Lintasan Sejarah 21 Januari 2020
-
21 Januari 2020
Hari ini, Selasa, 21 Januari 2020 bertepatan dengan 25 Jummadil Awal 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 1 Bahman 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Ya’is Meninggal Dunia
798 tahun yang lalu, tanggal 25 Jumadil Awal 643 HQ, Ibnu Ya'is, sastrawan dan ilmuwan Arab meninggal dunia di Halab (Aleppo), sebuah kota di Suriah.
Selama hidupnya, dia belajar Nahwu dan Hadis di kota Halb, Maushul, dan Damaskus dan setelah menyelesaikan pelajarannya, dia mengisi waktunya dengan mengajar.
Ibnu Ya'is terkenal dalam bidang ilmu nahwu dan banyak sekali dari murid-muridnya yang menjadi terkenal dan masuk ke jajaran para ilmuan pada masa itu. Salah satu di antara murid ibnu Ya'is adalah Ibnu Khalikan, seorang sastrawan dan sejarawan terkenal abad ke 7 Hijriah.
Lenin Meninggal Dunia
96 tahun yang lalu, tanggal 21 Januari tahun 1924 Vladimir Illych Ulyanov yang dikenal dengan nama Lenin meninggal dunia.
Lenin yang dilahirkan tahun 1870 adalah pemimpin revolusi Sovyet. Sejak muda, Lenin telah aktif dalam gerakan Marxis yang bertujuan menggulingkan kekaisaran Rusia. Akibatnya, dia pernah dipenjara dan dibuang ke Siberia. Setelah menjalani masa pembuangannya, Lenin pergi ke London dan di sana ia mendirikan Partai Buruh Sosial Demokratik Rusia.
Sejak awal, ada dua kubu yang berseteru dalam partai ini. Pertama, kubu Bolshevik yang cenderung pada militerisme di bawah pimpinan Lenin dan kedua, kubu Menshevik yang cenderung demokratis. Pada tahun 1912, Lenin mendirikan Partai Bolshevik.
Setelah kemenangan Revolusi Rusia 1905, Lenin kembali ke Rusia, namun pada tahun 1907 ia dibuang oleh Kaisar Nicholas II yang berkuasa saat itu. Pada tahun 1914, meletuslah Perang Dunia Pertama yang mengakibatkan tergulingnya Kaisar Nicholas II dan berakhirnya era kekaisaran di Rusia.
Pada tahun 1917, Lenin memimpin pemberontakan Bolshevik di Rusia. Partai Bolshevik di bawah pimpinan Lenin menggulingkan pemerintah Rusia saat itu dan dalam dua hari, terbentuklah pemerintahan baru dengan Lenin sebagai pemimpinnya. Pemerintahan Bolshevik Rusia kemudian berganti nama dengan Republik Sosialis Uni Soviet dan merupakan negara Marxis pertama di dunia.
Imam Khomeini Mengawali Kuliah Hukumat-e Islami di Najaf
50 tahun yang lalu, tanggal 1 Bahman 1348 HS merupakan hari pertama Imam Khomeini ra mengawali mata kuliah Wilayah Faqih atau Hukumat-e Islami.
Setelah Imam Khomeini ra melewati beberapa tahun dari masa pengasingannya di Najaf al-Asyraf, beliau tetap memimpin gerakan menentukan melawan rezim Shah Pahlevi dengan mengajak para pemuda dan kalangan akademi untuk mengkaji kembali seluruh undang-undang Islam. Di samping itu, beliau kemudian menyampaikan mata kuliah Hukumat-e Islami dalam 12 pertemuan di masjid Syeikh Anshari.
Pembahasan ilmiah mengenai pemerintahan Islam ini tidak hanya membuktikan tidak terpisahnya agama dan politik kepada Hauzah Ilmiyah, tapi juga dapat diterima di lingkungan akademi. Bahkan pembahasan ini menjadi teori sempurna dan ilahi bagi pemerintahan Islam. Dampak dari teori ini juga mampu menepis ketidakpercayaan diri umat Islam di linkungan budaya Barat.
Ucapan Imam Khomeini ra dalam pembahasan ini dikemudian hari dicetak dalam bentuk buku dengan judul Hukumat-e Islami. Sekalipun SAVAK Iran melarang beredarnya buku ini, namun secara sembunyi-sembunyi buku ini sampai juga kepada para pejuang Islam di dalan negeri Iran. Buku ini pada mulanya hanya berada di tangan para pengikut Imam Khomeini ra dan dikaji secara serius, tapi tidak terlalu mendapat perhatian dunia, namun pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, buku ini menjadi rujukan penting terkait teori pemerintahan Islam.