Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (140)
Jul 20, 2020 13:11 Asia/Jakarta
-
kemajuan teknologi di Iran
Para peneliti di Universitas Amirkabir, Iran menciptakan pembuluh darah buatan dari Poliuretana, yang karena mirip dengan pembuluh darah asli pada tubuh manusia, ia dapat digunakan sebagai pengganti pembuluh darah jantung yang tersumbat.
Menurut para peneliti, dari sudut pandang biomekanika, sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian komprehensif seputar pengganti pembuluh darah manusia, dan kebanyakan kajian yang dilakukan terpusat pada karakteristik mekanis pengganti pembuluh darah.
Ketidakcocokan karakteristik mekanis vascular graft atau cangkok pembuluh darah, dengan pembuluh darah di sekitar anastomosis, mengakibatkan munculnya Intimal hyperplasia atau penambahan jumlah sel normal pada jaringan atau organ tubuh. Peristiwa ini menyebabkan gagalnya cangkok terutama bagi pembuluh darah biologis dengan ketebalan kurang dari 6 milimeter.
Para peneliti mengatakan, cangkok-cangkok komersil untuk mengganti pembuluh darah dengan tingkat ketebalan kurang dari 6 milimeter, tidak selalu berhasil dan akan menyebabkan gangguan pada cangkok. Oleh karena itu pengganti pembuluh darah alami yang bisa dipercaya dengan karakteristik mekanis dan biologis yang mirip dengan pembuluh darah asli adalah sebuah keharusan.
Dalam operasi bedah jantung terbuka juga terdapat banyak rintangan. Dalam bedah semacam ini, digunakan saraf femoralis untuk mengganti arteri koroner yang tersumbat, yang pada 50 persen kasus setelah 10 tahun, kembali mengalami gangguan, dan perlu menjalani bedah bypass lagi. Selain itu penggunaan pembuluh darah dari orang yang bersangkutan mengharuskan dilakukannya operasi bedah tambahan untuk mengangkat satu bagian, dan implant dari bagian tubuh lain.
Menurut keterangan para peneliti, tidak adanya kecocokan pada karateristik mekanis, adalah alasan terpenting kegagalan pembuluh darah buatan dalam menggantikan pembuluh darah asli dengan ketebalan kurang dari 6 milimeter. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan sejumlah penelitian di Universitas Amirkabir dengan maksud mendesain dan memproduksi pembuluh darah buatan dengan karakteristik biomekanika mirip dengan arteri sehat manusia.
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan pembuluh darah ini adalah Poliuretana kelas medis. Di antara polimer-polimer biokompatibel yang digunakan untuk mendesain dan membuat cangkok pembuluh darah, Poliuretana kelas medis dianggap paling sesuai karena memiliki bagian lunak dan keras yang dalam proses sintetisasi bisa dikontrol.
Pasalnya, cangkok-cangkok berbasis Poliuretana jika dibandingkan dengan cangkok komersil, jauh lebih lunak, dan lebih cocok dengan pembuluh darah alami. Tabung-tabung nano karbon, dan Gelatin merupakan bahan lain yang digunakan dalam struktur pembuluh darah buatan ini, dan Electrospinning adalah metode yang dipakai dalam proyek ini.
Para peneliti Universitas Amirkabir menjelaskan, 70 persen bahan yang digunakan dalam proyek ini dapat diperoleh di dalam Iran, dan 30 persennya diimpor, selain itu seluruh proses pembuatan, dan pengkajian terkait uji coba biologis dilakukan di dalam Iran. Sekarang mereka sedang mempersiapkan uji coba pada badan kambing, dan mengganti arteri aorta binatang ini. Jika hasil uji coba ini positif, maka akan dilakukan sejumlah langkah untuk memasarkan produk, dan memperoleh izin implan di tubuh manusia. Hasil penelitian ini dimuat dalam dua makalah ilmiah di dua jurnal internasional.
----

Para peneliti Universitas Kurdistan, dan Ferdowsi Mashhad, Iran melakukan sebuah uji coba untuk mempelajari kemungkinan pemindahan nanopartikel tembaga oksida di sepanjang rangkaian rantai makanan di air. Menurut salah seorang asisten dosen Universitas Ferdowsi Mashhad, pada situasi yang paling sederhana, pencemaran terkumpul di tubuh plankton yang merupakan bagian dari rantai makanan paling rendah di air, kemudian plankton-plankton ini menjadi sumber makanan hewan seperti ikan, dan pencemaran itu masuk ke tubuh mereka.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mempelajari kemungkinan bertumpuknya nanopartikel tembaga oksida biologis pada jenis Zooplankton bernama Artemia, dan selanjutnya meneliti kemungkinan pemindahan nanopartikel tembaga yang terkumpul pada tubuh Artemia, ke tubuh seekor ikan.
Para peneliti mengatakan, dalam penelitian ini dikaji dampak Toksisitas nanomaterial, dan yang digunakan pada penelitian ini adalah nanopartikel tembaga oksida. Pada kenyataannya, proyek penelitian ini adalah sebuah kajian Nanotoxicology. Nanomaterial karena memiliki karakteristik khusus secara fisika dan kimia, ia juga memberikan dampak toksisitas khusus dan berbeda.
