Lintasan Sejarah 17 Februari 2021
-
Lintasan Sejarah 17 Februari 2021
Hari ini, Rabu 17 Februari 2021 bertepatan dengan 5 Rajab 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Bahman 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Abu Yusuf Yaqub bin Ishaq Gugur Syahid
1198 tahun yang lalu, tanggal 5 Rajab 244 HQ, Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq yang terkenal dengan nama Ibnu Sikkit, ilmuwan dan ahli bahasa terkemuka muslim, gugur syahid akibat dibunuh oleh salah satu penguasa Dinasti Abasiah.
Ibnu Sikkit dilahirkan di Khozestan di barat daya Iran dan kemudian bersama keluarganya pergi ke Baghdad.
Di sana, ia belajar kepada ulama-ulama terkemuka pada zaman itu. Kemasyhuran Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq menyebabkan khalifah Mutawakil memintanya untuk mengajar anaknya. Namun, karena Ibnu Sikkit mengajarkan kecintaan terhadap Ahlul Bait Rasulullah, khalifah Mutawakil akhirnya membunuhnya.
Ibnu Sukait meninggalkan lebih dari 20 jilid buku yang di antaranya berjudul "Islahul Mantiq" dan sebuah buku kumpulan syair.

Kerusuhan Kota Tabriz Meletus
43 tahun yang lalu, tanggal 29 Bahman 1356 HS, kerusuhan di kota Tabriz yang terletak di barat laut Iran meletus.
Kerusuhan ini berawal dari berkumpulnya rakyat kota Tabriz di Masjid Agung Tabriz untuk memperingati gugurnya para syuhada yang dibunuh oleh tentara rezim Shah pada tanggal 9 Januari 1978 di kota Qum. Namun, para tentara memperlakukan warga yang berkumpul di mesjid itu dengan kasar hingga timbullah bentrokan yang akhirnya meluas menjadi kerusuhan besar di seluruh kota.
Rezim Shah dalam usahanya untuk menutup-nutupi gerakan revolusi Islam rakyat Iran, melemparkan tuduhan bahwa pelaku kerusuhan itu adalah orang-orang yang datang dari luar perbatasan Iran.

Perang Cina-Vietnam
42 tahun yang lalu, tanggal 17 Februari 1979, Cina menyerbu wilayah Vietnam. Konflik ini berlangsung selama sebulan dan terjadi empat tahun setelah Vietnam mengakhiri perang dengan Amerika Serikat.
Invasi Cina ini untuk membalas aksi militer Vietnam yang telah membunuh dan melukai 300 tentara dan warga sipil mereka di perbatasan.
Hubungan Beijing dan Hanoi telah memanas sejak setahun sebelumnya, saat Vietnam menyerbu Kamboja yang merupakan sekutu dekat Cina .
Sejak saat itu, Cina telah mengerahkan tidak kurang dari 150 ribu pasukan ke perbatasan Vietnam guna memaksa Hanoi menarik tentaranya dari Kamboja
Hanya dalam hitungan hari, seluruh wilayah Vietnam utara jatuh ke tangan Cina. Hanoi, yang menyadari keunggulan militer Cina, memilih melakukan taktik gerilya daripada berhadapan langsung dengan pasukan Tirai Bambu tersebut.
Setelah hampir satu bulan menggelar operasi militer, pada 16 Maret 1979, Cina menarik tentaranya dari Vietnam. Invasi Cina ke Vietnam tersebut gagal memaksa Hanoi menarik tentaranya dari Kamboja. Vietnam tetap menempatkan tentaranya di Kamboja hingga 1989.