Lintasan Sejarah 21 Desember 2020
-
Lintas Warta 21 Desember 2020
Hari ini, Ahad 21 Desember 2020 bertepatan dengan 6 Jumadil Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 1 Day 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Abu Said Muhammad Meninggal Dunia
1028 tahun yang lalu, tanggal 6 Jumadil Awal 414 HQ, Abu Said Muhammad bin Abdul Jalil Sistani matematikawan muslim terkenal meninggal dunia.
Abu Said Muhammad merupakan seorang pakar dalam bidang matematika, geometri dan perbintangan. Dalam setiap bidang ilmu yang ia ketahui, Sistani akan menuliskannya dalam buku dan mengajarkan pengetahuannya kepada orang lain.
Buku Jami' Shani yang berhubungan dengan matematika adalah salah satu karya ilmuan besar ini yang ditulis mengunakan nama samaran Ezdu-daulah Dailami.
Buku karya terkenalnya yang lain ialah Al Madkhal dalam bidang perbintangan, ad-Dalail fi Ahkam an-Nujum dan al-Ma'ani fil Ahkamin Fi an-Nujum.

Bank Sentral Iran Resmi Beroperasi
60 tahun yang lalu, tanggal 1 Dey 1339 HS, Bank Sentral Iran resmi beroperasi.
Bank Melli Iran hingga tahun 1339 HS memiliki hak monopoli mencetak uang kertas berdasarkan undang-undang perbankan dan moneter Iran. Selain beroperasi sebagai bank yang berhak melakukan perdagangan, Bank Melli Iran juga memainkan peran Bank Sentral Iran (Bank-e Markazi).
Akhirnya, sesuai dengan undang-undang yang diratifikasi tanggal 7 Khordad 1339, operasional Bank Melli dibagi menjadi dua. Bagian yang terkait dengan perlindungan nilai uang, kredit dan mencetak uang kertas dan logam diserahkan kepada Bank-e Markazi. Sementara bagian perdagangan, pengelolaan simpanan dan lain-lain tetap berada pada Bank Melli.
Undang-undang ini secara resmi dilaksanakan di Iran pada tanggal 1 Dey 1339 HS.

Tragedi Lockerbie Terjadi
32 tahun yang lalu, tanggal 21 Desember 1988, sebuah pesawat penumpang sipil milik Amerika dengan nomor Pan Am 103, meledak di atas kota Lockerbie, Skotlandia.
Sebanyak 259 penumpang pesawat tersebut tewas dan 11 orang lainnya di Lockerbie juga tewas tertimpa reruntuhan pesawat. AS dan Inggris kemudian menuduh dua orang warga Libya sebagai pelaku pengeboman tersebut. Pada tahun 1992, Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo militer, minyak, dan udara atas Libya karena telah memberi perlindungan terhadap kedua tersangka pelaku peledakan tersebut.
Pada tahun 1999, kedua terdakwa itu disidangkan di pengadilan Den Haag, Belanda. Salah satu dari kedua terdakwa itu dibebaskan dan seorang lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pada bulan Agustus 2003, Libya mengakui bertanggung jawab atas peledakan pesawat tersebut dan bersedia mengganti rugi materi kepada keluarga korban. Sebulan kemudian, embargo PBB atas Libya pun dicabut.