Des 08, 2019 19:57 Asia/Jakarta

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah laporan pihaknya tengah mempertimbangkan mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah, bahkan dengan tegas dia menyebut laporan itu sebagai berita palsu.

Bantahan tersebut disampaikan Trump dalam tweetnya yang berbunyi "Cerita hari ini yang mengatakan kami akan mengirim 12.000 pasukan ke Arab Saudi itu palsu atau, lebih tepatnya, Berita Palsu!."

Tweet Trump ini seolah memperkuat sanggahan sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pentagon.

"Yang jelas, laporan itu salah. AS tidak mempertimbangkan untuk mengirim 14.000 tentara tambahan ke Timur Tengah," tulis juru bicara Pentagon Alyssa Farah di akun Twitternya pada Kamis (5/12/2019).

Sebelumnya, Wall Street Journal menyebutkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan pengerahan lusinan kapal perang dan tentara tambahan dua kali lipat dari jumlah pasukan yang telah dikirim ke Timur Tengah sejak awal tahun ini. WSJ mengklaim laporannya bersumber dari pejabat Washington yang tak disebutkan namanya.  

WSJ menambahkan bahwa jika rencana ini disetujui, maka Amerika akan mengirim puluhan kapal, peralatan logistik baru dan sedikitnya 14.000 pasukan tambahan ke kawasan Timur Tengah.

Laporan WSJ dirilis ketika Trump sebelumnya berulang kali mengeluh atas tingginya biaya penempatan pasukan asing di luar negeri dan menyebutnya sebagai sia-sia.

Selain itu, penarikan pasukan AS dari kawasan Timur Tengah merupakan salah satu slogan kampanye Trump pada pemilu presiden 2016 lalu.

Namun belakangan, AS mengkonfirmasi bahwa Pentagon memang sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan antara 5.000-7.000 tentara tambahan ke Timur Tengah untuk melawan apa yang disebut AS sebagai ancaman Iran. (RA)