Trump akan Ajukan Tuntutan Hukum Mengenai Hasil Pemilu
Menjelang kemenangan Joe Biden diumumkan, tim kampanye Donald Trump telah mengajukan gugatan hukum di tiga negara bagian yang menjadi medan pertempuran sengit kedua kandidat, yakni Pennsylvania, Michigan, dan Georgia.
Sumber-seumber donatur Partai Republik pada Sabtu, 7 November 2020 mengabarkan upaya untuk menggalang dana sedikitnya 60 juta dolar AS guna membiayai tuntutan hukum yang diajukan Donald Trump atas hasil pemilu AS.
Tim kampanye Trump telah mengajukan sejumlah gugatan hukum di beberapa negara bagian atas penghitungan suara pemilu di wilayah itu--terkait dengan sang rival dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang semakin mendekati syarat kemenangan 270 Electoral College.
Seorang donatur untuk Partai Republik yang menerima permohonan dari tim kampanye Trump dan Komite Nasional Partai Republik (RNC) mengatakan, mereka menginginkan 60 juta dolar.
Dua sumber lainnya menyebutkan bahwa tim kampanye Trump menginginkan dana sebesar 100 juta dolar AS untuk komite penggalangan dana bersama yang dikelola oleh tim kampanye dan RNC--suatu tanda bahwa skala tuntutan hukum Trump mungkin akan lebih besar.
Berdasarkan hasil penghitungan suara yang dilakukan The Associated Press seperti dimuat di Liputan6.com, hingga Senin (9/11/2020) malam, Biden menang dengan suara elektoral 290, sedangkan Trump 214. Total suara yang diraih Biden sebanyak 75.404.182, sementara Trump 70.903.094.
Tak jauh berbeda, Peta Hasil Pemilu AS 2020 yang dilansir VOA, juga menunjukkan kemenangan Biden atas Trump. Biden mengantongi 279 suara elektoral, dan Trump 214.
Namun, melalui akun twitternya, Trump mengklaim dirinyalah pemenang Pemilu Amerika 2020. "Saya memenangkan pemilihan ini, dengan suara yang banyak."
Jauh sebelum pemungutan suara Pilpres AS digelar, Trump telah menyatakan menentang hasil pemilu yang ia klaim penuh kecurangan, bila kalah. Trump juga menyatakan siap membawa sengketa hasil pemilu ke Mahkamah Agung, dan tim kampanyenya meminta donor Republik untuk mendanai upaya hukum itu.
Ketua Komite Nasional Republik, Ronna McDaniel berkata, "Pertarungan belum berakhir. Kami ada di dalamnya." (RA)