Okt 04, 2020 11:39 Asia/Jakarta
  • 4 Oktober 2020
    4 Oktober 2020

Hari ini, Anad 4 Oktober 2020 bertepatan dengan 16 Safar 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 13 Mehr 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Wafatnya Ayatullah Mujtahid Tabrizi

105 tahun yang lalu, tanggal 16 Shafar 1337 HQ, Ayatullah Mujtahid Tabrisi meninggal dunia.

Sejarah

Mirza Musthafa Mujtahid Tabrizi, ulama besar kota Tabriz, Iran dikenal dengan kecerdasannya yang luar biasa, dibarengi akhlak mulia. Mirza Mujtahid Tabrizi lahir dalam keluarga agamis.

Bagi semua ulama yang semasa dengannya, kecakapan Ayatollah Mujtahid Tabrizi dalam ilmu fiqih, ushul fiqih, perbintangan, matematika, puisi dan sastra termasuk di atas rata-rata. Beliau menyelesaikan pendidikan dasarnya di Iran dan kemudian menuntut ilmu di Najaf, Irak dan mengikuti kuliah Akhond Khorasani, Syeikh al-Syariah al-Isfahani, Sayid Muhammad Kazhim Yazdi dan guru-guru besar lainnya.

Buku al-Ghurudh, Catatan atas Kifayah al-Ushul dan al-Libas al-Masykuk merupakan sebagian dari karya-karyanya.

Hijrah Historis Imam Khomeini dari Irak ke Paris

42 tahun yang lalu, tanggal 13 Mehr 1357 HS, Imam Khomeini ra melakukan perjalanan historisnya dari Irak ke Paris.

Imam Khomeini ra

Tiga belas tahun berlalu dari pengasingan Imam Khomeini di Irak. Selama itu pula beliau tinggal di Najaf. Akibat tekanan pemerintah Baath, Irak dan pembatasan terhadap aktivitas politik beliau membuat Imam bersama beberapa orang dekatnya pagi tanggal 12 Mehr 1357 HS bergerak menuju Kuwait. Setelah tiba di perbatasan, pemerintah Kuwait tidak bersedia memberikan visa kepada beliau dan rombongannya.

Akibatnya, mereka sempat tertahan selama beberapa jam di perbatasan. Saat-saat terakhir, para petugas perbatasan Irak menginformasikan kepada Imam bahwa tidak masalah bila beliau dan rombongan ingin kembali ke Najaf. Tapi Imam tidak ingin kembali ke Najaf. Malam harinya, beliau tinggal di kota Basrah dan memutuskan untuk pergi ke Paris. Pada waktu itu pejabat Irak setuju dengan keputusan Imam ke Paris.

Sore hari tanggal 13 Mehr 1357 HS, Imam bersama rombongan pergi ke Baghdad dan keesokan harinya beliau bersama rombongan memulai hijrah historis dan sangat menentukan. Beliau tiba di Paris dan memilih tinggal di kota Neauphle lè Château. Imam empat bulan tinggal di Paris, kota Neauphle lè Château menjadi pusat penting pemberitaan dunia. Imam tinggal di kota ini hingga beberapa hari sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran dan tetap memimpin rakyat Iran menggulingkan rezim Pahlevi.

Gedung Parlemen Rusia Diduduki Pemberontak

27 tahun yang lalu, tanggal 4 Oktober 1993, para pemberontak Rusia yang menduduki gedung parlemen Rusia atau "Gedung Putih", menyerah setelah sepuluh jam dikepung oleh pasukan tank baja.

Gedung Parlemen Rusia, Duma

Para pemberontak itu dipimpin oleh Wapres Aleksander Rutskoi dan Pemimpin Parlemen Ruslan Khasbulatov. Presiden Rusia saat itu, Boris Yeltsin, sebelumnya baru lolos dari impeachment dari parlemen Rusia (Duma).

Ia kemudian membubarkan parlemen pada tanggal 21 September dan menyatakan akan mengadakan pemilu. Rutskoi, Khasbulatov, dan anggota parlemen garis keras lainnya menanggapi pembubaran ini dengan menduduki gedung parlemen dan memilih Rutskoi sebagai Presiden Rusia yang baru. Yeltsin kemudian mengirimkan pasukan yang mengepung gedung parlemen itu yang berakhir dengan serangan tank. Para pemberontak akhirnya menyerah dan ditahan.

Pada Desember 1993, diadakan pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen. Dalam sebuah referendum, disahkan pula undang-undang Rusia yang baru, yang memberikan kekuasaan eksekutif yang lebih luas kepada Yeltsin dan mengurangi otoritas Duma. Setelah memimpin selama satu dekade secara kontroversial, akhirnya pada tahun 1999, Yeltsin mengundurkan diri dan digantikan oleh Vladimir Putin.