Mar 09, 2020 18:49 Asia/Jakarta

Penyebaran dan penularan virus Corona (COVID-19) yang begitu cepat telah membuat masyarakat di berbagai negara ketakutan dan panik, termasuk penduduk di Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jerman.

Masyarakat berduyun-duyun ke supermarket untuk membeli beragam kebutuhan pokok, air kemasan, makanan yang tahan lama,  tisu, kertas toilet, dan pembersih.

Mereka juga menyerbu apotik untuk memborong masker, cairan disinfektan, sarung tangan, pembersih tangan (hand sanitizer).

Akibatnya, rak-rak kosong di berbagai toko dan supermarket kosong. Orang-orang juga rela berada di antrean panjang untuk bisa mendapatkan barang yang diinginkan.

Bahkan masyarakat di berbagai daerah yang belum diketahui ada kasus virus Corona pun melakukan hal yang sama.

AS mengkonfirmasi adanya kematian pasien ke-11 yang terjangkit virus Corona pada hari Rabu, 4  Maret 2020. Berita itu juga memicu kekhawatiran masyarakat yang mendorong mereka untuk ke supermarket, farmasi, dan gudang setempat.

Menurut media AS, cairan disinfektan, kertas toilet, air kemasan dan makanan telah kosong dari rak-rak toko. Ritel raksasa AS, Home Depot menyebutkan bahwa mereka membatasi pelanggan hingga 10 masker per orang.

Pengguna media sosial berbagi gambar antrean panjang, toko yang penuh pembeli, tanda peringatan bahwa persediaan terbatas atau tidak ada, dan rak-rak kosong di supermarket dan toko besar di AS.  

Kepanikan juga dialami warga Jerman. Mereka sejak hari Kamis, 5 Maret 2020, berbondong-bondong membeli bahan makanan, air minum kemasan, masker, cairan disinfektan, hand sanitizer dan permbersih lainnya.

Sebelumnya, di Korea Selatan juga begitu. Banyak masyarakat yang memborong bahan makanan dan pembersih menyusul berita merebaknya virus Corona.

Wabah virus Corona ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan,  Provinsi Hubei, Cina. 

Virus ini telah menyebar ke berbagai negara dunia. Menurut data terbaru, pada Senin (9/3/2020), setidaknya lebih dari 109.200 orang telah terinfeksi Virus Corona di seluruh dunia.

Lebih dari 62.100 pasien virus ini berhasil sembuh dan lebih dari 3.800 lainnya meninggal dunia. (RA)

Tags