May 09, 2020 20:06 Asia/Jakarta

Amerika Serikat menarik empat sistem rudal Patriot dari Arab Saudi dan beberapa jet tempurnya. Dengan penarikan sistem rudal ini, maka otomatis 300 personel AS yang mengoperasikannya juga ikut ditarik pulang.

Menurut AFP mengutip pejabat Kementerian Pertahanan AS, Kamis (7/5/2020), penarikan sistem rudal Patriot terkait dengan anggapan bahwa situasi di negara Arab ini telah kondusif pasca serangan ke instalasi minyak Aramco pada 2019.

Dua skuadron jet tempur AS juga meninggalkan kawasan sebagai kelanjutan dari pertimbangan Pentagon untuk mengurangi pasukan Angkatan Laut di kawasan.

Menurut Aljazeera dari Wall Street Journal seperti dikutip CNBC, hal ini juga dilandasi fakta bahwa Iran bukan lagi ancaman besar bagi kepentingan Arab Saudi dan AS di Timur Tengah. Sebelumnya, Iran dituding sebagai negara yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan ke Aramco.

Hubungan antara AS dan Arab Saudi tegang beberapa pekan terakhir. Karena jatuhnya harga minyak akibat ketegangan Arab Saudi dan Rusia soal pemangkasan pasokan minyak di tengah pandemi COVID-19.

Ini sempat membuat Presiden AS Donald Trump mengancam Pangeran Arab Saudi Mohamed bin Salman. Trump mengatakan tak akan menghentikan anggota parlemen AS meloloskan UU soal penarikan pasukan negeri itu dari kerajaan Saudi.

Namun hal itu mungkin tak akan terjadi. Terutama jika Arab Saudi dan negara pengekspor minyak OPEC memangkas produksinya.

AS mengerahkan rudal Patriot dan ratusan pasukan pendukung ke Arab Saudi untuk membantu pertahanan negara itu usai dua kilang minyak Aramco diserang pesawat tak berawak Yaman, dan meningkatnya ketegangan di kawasan.

Pentagon juga mengirim sekitar 3.000 pasukan tambahan, jet tempur, dan perangkat perang lainnya. AS memperluas kehadiran angkatan laut di wilayah tersebut untuk menunjang pertahanan udara dan rudal Saudi terhadap kemungkinan serangan rudal. (RA)