Iran terletak di sebuah geografi yang strategis dan terpenting di dunia dengan berbagai dimensinya dari ideologis, sejarah, budaya, peradaban, hingga ekonomi yang membutuhkan pengelolaan yang baik.

Keberlanjutan kehidupan sosial-politik dan ekonomi di kawasan sensitif ini bergantung pada penjagaan keamanan dan dukungan pertahanan serta pencegahan yang kuat. Oleh karena itu, Republik Islam Iran berusaha untuk memastikan kepentingan dan keamanan nasionalnya yang memiliki otoritas independen dan berpengaruh.

Iran mempertahankan diri di tengah berbagai pembatasan dan sanksi yang telah ada sejak perang delapan tahun hingga kini, dan terbukti berhasil mencapai prestasi yang sangat signifikan dengan menggunakan keahlian dan pengetahuan nasionalnya.

Kini, Angkatan Laut Iran memiliki kemampuan dalam menggunakan peralatan dan senjata canggih di bidang pertempuran laut untuk mempertahankan kehadiran yang kuat demi menjaga keamanan perairan yang membentang dari pantai Teluk Persia dan Laut Oman hingga perairan internasional di Samudra Hindia serta tempat lainnya yang membutuhkan pengamanan.

Industri pertahanan Iran mengembangkan berbagai proyek konstruksi kapal selam dari model paling ringan hingga kelas berat yang saat ini mencapai 600 ton di tengah tekanan sanksi yang dijatuhkan terhadap negara ini.

Iran berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam pertahanan angkatan lautnya. Pembangunan kapal selam Ghadir dan Fateh, yang masing-masing memiliki kemampuan dan fitur khusus, termasuk deretan prestasi tersebut.

Nahang atau paus adalah proyek pertama kapal selama Iran yang dicapai dengan kekuatan para ahli dalam negerinya. Dengan pengalaman yang diperoleh dari pembuatan kapal selam paus, selanjutnya dibuat kapal selam Ghadir yang merupakan salah satu prestasi Angkatan Laut Iran. Kapal selam Ghadir, dengan desainnya yang khas, sangat cocok untuk kawasan Teluk Persia dan memberikan kemampuan operasional yang tinggi bagi angkatan laut Iran.

Tentu saja dalam desain kapal selam ini dan rencana peningkatannya, kondisi iklim Laut Oman juga telah diperhitungkan. Kapal selam ini juga memiliki kemampuan untuk ditempatkan di dasar laut yang tidak bisa dilacak sistem radar.

Iran saat ini termasuk salah satu dari sedikit negara di dunia yang secara aktif membangun dan menggunakan kapal selam kelas ini di dunia. Sejumlah negara seperti Korea Selatan, Cina, Italia, dan Jerman berada di jajaran negara dunia yang mengembangkan berbagai desain dan produksi kapal selam ringan.

Kawasan Teluk Persia, sebagai wilayah perairan kecil dan sebagian besar dangkal, merupakan tantangan utama bagi sebagian besar kapal selam, bahkan jenis diesel elektronik dengan bobot biasa. Pada dasarnya kawasan ini membutuhkan kapal kecil dan ringan dalam pertempuran dengan kapal selam, yang bisa dilakukan dengan biaya rendah dan tentu saja awak lebih sedikit.

Kemampuan peluncuran torpedo dari rudal jelajah termasuk kebutuhan pertahanan dan pencegah lain yang dikembangkan angkatan laut Iran. Peran penting kapal selam dalam pertempuran laut dan kemampuannya yang tinggi dalam bersembunyi dari pantauan musuh dan dilengkapi dengan senjata canggih, saat ini menjadi senjata strategis. Bahkan sejumlah kecilnya dapat memainkan peran pencegah yang efektif dan berpengaruh.

Dalam konteks ini, para ahli Iran menempatkan desain kapal selam Fateh dalam agenda untuk memenuhi kebutuhan pertahanan pantai yang lebih tinggi. Kapal selam ini jauh lebih unggul dari Ghadir dalam hal karakteristik operasional dan memiliki kemampuan bergerak secara normal di kedalaman 200 meter dan kedalaman maksimum yang bisa dicapai sebesar 250 meter. Kapal selam Fateh memiliki kekuatan navigasi selama 35 hari. Kapal selam Fateh dilengkapi rudal jelajah anti-kapal yang dapat ditembakkan dari bawah air.

Iran mengambil langkah lebih jauh untuk membangun kapal selam berat yang mampu membawa lebih banyak senjata dan jangkauan operasional yang lebih jauh di laut yang jauh. Terobosan yang diakukan Iran dengan mengembangkan proyek kapal selam Besat yang dapat membawa senjata yang lebih banyak dan lebih beragam. Besat dengan kemampuan tempurnya akan memiliki dampak yang tinggi baik di bidang pencegahan militer maupun jika terjadi kemungkinan perang untuk menghantam musuh di garis laut, pesisir, bahkan daratan.

Pengalaman konflik dan perang yang terjadi di kawasan dalam tiga dekade terakhir telah menunjukkan bahwa setiap ketidakamanan akan merugikan semua negara di kawasan. Keamanan di Teluk Persia juga sangat penting dalam konteks ini karena lokasinya yang sensitif dan strategis.

Angkatan Laut Iran menjaga keamanan di Teluk Persia dengan otoritas dan kesiapan menghadapi ancaman dengan semangat tinggi, serta telah menunjukkan kemampuan tersebut di bidang keamanan perairan teritorial dan ekstrateritorial.

Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran menekankan bahwa Iran berupaya mencapai pertahanan yang meyakinkan atas kemerdekaan dan keutuhan wilayahnya serta perlindungan kepentingan maritim serta pengejaran dan penghancuran musuh di kejauhan.

Kehadiran angkatan laut Iran di empat jalur ekonomi dunia di Samudera Hindia Utara dan pelaksanaan misi angkatan laut di Samudera Atlantik menunjukkan kemampuan tersebut di arena maritim. Masalah ini menegaskan pentingnya kemampuan doktrin pertahanan Iran untuk mencegah perang.(PH)