Dalam penelitian ini, pertama karateristik fisika dan kimia nanopartikel tembaga oksida dipelajari, lalu zooplankton Artemia diletakkan pada berbagai tingkat kekentalan nanopartikel tembaga oksida, dan tingkat penumpukan biologis tembaga di tubuhnya diukur menggunakan perangkat serapan atom. Kemudian artemia yang sudah tercemar oleh nanopartikel tembaga oksida itu digunakan untuk makanan ikan siklid, dan tingkat penumpukan biologis tembaga pada tubuh ikan ini diukur menggunakan perangkat serapan atom.
Di akhir penelitian, tingkat kenormalan data diukur menggunakan tes Kolmogorov-Smirnov, dan perbedaan data yang diperoleh diuji dengan tes ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan parameter pertumbuhan ikan yang diberi makan plankton tercemar nanopartikel tembaga oksida. Selain itu, ikan-ikan tersebut setelah 21 hari menjalani detoksifikasi, mereka tidak mampu mengeluarkan semua nanopartikel itu dari tubuhnya. Hasil penelitian ini dimuat dalam mjalah Environmental Science and Pollution Research pada tahun 2019.
----
Berdasarkan rilis terbaru Essential Science Indicators, ESI terkait daftar peneliti terbaik dan paling banyak dikutip di bidang kedokteran tahun 2019, 72 pengajar studi kedokteran Iran masuk daftar peneliti terbaik dunia yang hanya berjumlah satu persen. Daftar ini tidak mencamtumkan pemeringkatan, dan disusun hanya berdasarkan H-Index.
Berdasarkan daftar yang disusun oleh Pusat Pengembangan dan Koordinasi Informasi dan Publikasi Sains, Kementerian Kesehatan Iran, dari 72 peneliti terbaik ini, 68 orang berasal dari Universitas Ilmu Kedokteran Tehran, 33 orang di antaranya memiliki karya yang paling banyak dikutip. Empat orang di Jihad Universitas, dan Kementerian Kesehatan Iran. Setelah itu Universitas Ilmu Kedokteran Shahid Beheshti, Mashhad dan Tabriz berada di peringkat berikutnya.
Dalam pemisahan antara ilmu dasar dan klinik, 13 orang di bagian klinik, 39 orang dokter spesialis, dan 30 orang dokter spesialis farmasi, termasuk di antara peneliti terbaik itu. Di antara peneliti terbaik dunia, 8 di antaranya termasuk dosen senior, 39 orang dosen, 11 orang profesor rekanan, 13 orang asisten profesor, dan seorang pelatih. Di antara 72 peneliti terbaik yang paling paling dikutip, 12 perempuan, dan 60 laki-laki.
----
Kapal bertenaga listrik terbesar di dunia sukses melakukan perjalanan perdananya di antara dua pulau di Denmark. Kapal ini dilengkapi dengan dua baterai super besar dan kuat. Kapal yang dinamai Ellen ini adalah pengganti kapal MF Skjoldnæs dan menggunakan mesin diesel. Kapal ini belum pensiun, dan rencananya akan digunakan pada jalur lain.
Kapal ini bisa digunakan mengangkut penumpang, dan sebagai alat transportasi antarpulau Søby di Pulau Ærø dan Fynshav di Pulau Als. Diharapkan kapal ini dapat melakukan perjalanan antarpulau di Denmark secara lebih luas dan kontinu sehingga kerusakan alam di wilayah ini akan berkurang.
Ellen berukuran 59,5 x 12,8 meter, dan mesin listriknya dibuat di Finlandia. Kapasitas baterai listrik kapal ini yang dibuat perusahaan Swiss, Leclanche SA mencapai 4,3 megawat, dapat berlayar hingga 22 mil laut, dengan kecepatan hingga 15,5 knot dan membawa 30 kendaraan dan 200 penumpang.Perjalanan rutin kapal ini tujuh hari dalam seminggu di antara dua pulau dapat mencegah pencemaran tahunan 20.000 ton karbon dioksida, 42 ton nitrogen oksida atau NOX, 2,5 ton partikel bebas dan 1,4 ton SO2 ke atmosfir.
----
Sebuah perusahaan dagang menciptakan pembersih yang digunakan untuk menghilangkan bakteri dan virus dari gelombang ultrasonik yang tidak merusak lingkungan. Pembersih ultrasonik Sonic Soak berguna untuk membersihkan peralatan dan produk-produk dengan komposisi kimia berbeda seperti perhiasan, pakaian, buah-buahan, sayuran dan yang lainnya.
Pembersih ini menggunakan 50 wat energi, dan dengan menghasilkan 50.000 kali getaran ultrasonik perdetik, ia membersihkan total semua peralatan. Dengan cara ini seluruh bakteri dan polusi yang menempel di bagian dalam peralatan, dapat dikeluarkan.
Sebelum digunakan, alat ini harus direndam di dalam air bersih, kemudian dengan menekan tombol power ia mulai dihidupkan. Konsumsi listrik alat ini 15 kali lebih kecil dari produk serupa, dan harga alat ini dipatok 250 dolar.[]
Tags