Apr 06, 2020 17:11 Asia/Jakarta

Pemerintah India telah memberlakukan kebijakan Karantina Kewilayahan (Lockdown) untuk mencegah penyebaran Virus Corona, COVID-19. Kebijakan di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa ini berlaku sejak tanggal 25 Maret 2020 dan akan berakhir pada tanggal 14 April 2020.

Empat juta warga India, termasuk para tunawisma, tidak lagi mendapat penghasilan sejak pemberlakuan Karantina Kewilayahan sehari setelah Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kebijakan tersebut.

Pemerintah menyebut Karantina Kewilayahan diperlukan untuk membendung penularan Virus Corona, seiring dengan kasus yang terus bertambah.

Kelompok-kelompok HAM mengkritisi langkah pemerintah yang mereka anggap tidak cukup terencana hingga akhirnya menerapkan lockdown secara total.

Direktur Eksekutif Jaringan Hak Perumahan dan Tanah Shivani Chaudhry mengatakan, pemerintah tidak bisa menerapkan langkah yang sangat drastis pada populasi seukuran India ini secara tiba-tiba.

Dia menambahkan, di tempat pengungsian, kami menemui hal serius, seperti kekurangan ruang yang cukup dan masalah sanitasi. Jika satu orang di sana terinfeksi, maka akan sangat sulit untuk mengendalikan penyebarannya.

Otoritas di sejumlah negara bagian India memperingatkan bahwa lockdown untuk menahan penyebaran pandemi virus corona bisa diperpanjang di sejumlah bagian setelah kasus domestik melonjak.

PM Narendra Modi memerintahkan lockdown tiga pekan di India sejak 24 Maret 2020. Langkah ini sebagai bentuk upaya untuk menghentikan penyebaran infeksi virus corona di negara ini.

Namun lockdown terbesar dunia tersebut telah menimbulkan kehilangan pekerjaan jutaan orang. Lockdown juga memaksa pekerja migran untuk kabur dari kota ke desa mereka untuk mendapatkan pangan dan tempat tinggal.

Pemerintah pusat India meninjau kebijakan lockdown yang berakhir 14 April ini. Tiga pejabat senior mengatakan bahwa penilaian ini akan tergantung pada situasi tiap negara bagian. Lockdown dan pembatasan akan diperpanjang di distrik-distrik yang memiliki kasus yang terus meningkat.

Transportasi publik di kota-kota besar seperti Mumbai, Bengaluru, dan Delhi kemungkinan dipulihkan secara bertahap beberapa hari setelah lockdown berakhir.

Dalam pertemuan dengan para menteri pada Sabtu, 4 April 2020, PM Modi meninjau kesiapan rumahsakit dan fasilitas karantina. Dia pun mengarahkan para pejabat untuk memastikan ketersediaan peralatan perlindungan medis yang memadai.

Data yang dirilis pada Senin pagi, 6 April 2020, 3.588 warga India telah terinfeksi COVID-19 dan 99 dari mereka meninggal dunia.

COVID-19 ditemukan pertama kali pada Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Virus ini telah menyebar ke berbagai negara dunia.

Data terbaru yang dirilis pada hari Senin pagi, 6 April 2020, 1.266.669 orang telah terinfeksi COVID-19, dan 68.970 dari mereka meninggal dunia. Sementera jumlah pasien yang sembuh dari virus tersebut mencapai 261.445 orang. (RA)

Tags