pohon kurma yang kokoh dan fisiologi tumbuhan ini terhadap kadar garam, panas dan lingkungan kering membuatnya mampu hidup di lingkungan subtropis dan wilayah panas serta kurang subur. Bentuk pohon kurma di wilayan seperti ini dengan batangnya yang mampu mencapai ketinggian 10-20 meter atau bahkan lebih, mendorong manusia memanfaatkan lingkungan tersebut sebagai tempat tinggal.
Kurma umumnya menjadi makanan pokok warga di wilayah sulit dunia yang biasanya mengalami masalah gizi buruk. Kurma juga menjadi makanan pilihan di saat krisis atau bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kekeringan (paceklik) dan perang. Mengingat manfaat besar kurma, membuat kurma menjadi salah satu produk unggulan pertanian dan memiliki nilai strategis. Sejumlah pakar gizi meyakini bahwa mengkonsumsi kurma setiap hari dan satu gelas susu dapat menjamin kebutuhan gizi seseorang.
Kandungan utama buah kurma adalah gula. Kurma terdiri dari 75 persen karbohidrat dan sebagian besar dari gula, pati dan serat yang menjadikannya makanan ringan penguat energi. Karbohidrat mencakup 3 gram serat makanan dan 29 gram gula alami seperti fruktosa, glukosa dan sukrosa yang berperan sebagai sumber energi yang mudah dikonsumsi tubuh selama berbuka puasa. Faktanya, kurma lebih baik di konsumsi daripada gula.
Potasium menjadi mineral penting yang menjaga kontraksi otot, jantung, sistem saraf serta dapat menyeimbangkan metabolisme tubuh. Potasium harus terus-menerus diisi ulang karena tidak dipulihkan dalam tubuh dan sebagian besar hilang melalui keringat. Tidak ada sumber potasium alami yang lebih baik daripada kurma.
Kurma juga mengandung vitamin B kompleks yakni thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B-6 dan asam pantotenat. Vitamin ini berperan penting dalam asupan harian, karena membantu menjaga kesehatan tubuh. Vitamin B kompleks membantu metabolisme karbohidrat dan menjaga kadar glukosa darah dan asam lemak serta membantu memproduksi hemoglobin.
Kurma mengandung magnesium yang juga penting untuk perkembangan tulang dan metabolisme energi. Indikator inflamasi dalam tubuh berkurang jika asupan magnesium meningkat. Hal ini juga mengurangi peradangan di dinding arteri.
Kurma juga kaya zat besi yang baik untuk memproduksi sel darah merah. Sel darah merah membantu terserapnya nutrisi ke sel-sel di seluruh tubuh. Tidak hanya nutrisi, zat besi juga menentukan kapasitas pembawa oksigen dari darah, karena itu ia merupakan komponen di dalam sel darah merah, dan penting untuk mengobati anemia.
Kurma bukan saja sangat berguna bagi kesehatan badan. Bidang industri juga dapat memanfaatkan kurma dan khasiatnya. Minyak biji kurma memiliki banyak kegunaan di industri pembuatan kapal. Ampas kurma pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alami. Daun dan pelepah kurma jika dipoles oleh para seniman akan berubah menjadi salah satu komodoti unggul dan menjanjikan. Dengan demikian kurma termasuk pohon yang dapat dimanfaatkan mulai dari buah, pelepah, batang, biji dan daunnya.
Iran termasuk salah satu lokasi utama penanaman kurma di dunia. Kurma termasuk salah satu produksi penting di sektor pertanian dan perekonomian Iran. Di Iran terdapat lebih dari 200 ribu hektar lahan kurma. Berdasarkan data yang dirilis FAO tahun 2013, Iran dari sis produksi kurma menempati posisi keempat dunia.
Di dunia ditaksir terdapat lebih dari tiga ribu jenis kurma. Di antara jenis kurma yang ada, Iran memiliki sekitar 400 jenis kurma. Kurma dibagi menjadi tiga kelompok, kurma lunak, semi lunak dan kering. Di antara jenis kurma di Iran, jenis Mazafati, Sair, Shahany, Kabkab, Barji, Zahidi, Piarom, dan Rabbi termasuk produk unggulan kurma Iran mengingat harganya yang cukup tinggi dan memiliki nilai ekspor.
Kurma Mazafati sangat lezat dan ditanam di berbagai wilayah Iran termasuk kota Bam di Provinsi Kerman. Kurma mazafati memiliki kelembaban tinggi. Kurma Sair mayoritasnya ditanam di Provinsi Khuzestan dan mengingat kurma ini semi kering, maka ia memiliki keunggulan bisa disimpan untuk jangka waktu yang lama bila dibanding dengan kurma lain.
Kurma Shahany adalah kurma yang sangat manis dan warnanya memikat. Kurma ini banyak ditemukan di kota Jahrom Provinsi Fars. Dari sisi kuantitas, kurma ini menempati posisi kedua di Iran. Dari sisi nilai ekonomis, setelah kurma Kabkaab adalah kurma Piarom yang hanya ditanam di Provinsi Hormozgan. Kurma Piarom juga dikenal dengan sebutan kurma coklat dan memiliki kulit yang tipis serta mudah dicerna. Kurma pioram biasanya ditanam di lereng gunung dan kurma ini banyak digemari di luar Iran. Kebalikan dari kurma ini adalah kurma Mordasang, kurma yang berwarna kuning dengan kualitas tinggi dan untuk menikmatinya seseorang harus pergi ke kota Kerman, karena kurma ini tidak dijual di tempat lain.
Iran salah satu eksportir kurma utama di dunia. Hampir seperempat ekspor kurma di dunia dari Iran. Kurma Iran di ekspor ke lima benua dunia. Mulai dari negara tetangga Pakistan dam Afghanistan serta Turki hingga negara-negara seperti Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Mengingat mayoritas kurma Iran diekspor secara massal, sebagian negara pembeli memainkan peran makelar. Negara-negara ini setelah membeli kurma secara massal dari Iran kemudian memilah dan memilih yang terbaik serta mengemasnya dengan baik dengan nama produk mereka untuk dipasarkan kembali ke dunia.
Sementara itu, Iran setelah menyadari kesalahannya dan demi menambah hasil pendapatan, mulai melakukan pengemasan kurma untuk menghindari penjualan mentah dan massal kurma oleh para petani. Saat ini banyak memproduksi produk olahan kurma mulai dari gula cair, madu, tepung dan lain sebagainya.
Terkait hal ini, para ilmuwan Iran baru-baru ini berhasil memproduksi kurma kaleng tanpa bahan pengawet. Di antara keunggulan temuan ini adalah penyerapan polifenol di kurma. Polifenol memiliki khasiat antioksidan dan anti kanker.