Lintasan Sejarah 19 Desember 2020
-
Lintasan Sejarah 19 Desember 2020
Ibnu Atsir Jazari Lahir
887 tahun yang lalu, tanggal 4 Jumadil Awal 555 HQ, Ibnu Atsir Jazari, sejarawan dan sastrawan terkemuka muslim, terlahir ke dunia di Irak.
Ibnu Atsir kemudian menuntut ilmu di kota Mosul, Bagdad, dan Damaskus dari ulama-ulama terkemuka pada masa itu, di antaranya Khatib Thusi.
Ibnu Atsir sangat banyak melakukan penelitian dan menuliskan hasil penelitian itu di dalam buku-buku karyanya. Karya Ibnu Atsir yang terpenting berjudul al-Kamil fi at-Tarikh yang merupakan sumber sejarah penting mengenai zaman kekuasaan Mongol.
Ibnu Atsir meninggal dunia tahun 630 di Mosul.

Rusia Menyerang Tabriz dan Gilan
109 tahun yang lalu, tanggal 29 Azar 1290 HS, Rusia menyerang kota Tabriz dan Gilan, Iran.
Pasca ultimatum Rusia kepada pemerintah Iran untuk mengeluarkan Morgan Shuster, pakar ekonomi Amerika di Iran, pemerintah Iran menerima ultimatum ini pada 28 Azar 1290 Hs. Penerimaan ultimatum dengan harapan Rusia mengakhiri arogansinya ternyata tidak menyelesaikan masalah, bahkan agresi Rusia semakin luas.
Pada 29 Azar 1290 Hs, Rusia mulai menyerang Tabriz. Kota ini terlebih dahulu dipilih karena perlawanan gigih rakyat Tabriz menentang anasir dalam negeri yang berafiliasi ke Rusia, termasuk Mohammad Ali Shah. Kota Tabriz diserang pada dini hari oleh pasukan Rusia. Dengan alasan penghinaan penjaga pos militer Tabriz terhadap seorang petugas Rusia, pasukan Rusia mulai melakukan pembantaian warga Tabriz dan berhasil menguasai tempat-tempat strategis. Setelah itu mereka mulai menjarah harta warga dan setiap upaya melawan ditumpas dengan keji. Tentara Rusia melanjutkan aksi kejahatannya di hari-hari selanjutnya. Pada 10 Dey 1290 Hs, mereka menggantung Tsiqatul Islam Tabrizi, ulama besar Tabriz.
Bersamaan dengan serangan yang dilakukan di Tabriz, pasukan Rusia juga menyerang Gilan dan melakukan kejahatan yang sama. Setiap orang yang dicurigai pasti dibunuh dan mereka tidak segan-segan melakukan kejahatan. Tapi berdasarkan fatwa marji, rakyat patuh untuk tidak membeli produk-produk Rusia dan Inggris dan tetap mengobarkan perjuangan melawan pasukan Rusia.
Bill Clinton Diimpeachment
22 tahun yang lalu, tanggal 19 Desember 1998, Dewan Perwakilan AS menyetujui dua pasal impeachment (pendakwaan) yang ditujukan kepada Presiden AS saat itu, Bill Clinton.
Bill Clinton dikenai tuduhan telah berbohong di bawah sumpah di depan juri federal dan menghalang-halangi keadilan dalam kasus skandal seksnya dengan beberapa perempuan, di antaranya Monika Lewinsky. Pada bulan Agustus tahun berikutnya, Clinton terpaksa memberikan kesaksian di Gedung Putih yang direkam oleh televisi dan secara langsung disiarkan di gedung pengadilan federal.
Clinton menjadi Presiden AS pertama yang terkena kasus impeachment dan yang harus duduk di depan juri untuk memberikan pengakuan atas kesalahannya sendiri. Lima minggu kemudian, anggota Senat AS melakukan voting untuk menentukan apakan Clinton harus disingkirkan dari jabatannya atau tidak. Hasilnya, Clinton lolos dari pemecatan dan ia tetap menajdi presiden sampai akhir masa jabatannya.[]