Apr 01, 2020 21:07 Asia/Jakarta

Penyebaran virus Corona (Covid-19) di Amerika Serikat begitu cepat sehingga membuat negara ini berada di urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak di antara negara-negara dunia.

Data yang dirilis pada Rabu pagi, 1 April 2020, 189.633 warga Amerika terinfeksi Covid-19 dan 4.081 dari mereka meninggal dunia. Disusul Italia dengan 105.792 kasus, di mana 12.428 orang meninggal dunia. 

Spanyol berada di posisi ketiga kasus tertinggi dengan 102.136, di mana 9.053 dari mereka meninggal dunia.

Negara-negara berikutnya yang memiliki kasus penularan Covid-19  adalah  Cina, Jerman, Perancis, Iran dan Inggris.

Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu, 28 Maret 2020 mengusulkan untuk memberlakukan Lockdown total area New York guna membatasi penyebaran Covid-19 ketika kasus menembus angka 100.000. Namun, gagasan ini ditolak Gubernur New York Andrew Cuomo, dan menggantinya dengan peringatan perjalanan untuk wilayah New York.

Para kritikus segera menyebut gagasan itu tidak bisa dijalankan karena akan menyebabkan kekacauan di New York, area yang berfungsi sebagai mesin ekonomi AS bagian timur, yang menyumbang 10 persen dari populasi dan 12 persen PDB. Beberapa jam kemudian, Trump membatalkan gagasan tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperingatkan penduduk untuk tidak melakukan perjalanan domestik yang tidak penting selama 14 hari. Peringatan itu tidak berlaku untuk karyawan industri infrastruktur kritis termasuk truk, kesehatan masyarakat, dan jasa keuangan.

Sementara alat tes untuk virus Corona juga masih sedikit, meskipun Gedung Putih berulang kali berjanji bahwa alat tes akan tersedia secara luas.

Menurut data terbaru pada Rabu pagi, 1 April 2020, setidaknya lebih dari 865.940 telah terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia. Lebih dari 171.697 pasien virus ini berhasil sembuh dan lebih dari 43.013  lainnya meninggal dunia. (RA)

Tags