Nov 12, 2020 16:50 Asia/Jakarta
  • perkembangan iptek di Iran
    perkembangan iptek di Iran

Para peneliti Iran berhasil mendesain, dan membuat kaca cermin cerdas yang bisa digunakan di ruang direktur, dan gedung-gedung apartemen. Menurut salah satu anggota tim peneliti, pihaknya berhasil mendesain kaca cermin yang bisa berfungsi sebagai sekretaris di ruang direktur.

Sebelumnya sudah dipasang program di kaca cermin tersebut, dan pada waktu yang sudah ditentukan ia akan memberikan program itu kepada direktur, atau orang lain. Program itu akan muncul di layar kaca cermin ketika mengenali pemiliknya, dan informasi serta program akan ditampilkan saat diletakkan di hadapan cermin.
 
Menurut para peneliti, waktu, cuaca dan yang lainnya termasuk parameter-parameter yang langsung muncul saat diletakkan di hadapan cermin.
 
Kaca cermin ini dapat digunakan di ruang lobi rumah sebagai pemberi informasi gedung kepada penghuni sehingga selain berfungsi layaknya cermin biasa, ia juga memiliki sejumlah karakteristik khusus lain. Selain itu, cermin cerdas ini dapat digunakan sebagai layar papan tulis.
 
Cermin cerdas yang dapat menampilkan berita terbaru ini belum pernah dibuat sebelumnya baik di dalam Iran maupun di luar negeri, dan yang ada sekarang hanya cermin yang biasa digunakan di kamar pas. Para peneliti berusaha menambahkan sistem suara yang bisa membaca program untuk seseorang.
 
cermin cerdas

 

Para peneliti Universitas Bristol Inggris bekerjasama dengan ilmuwan Prancis di Universitas Sorbonne, dan Telecomm ParisTech, berhasil menciptakan sejenis membran kulit buatan yang memberikan sensasi rasa kulit manusia untuk menambah perangkat interaktif seperti ponsel dan komputer.
 
Kulit buatan ini bisa merasakan genggaman, tekanan, dan lokasinya, juga mendeteksi interaksi seperti menggelitik, membelai, bahkan memutar dan mencubit. Kulit buatan yang dinamai Skin-On ini tersambung ke telepon cerdas, dan bisa juga dipasang pada badan laptop.
 
Para ilmuwan mengatakan, penemuan ini membuka peluang produksi produk-produk elektronik humanoid yang memiliki karakteristik mirip manusia.
 
Untuk memproduksi kulit buatan ini digunakan silikon multi-lapis yang meniru lapisan kulit manusia, dan terdiri dari lapisan bertekstur permukaan, lapisan elektroda dari benang konduktif, dan lapisan hipodermis.
 
Dua silikon berbeda yang tercampur dengan pigmen-pigmen sehingga pada akhirnya membentuk sebuah jaringan mirip kulit manusia.
 
Memahami interaksi manusia oleh kulit buatan ini dalam waktu dekat, transfer berbagai perintah ke ponsel, dan laptop dengan metode baru, tanpa membutuhkan keyboard atau perintah, akan bisa dilakukan.
 
membran kulit buatan

 

Untuk pertama kalinya di dunia sebuah tanaman Pakis mengambil foto selfie di Inggris, seperti dilaporkan Zoological Society of London (ZSL). Ini merupakan bagian dari proyek para peneliti Inggris untuk menemukan kamera yang bisa melakukan pengawasan secara otomatis di alam bebas.
 
Pertama dibuat sebuah kamera yang aktif dengan energi tanaman. Para ilmuwan ZLS memasang sel bahan bakar mikroba di pameran Zoo's Rainforest Life, London yang memberi kemampuan kepada tanaman untuk mengambil fotonya sendiri.
 
Dalam penelitian ini sebuah tanaman Pakis bernama Pete dengan menggunakan energi limbahnya, setiap 20 detik mengambil foto selfie. Menurut para ilmuwan, kemampuan tanaman untuk memproduksi energi sel bahan bakar, akan menciptakan revolusi pada metode pengawasan kehidupan alam liar.
 
Di bawah sinar matahari, tumbuhan menghasilkan gula dan oksigen dari air dan CO2 (fotosintesis). Gula ini tidak menetap di daun tetapi diangkut ke seluruh bagian tanaman termasuk ke batang dan akar. Beberapa gula ini dikeluarkan oleh akar sebagai produk limbah dari tanaman. Mikro-organisme tanah memecahnya lebih jauh, dan melepaskan energi.
 
tanaman Pakis melakukan selfie

 

Energi ini ditangkap menggunakan anoda dan katoda dan mengisi kapasitor super. Ketika kapasitor super sudah penuh, dayanya habis dan foto diambil.
 
Kamera ini bisa bekerja dengan energi yang terbatas, dan dibuat oleh perusahaan software Amerika Serikat, XNOR.ai. Alat ini bisa mengambil gambar hanya dengan energi yang dihasilkan tumbuhan kecil. Teknologi ini membantu para ilmuwan untuk mendapatkan informasi lebih banyak terkait hutan hujan tropis yang terpencil.
 
Tujuan akhir dari proyek penelitian ini adalah penggunaan tanaman untuk memasok energi yang dibutuhkan kamera pengawas, dan sensor di alam liar. 
 
Saat ini sepertinya uji coba yang dilakukan tampak berhasil, dan tanaman mampu melakukan selfie tanpa campur tangan manusia. Namun para ilmuwan memutuskan untuk meningkatkan uji coba sebelumnya di alam liar.[]

Tags