Feb 27, 2020 18:39 Asia/Jakarta

Perusahaan Republik Islam Iran telah memasang anjungan lepas pantai 2.500 ton pada Fase-13 dari ladang gas terbesar di dunia di Teluk Persia.

Hal itu membuktikan perkembangan kemampuan Iran untuk melakukan langkah-langkah penting, di mana sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa energi internasional.

Sebuah tongkang besar, yang dibangun oleh Perusahaan Industri Maritim Iran SADRA, mengirimkan bagian atas ke ladang gas Pars Selatan di mana sebuah derek apung raksasa didirikan dan memperbaikinya di atas rangka baja permanen.

Menurut Operator Proyek Fase-13 Pars Selatan, Payam Motamed, langkah tersebut merupakan ketiga dari empat bagian atas yang direncanakan pada Fase-13 Pars Selatan, dengan struktur final yang akan dipasang dalam beberapa hari mendatang.

Dia menambahkan, Dua substruktur topside yang tersisa seperti flare boom, jembatan dan tempat tinggal, juga akan dikirim dan dipasang segera, setelah itu mereka akan dihubungkan ke sumur gas dan produksi akan dimulai.

Motamed menuturkan, pengoperasian kedua proyek akan menambah 28 juta meter kubik gas olahan per harinya bagi Iran dan meningkatkan produksi keseluruhan dari Fase-13 hingga 56 juta meter kubik per hari.

Pemulihan gas di dua platform lainnya dimulai pada tahun lalu. Gas hasil penyulingan yang diproduksi pada Fase-13 Pars Selatan ditransfer oleh dua pipa ke unit pemrosesan darat, yang berjarak 180 kilometer dari sumur.

Selain menghasilkan gas olahan 56 juta meter kubik per hari, Fase-13 telah dirancang untuk menghasilkan 1,1 juta ton gas cair per tahun, 75.000 barel kondensat gas per hari dan 400 juta ton sulfur per hari, di mana semuanya untuk diekspor, serta di atas 1 juta ton gas etana per tahun untuk pabrik petrokimia Iran.

Menteri Perminyakan Republik Islam Iran Bijan Zangeneh pada hari Senin, 24 Februari 2020 mengatakan, kapasitas produksi gas alam Iran akan melampaui 1 miliar meter kubik per hari pada bulan depan.

Iran berada di cadangan gas terbesar di dunia dan cadangan minyak terbesar keempat setelah Venezuela, Arab Saudi dan Kanada, tetapi pengembangan sektor energinya telah terhambat oleh sanksi.

Amerika Serikat telah berusaha melumpuhkan sektor yang menjadi penghasilan terbesar Iran untuk memaksa negara ini tunduk pada tuntutan Washington. (RA)