Peran Industri dalam Pembangunan Ekonomi Iran
Industri sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi berperan strategis dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu industri terus berubah dan berkembang dengan terciptanya teknologi-teknologi baru.
Peran unik industri inilah yang membedakan sektor ini di negara-negara ekonomi terdepan dari ekonomi lain. Perdagangan bahan baku dari negara penghasilnya menunjukkan pemanfaatan sumber daya mineral sebagai sumber pendapatan yang tidak mengarah pada perkembangan industri. Negara dengan kemajuan teknologi dalam industrinya menghasilkan kekayaan yang diperoleh dalam bentuk nilai tambah dan keuntungan dari produksi industrinya.
Pengalaman satu dekade terakhir menunjukkan bahwa ekspor bahan baku hanya memberikan keuntungan yang kecil dan terbatas. Tapi pengolahannya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi memberikan nilai tambah tinggi dan keuntungan yang begitu besar.
Kemunculan negara-negara industri baru mampu berpartisipasi dalam rantai produksi industri negara-negara maju dengan memanfaatkan tenaga kerja kurang terampil dan pertumbuhan sektor industri yang terbatas. Pada tahap awal, negara-negara ini menjadi tuan rumah bagi pabrik-pabrik industri negara-negara maju, tapi kemudian seiring berjalannya waktu, mereka mampu mengembangkan sektor industrinya sendiri.
Kini, kemampuan industri dan teknologi baru telah berkembang sedemikian rupa sehingga negara-negara berkembang mulai mengembangkan industrinya yang semakin bersaing dengan negara maju. Memperhatikan pengalaman dan model tersebut penting dilakukan karena tindak lanjut proses pembangunan industri di dalam negeri harus berada pada level yang dapat diandalkan sebagai penggerak perekonomian. Korea Selatan dan China adalah dua contoh penting dalam hal ini.
Sektor industri di Iran, dengan kontribusi sekitar 45 persen terhadap PDB dan sekitar 33 persen dari lapangan kerja merupakan bagian pentingnya dalam perekonomian nasional. Selain itu, kontribusi industri terhadap 76 persen ekspor nonmigas dan industri petrokimia menunjukkan peran kunci dan strategis industri dalam mencapai tujuan lompatan produksi.
Pada saat yang sama, sektor industri memegang peranan penting dalam menjaga mata pencaharian rumah tangga dengan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan komoditas nasional, dukungan terhadap penguatan mata uang nasional melalui pengembangan ekspor nonmigas, dan menciptakan keseimbangan ekspor dan impor barang. Akan tetapi, perkembangan industri berbasis pengetahuan di Iran masih belum menunjukkan potensi sebenarnya. Oleh karena itu industri berbasis pengetahuan harus berperan lebih besar dalam menciptakan nilai tambah barang dan ekspor industrinya.
Kelemahan ini memiliki penyebab dan faktor, antara lain ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi akibat guncangan eksternal terhadap perekonomian Iran, seperti sanksi dan lemahnya daya saing barang di pasar ekspor yang terkait dengan struktur sektor industri saat ini.
Studi di bidang ini menunjukkan bahwa dampak langsung dan tidak langsung dari sanksi yang diberlakukan terhadap negara dan sumber daya devisa yang terbatas, pembatasan impor dan sulitnya penyediaan bahan baku dan barang setengah jadi yang diperlukan untuk produksi, merupakan faktor-faktor yang meningkatkan biaya produksi yang berakibat menurunkannya kapasitas.
Meskipun menghadapi kondisi bisnis yang sulit bagi produsen dan pengusaha dalam dua tahun terakhir, tapi dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan sektor swasta terdapat hasil memberikan harapan. Berdasarkan data statistik yang dirilis Bank Sentral Iran, perekonomian Iran pada tahun 1398 Hs mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,1 persen dengan mengurangi ketergantungannya terhadap pendapatan minyak.
Kelompok industri dan pertambangan juga mengalami dua musim pertumbuhan ekonomi yang positif, dengan adanya meningkat dari 1,7 persen pada musim gugur 1398 Hs menjadi 2,2 persen pada musim dingin.
Tapi kemudian, merebaknya virus Corona di Iran sejak pertengahan musim dingin 1398 Hs, menciptakan situasi khusus bagi perekonomian Iran. Terlepas dari konsekuensi kesehatan dan manusia, wabah penyakit ini memiliki efek dan konsekuensi ekonomi langsung dan tidak langsung bagi Iran dan dunia, yang menyerang sektor produksi dan unit komersial.
Merebaknya Covid-19 menyebabkan industri dan sektor pertambangan dalam negeri menghadapi tantangan baru, teruatama masalah pasokan input produksi akibat terganggunya rantai pasokan global. Penurunan permintaan ekspor untuk produk industri dan mineral disebabkan oleh pembatasan perdagangan yang diberlakukan akibat pandemi, penurunan harga minyak dan penurunan konsumsi global, serta penurunan permintaan barang konsumsi yang tahan lama dan tidak tahan lama kecuali makanan dan minuman.
Guncangan eksternal terhadap perekonomian Iran mendorong peningkatan aktivitas industri dan sektor pertambangan pada tahun 1399 Hs. Oleh karena itu, terlepas dari empat tantangan utama yaitu berkurangnya pasokan akibat turunnya permintaan efektif, peningkatan permintaan likuiditas dan berkurangnya pendapatan valuta asing dan pembatasan pasokan untuk memenuhi barang kebutuhan pokok; aktivitas produksi di sektor ini tetap diperkuat.
Untuk meningkatkan ketahanan ekonomi Iran terhadap guncangan eksternal, Kementerian Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan telah menempatkan strategi jangka panjang dalam agendanya. Dalam strategi ini, tujuan seperti peningkatan produksi dan ekspor nonmigas serta pengurangan nilai produk untuk mengurangi ketergantungan sebagai prioritas utama. Dalam hal ini, pengembangan kapasitas kilang minyak dengan tujuan mengembangkan ekspor dan mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak telah mendapat perhatian khusus.
Mencegah penutupan unit produksi dan bergerak menuju lompatan produksi dengan menyelesaikan rencana produksi dan mengembangkan pengelolaan ekspor dan impor sebagai prioritas lain dari sektor industri dalam tujuan lompatan produksi dan menstabilkan kebijakan makroekonomi.
Pengalaman negara lain di bidang ini menunjukkan bahwa penggunaan kapasitas industri yang belum dioptimalkan untuk membuat jalur produksi baru di sektor yang terkait dengan produksi otomotif, baja, teknik mesin, peralatan elektronik dan produk kimia, makanan dan Industri minuman yang berpengaruh paling besar terhadap peningkatan produksi di bidang industri, pertambangan dan perdagangan.
Dipilihnya slogan Lompatan Produksi di tahun ini sebagai langkah tepat di tengah gencarnya tekanan ekonomi dan hambatan dalam pembangunan ekonomi saat ini. Sektor industri dalam negeri merupakan penggerak produksi dan pembangunan sekaligus mesin ekonomi yang dapat meningkatkan produktivitas dengan menyerap bahan baku dalam negeri menggunakan teknologi lokal dengan efisiensi tinggi.
Poin penting ini telah ditekankan dalam perencanaan strategis negara pada tingkat tinggi oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khemenei dengan mencanangkan lompatan produksi di tahun ini demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang tangguh, maju dan berkelanjutan.(PH)