Mar 25, 2019 09:23 Asia/Jakarta
  • 25 Maret 2019
    25 Maret 2019

Hari ini, Senin 25 Maret 2019 bertepatan dengan 18 Rajab 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 5 Farvardin 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Sayid Ali Kazerun, Filsuf dan Arif Wafat

97 tahun yang lalu, tanggal 18 Rajab 1343 HQ, Sayid Ali Mujtahid Kazeruni Shirazi, filsuf dan arif billah meninggal dunia dalam usia 65 tahun.

Sayid Ali Kazerun merupakan anak dari Haj Sayid Abbas Mujtahid Kazeruni lahir pada 1278 HQ. Beliau pindah ke Shiraz pada 1291 HQ untuk mempelajari ilmu-ilmu agama. Beliau belajar ilmu-ilmu tekstual kepada Syeikh Ahmad Shirazi Najafi yang merupakan murid dari Hakim Abbas Darabi dan Syeikh Muhammad Husein Syanehsaz.

Beliau kemudian pergi ke Najaf al-Asyraf, Irak dan tinggal di sana dari tahun 1304-1315 HQ. Selama di sana, Sayid Ali Kazerun belajar kepada Akhond Mulla Kazhim Khorasani, sehingga mencapai derajat keilmuwan yang tinggi.

Sementara sejak tahun 1319 HQ hingga akhir hayatnya beliau memilih tinggal di Shiraz dan aktif mengajar, khususnya filsafat dan irfan. Banyak ulama besar yang belajar ilmu-ilmu agama kepadanya.

Sejarah

Dimulainya Penarikan Pasukan Rusia dari Iran

73 tahun yang lalu, tanggal 5 Farvardin 1325 HS, dimulainya penarikan pasukan Rusia dari Iran.

Dalam Perang Dunia II, Iran diduduki oleh pasukan Sekutu dan setelah berakhirnya perang, pasukan Sekutu masih tetap bercokol di Iran.

Setelah beberapa waktu dicapai kesepakatan agar pasukan Sekutu keluar dari Iran dan meninggalkan negara ini. Tapi Rusia tetap tidak ingin keluar dari Iran, sekalipun mereka termasuk penandatangan kesepakatan itu.

Oleh karenanya, pemerintah Iran mengadu pada Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan menuntut penarikan mundur pasukan asing dari negaranya. Usaha ini pada akhirnya berhasil dan pasukan Rusia pada 5 Farvardin 1325 Hs (25 Maret 1946) meninggalkan Iran menuju negaranya.

Pasukan Rusia

AS Tarik Pasukan dari Somalia

25 tahun yang lalu, tanggal 25 Maret 1994, AS terpaksa menarik pasukannya dari Somalia setelah menanggung kekalahan yang tak terduga.

Setelah tumbangnya rezim Muhammad Siad Barrah, kesepakatan untuk membentuk sebuah pemerintahan koalisi di Somalia membentur jalan buntu yang kemudian berlanjut dengan pecahnya perang saudara. Desembar tahun 1992, untuk melindungi kepentingannya, AS mengirimkan pasukan ke negara itu sebagai bagian dari pasukan PBB.

Namun tanpa diduga, pasukan AS mendapatkan perlawanan sengit dari orang-orang Somalia. Ratusan warga Somalia tewas, sementara tentara AS yang terbunuh berjumlah 100 orang. Melihat posisinya yang kian terjepit, AS memutuskan untuk mundur dari negara itu.

Pasukan Amerika Serikat