Mar 04, 2019 10:24 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 4 Maret 2019

Hari ini, Senin 4 Maret 2019 bertepatan dengan 26 Jumadil Tsani 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 13 Isfand 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Miqdad bin Abdullah Al-Hilli Wafat

614 tahun yang lalu, tanggal 26 Jumadil Tsani 826 Hijriah, Abu Abdillah Syaraf ad-Din Miqdad bin Abdullah bin Muhammad al-Hilli meninggal dunia. Miqdad bin Abdullah al-Hilli lebih dikenal dengan sebutan Fadhil Miqdad adalah seorang faqih, teolog dan peneliti. Beliau termasuk satu dari ulama besar Syiah.

Setelah Fadhil Miqdad menyelesaikan pendidikan dasar agamanya, beliau hadir dalam kuliah fiqih, ushul fiqih dan hadis yang disampaikan oleh gurunya Muhammad bin Makki atau Syahid Awwal. Beliau begitu serius belajar, sehingga menjadi ulama besar Syiah di masanya. Fadhil Miqdad meninggal banyak karya ilmiah seperti Adab al-Hajj, Ayaat al-Ahkam dan Kanz al-Irfan. Beliau wafat di kota Najaf dan kuburannya berada di dekat Baghdad di jalur tempat lewatnya para peziarah ke Najaf al-Asyraf.

Revolusi Hongaria Dimulai

171 tahun yang lalu, tanggal 4 Maret 1848, perjuangan kemerdekaan bangsa Hongaria melawan kekuasaan Austria dimulai. Kebangkitan rakyat Hongaria ini hampir bersamaan dengan dimulainya kebangkitan di negara-negara lainnya yang berada di bawah kekuasaan Austria.

Pada tanggal 4 April 1849, perjuangan rakyat Hongaria semakin meningkat dengan diumumkannya kemerdekaan negara ini. Namun, pemerintahan Austria dengan bantuan tentara Tzar Rusia berhasil menghentikan perjuangan tersebut dan para pemimpin revolusi Hongaria itu dihukum mati.

 

Naseeruddin Shah

Perjanjian Paris Antara Iran-Inggris, Afghanistan Terpisah dari Iran

162 tahun yang lalu, tanggal 13 Isfand 1235 HS, ditandatangi perjanjian Paris antara Iran dan Inggris yang akhirnya Afghanistan terpisah dari Iran. Setelah pasukan Naseeruddin Shah Qajar menguasai kota Herat, pemerintah Inggris yang tampaknya tidak setuju dengan masalah ini, mengumumkan perang terhadap Iran dan berhasil menguasai pulau Khark dan Bushehr. Perang antara Iran dan Inggris akhirnya dimenangkan Inggris dan pasukan Iran menelan kekalahan.

Pasca kekalahan ini, Iran terpaksa berunding dengan Inggris untuk berdamai dan pada tanggal 13 Isfand 1235 Hs (4 Maret 1857) ditandatangani perjanjian Paris di Perancis antara Iran dan Inggris. Berdasarkan perjanjian ini, pemerintah Iran berjanji untuk meninggalkan seluruh daerah Afghanistan dan tidak akan mengklaim soal pemerintahan di Herat dan seluruh Afghanistan. Sementara pihak Inggris bersedia untuk menarik seluruh pasukannya dari Iran dan membebaskan seluruh tawanan perang Iran.

Perjanjian ini membuat Iran sudah tidak punya kekuatan untuk mengintervensi Afghanistan, sekaligus memperbesar pengaruh Inggris di kerajaan Iran. Dengan demikian, Herat secara keseluruhan terpisah dari Iran dan Afghanistan menjadi negara sendiri. Perjanjian Paris merupakan kerugian terbesar yang diderita Iran baik dari aspek independensi politik dan ekonomi dan teritorial Iran menjadi semakin sempit dari sebelumnya.

 

Tags