Jan 25, 2020 10:32 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 25 Januari 2020

Hari ini, Sabtu, 25 Januari 2020 bertepatan dengan 29 Jummadil Awal 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 5 Bahman 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

 

Mulla Muhammad Taqi Burghani Gugur Syahid

177 tahun yang lalu, tanggal 29 Jumadil Awal 1264 HQ, Mulla Muhammad Taqi Burghani gugur syahid akibat disiksa oleh sejumlah pengikut kelompok Babiyat saat sedang salat malam.

Mulla Muhammad Taqi bin Muhammad yang dikenal dengan Syahid Tsalits terlahir ke dunia pada 1184 HQ di kota Burghani dan belajar ilmu-ilmu agama di kota Qazvin, Qom dan Isfahan. Setelah itu beliau menuju Najaf untuk melanjutkan pendidikannya dan belajar kepada Syeikh Jakfar Kasyif al-Ghitha dan Sayid Mujahid.

 

Syahid Tsalits lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk menyebarkan ajaran agama. Begitu pula beliau banyak meninggalkan karya ilmiah seperti ‘Uyun al-Ushul di bidang ushul fiqih, Majalis al-Mu'minin di bidang akhlak dan Manhaj al-Ijtihad sebagai syarah atas buku Syara'i al-Islam.

 

Pada tahun 1264 Hq adalah awal-awal munculnya fitnah Babiyat dan tahun pertama Naseer ad-Din Shah. Di tahun-tahun itu pula Syahid Tsalits berjuang membela agama dari fitnah Babiyat ia dijadikan target pembunuhan oleh beberapa orang yang diperintah oleh keponakannya Qurratul'ain.

 

Mikroba Penyebab Penyakit Lepra Ditemukan

149 tahun yang lalu, tanggal 25 Januari 1871, Dokter Armuer Hansen dari Norwegia berhasil menemukan mikroba penyebab penyakit lepra, yang diberi nama Mycobacterium leprae.

Penyakit lepra kemudian disebut juga sebagai Penyakit Hansen atau Hansen Disease. Penyakit ini telah muncul sejak ratusan tahun sebelumnya, namun baru pada tahun 1873 ditemukan penyebabnya.

Penemuan mikroba ini membuat proses pengobatan penyakit lepra mengalami kemajuan. Obat terbaru yang dianggap sebagai kemajuan besar dalam sejarah lepra adalah MDT (multidrug therapy) yang diproduksi tahun 1982 oleh WHO. Obat itu menunjukkan keberhasilan signifikan di berbagai daerah endemik lepra di dunia.

 

Ayatullah Mirza Jamaluddin Kalbasi Wafat

88 tahun yang lalu, tanggal 5 Bahman 1310 HS, Ayatullah Mirza Jamaluddin Kalbasi meninggal dunia pada di kota Isfahan dan dikuburkan di pekuburan Takht-e Foulad.

Ayatullah Mirza Jamaluddin Kalbasi anak dari Ayatullah Mirza Abolmaali Kalbasi yang merupakan keluarga ulama. Ia lahir di kota Isfahan.

Setelah menyelesaikan pendidikan agama tingkat dasar dan menengah pada ayahnya, ia kemudian pergi ke kota Najaf al-Asyraf untuk melanjutkan pendidikannya. Mirza Jamaluddin selama di Najaf belajar kepada ulama besar seperti Akhond Khorasani dan selama bertahun-tahun belajar di sana, ia kembali ke kota kelahirannya, Isfahan. Ia kemudian mengajar di sana dan banyak pelajar agama yang kemudian hari menjadi ulama besar belajar darinya.

Ayatullah Kalbasi menjalani kehidupannnya dengan sangat sederhana dan tidak tertawan oleh keindahan dunia. Ia banyak meninggalkan karya ilmiah seperti Talkhis Ilahiah dalam ilmu astronomi dan buku Ushul Fiqih.