Ziarah Arbain (1)
Bagian pertama "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini memperkenalkan secara singkat beberapa peziarah dari jutaan peziarah yang datang dari berbagai negara dunia, termasuk dari negara-negara Timur Tengah, Afrika, Asia dan juga Australia.
Mereka ada yang baru pertama kali ke Karbala, ada yang sudah dua kali dan bahkan empat kali ke Karbala untuk menghadiri Ziarah Arbain. Para peziarah itu juga mengungkapkan sedikit pengalamannya ketika berziarah Arbain.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka ini.
Dalam beberapa tahun terakhir dan menyusul perbaikan situasi keamanan di Irak, kegiatan ziarah Arbain disambut penuh antusias oleh para pecinta Ahlul Bait as dari seluruh penjuru dunia.
Jutaan umat Islam dari berbagai negara dunia berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau memperingati 40 hari kesyahidan Imam Husein as, yang dibantai pasukan Yazid di Karbala pada 10 Muharram 61 H.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai wilayah Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as.
Dalam sejarah disebutkan bahwa Jabir bin Abdullah al-Anshari dikenal sebagai peziarah pertama yang berjalan kaki dari Madinah menuju Karbala khusus untuk memperingati Hari Arbain di Haram Imam Husain as di Karbala Irak yang kemudian selama 1373 tahun tradisi tersebut dijaga dan diikuti oleh jutaan pecinta Imam Husein setiap tahunnya.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah SWT menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Jabir bin Abdullah memulai tradisi ini dengan berziarah ke makam Imam Husain as pada tahun 61 H, tahun kesyahidan Imam Husain as. Aimmah Maksumin as menegaskan keutamaan ziarah tesebut dan bahkan tradisi ini berlangsung sepanjang pemerintahan Bani Umayyah dan Abbasiyah. (RA)