Rahbar Respon Intervensi Eropa Soal Program Rudal Iran
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, negara-negara Eropa tidak pada tempatnya untuk menguliahi dan menggurui Iran tentang program rudalnya.
Hal itu diungkapkan Ayatullah Sayid Ali Khamenei ketika menyinggung sepak terjang Inggris, Prancis dan Jerman dan intervensi ketiga negara itu di kawasan, termasuk dikte mereka terhadap program nuklir Iran.
"Mereka telah melakukan intervensi yang keliru secara besar-besaran di kawasan, di mana masalah-masalah yang dicampurinya itu tidak ada hubungannya dengan mereka, lalu berkata kepada Iran untuk tidak campur tangan di kawasan. Inggris dan Prancis memiliki rudal nuklir yang destruktif di gudang-gudang senjatanya, di mana akal dan agama menolaknya, sementara Jerman juga sedang bergerak ke arah sana, lalu mereka meminta Iran untuk tidak memiliki rudal meski rudal biasa, memang apa hubungannya dengan Anda? Perbaiki dulu perilaku Anda, baru setelah itu mengungkapkan pendapat terkait hal ini," kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan pemimpin tiga lembaga tinggi Iran, dan anggota Dewan Tinggi Koordinasi Ekonomi pada Selasa (24/11/2020).
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran juga smenyinggung strategi, dan usulan pakar ekonomi untuk menyelesaikan masalah ekonomi Iran, dan mengingatkan sanksi sebagai sebuah realitas getir, dan kejahatan Amerika Serikat, dan sekutu Eropanya terhadap bangsa Iran.
Rahbar mengatakan, ada dua cara dalam menghadapi sanksi, menggagalkan, dan mengatasinya, atau mencabutnya. Kita sudah mencoba cara mencabut sanksi, dan selama beberapa tahun kita melakukan perundingan, namun tidak membuahkan hasil.
Menurut Ayatullah Khamenei, Iran harus mengasumsikan tidak akan ada bantuan dari pihak luar. Orang-orang yang sebagian dari mereka berharap pada pihak asing, lanjutnya, memusuhi kami, padahal kondisi internal mereka sama sekali tidak jelas, dan permasalahan-permasalahan terbaru tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbicara, dan bersikap di arena internasional, dan pernyataan mereka juga tidak bisa diandalkan.
Meski negara-negara Eropa berusaha menunjukkan diri independen dari pengaruh Amerika dalam mengambil keputusan ekonomi, dan politik, namun mereka selalu mengedepankan standar ganda, dan terus berubah.
Inggris, Prancis dan Jerman yang menandatangani perjanjian nuklir JCPOA, pasca keluarnya AS dari kesepakatan nuklir ini, di satu sisi untuk melindungi kredibilitasnya, mendukung, tapi dalam praktik, menunjukkan banyak kelemahan dalam implementasi JCPOA.
Di sisi lain, ketiga negara Eropa ini sejalan dengan sikap AS, menentukan garis batas bagi kebijakan pertahanan, dan asas kebijakan luar negeri Iran, dan intervensi ini sama sekali tidak akan diterima oleh Tehran.
Kenyataannya, AS terutama dalam tiga tahun terakhir dengan menambah berat sanksi, berusaha menyasar ekonomi Iran sehingga negara ini menderita dampak serius, dan janji-janji Eropa untuk menurunkan dampak sanksi tidak pernah terealisasi.
Sanksi meski telah menciptakan banyak kesulitan, dan kelangkaan bagi Iran, pada saat yang sama melahirkan sebuah peluang baru. Artinya, Iran mengarahkan kebijakan ekonominya ke arah ekonomi perlawanan untuk menghadapi perang ekonomi Amerika, dan bersandar pada kemampuan dalam negeri. (RA)